Welcome To Tepus Somorejo Bagelen
Showing posts with label desa Somorejo. Show all posts
Showing posts with label desa Somorejo. Show all posts

Saturday, September 14, 2019

Ronda Dan Sejarahnya

     Sistem Keamanan Lingkungan atau sering disingkat Siskamling merupakan sistem keamanan yang ada disetiap daerah di Indonesia, baik didaerah perkotaan maupun di perdesaan. Maksud dan tujuannya adalah untuk menumbuhkan sikap mental dan meningkatkan kepekaan masyarakat juga daya tanggap serta tanggung jawab dalam mewujudkan ketertiban dan keamanan lingkungannya.
     Kegiatan siskamling pada umumnya dikerjakan oleh para kepala keluarga di waktu malam hari dan jika berhalangan hadir bisa mencari gantinya atau rollingan sama yang lain jika tidak bisa juga bisa menggantinya dengan salam tempel sesuai dengan kesepakatan.
     Di awali dari pos ronda atau sering juga disebut Gardu ada juga yang menyebutnya Cakruk bahkan ada yang menyebutnya Patrol, para peronda yang mendapat giliran mengatur strategi untuk membagi kelompok dalam berkeliling kampung untuk ngeronda. Sambil menunggu waktu untuk berkeliling yang biasanya dimulai pukul 24.00, para peronda terlebih dahulu menikmati secangkir kopi dan cemilan ala kadarnya.
     Yang harus diketahui dari sejarah Pos ronda atau Gardu atau cakruk atau patrol, bermula dari jaman kolonial Belanda. Ketika itu Gardu pos berfungsi sebagai pos pemantauan oleh kaum penjajah untuk mengawasi gerak para kaum pribumi guna mencegah gerakan-gerakan pemberontakan. Hingga di jaman penjajahan Jepang Gardu pos masih di gunakan untuk kegiatan yang sama.
     Sampai masa kemerdekaan Indonesia, pos-pos tersebut diambil alih oleh masyarakat pribumi untuk mengawasi gerak sisa-sisa kaum penjajah karena setelah masa kemerdekaan banyak kaum penjajah yang masih bertahan di Indonesia.
     Kemudian dimasa Orde Baru gardu pos menjadi perpanjangan kekuasaan pemerintah. Keberadaan gardu mengukuhkan bentuk militerisme dalam kemasan yang sederhana dan terasa merakyat. Presiden Soeharto menerapkan model pertahanan semesta yang berfungsi sebagai pendukung legitimasi kekuasaanya dengan dalih Sistem Keamanan Lingkungan  (Siskamling).
     Begitulah sejarah panjang daripada pos Ronda untuk siskamling. Pos ronda menyimpan banyak kepingan sejarah bangsa Indonesia dari yang besar sampai hal yang terkecil.
     So... Hidupkan kembali budaya ronda dari desamu, desaku dan desa kita semua untuk merajut kebersamaan, belajar bertanggung-jawab, menjaga keamanan lingkungan dengan suka rela dan bergotong-royong.

Sunday, July 21, 2019

Mencari Solusi Jangka Panjang Atasi Krisis Air

droping air didusun Tepus dari BPBD
Kekeringan adalah masalah yang terberat dan tak kunjung terselesaikan dan selalu di alami oleh penduduk Indonesia umumnya, begitu juga di rasakan oleh masyarakat di desa Somorejo, kecamatan Bagelen, kabupaten Purworejo. Kondisi kekeringan yang di alami ini sebagai musibah yang seolah sulit untuk di cegah, bahkan masyarakat yang tinggal di desa Somorejo bagian nggunung (dusun Tepus dan dusun sekitarnya) sudah mencoba berbagai cara untuk menanggulangi kekeringan ini, baik secara jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.
     Sudah banyak cara yang dilakukan untuk mengatasi kekeringan, mulai dari program PAMSIMAS, pembuatan tampungan tandon air baik yang dilakukan secara swadaya, bantuan donatur maupun bantuan dari pemerintah desa.
droping air oleh BPBD didusun Tepus
Semuanya itu hanya bisa mengatasi permasalahan dalam jangka pendek dan menengah. Dan masalah kekeringan ini akan terus berulang dari tahun ke tahun dan rutinitas droping air dari BPBD ke tampungan-tampungan yang tersedia ketika musim kemarau tiba akan terus berlanjut entah sampai kapan.
     Berbagai cara mulai dicoba untuk penanggulangan kekeringan dalam jangka panjang, mulai dari penanaman pohon dilereng-lereng bukit yang gundul, perubahan pola petani ladang kebun yang semula menanam pohon umur pendek  (seperti singkong dll) menjadi penanam pohon umur panjang (albasiah, karet, dan pohon keras lainnya). Namun itu semua belum menunjukkan hasil yang signifikan.
     Pantang menyerah sebelum kalah, itu semangat para warga masyarakat yang tinggal di dusun Tepus Somorejo dan sekitarnya. Apapun caranya akan terus dicoba untuk mendapatkan hasil yang maksimal demi terbebas dari yang namanya kekeringan.
     Terlintas terpikirkan oleh penulis, karena ini hanya pemikiran yang nyeleneh, boleh dicoba atau di abaikan juga ndak masalah.
Menurut para ahli, pohon beringin dapat menjamin pasokan air karena kemampuanya menyimpan cadangan air pada musim hujan dan mengeluarkanya secara teratur pada musim kemarau. Selain itu pohon beringin dapat mencegah erosi karena akar-akarnya yang kuat dan mampu tumbuh bahkan diatas batu sekalipun.
     Ini belum dicoba, seandainya diseluruh lereng perbukitan yang membentang di sepanjang dusun Tepus dan sekitarnya ditanami pohon beringin bukan tidak mungkin beberapa puluh tahun kedepan meskipun musim kemarau selalu tiba, kekeringan air mungkin enggan untuk datang.
     Harapannya kedepan, solusi mengatasi kekeringan dapat ditemukan dan membawa manfaat untuk kebutuhan warga masyarakat dusun Tepus dan alam lingkungan sekitarnya.

Tuesday, July 16, 2019

Menuju Desa Maju

     Desa merupakan ujung tombak sebuah peradaban. Kekuatan sebuah negara yang tergantung dari produktivitas, ekonomi, kekhasan, adat istiadat dan tradisi di wilayah pedesaan, menjadi pilar kokoh bagi sebuah negara di era Global.
     Indonesia yang sebagai negara agraris, desa memegang kekuatan utama, dengan potensi dan keunggulan ekonomi yang di miliki oleh masing-masing desa. Hingga saat ini desa menjadi kekuatan penting, menjadi sebuah kesatuan dominan dan modal dalam menciptakan Indonesia yang kuat dan berdaya saing,  maju, adil makmur dan sejahtera.
     Menjadikan desa sebagai kekuatan baru dalam mendorong ekonomi perlu upaya dan strategi secara menyeluruh karena umumnya dalam beberapa hal, desa masih dalam kondisi tertinggal.
     Upaya dan strategi untuk menuju desa berdaya saing global, diantaranya:

     Membangun insfrastruktur secara terpadu terhadap desa yang pada umumnya masih tertinggal dalam akses jalan, komunikasi dan pasar.
    Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) tersertifikasi perlu ditingkatkan sejalan dengan pembukaan program-program studi baru yang diperlukan untuk menggerakkan ekonomi produktif desa. SDM lokal tidak hanya sebagai penonton tetapi harus terlibat aktif menjadi pelaku pembangunan di desanya.
     Tatakelola yang baik dan produktif hanya bisa berhasil dengan baik jika kelembagaan desa termasuk koperasi diperkuat keberadaan dan fungsinya. Membangun manajemen inovasi yang kuat dalam bentuk klaster atau "single comodity improvement system" memungkinkan diterapkan di desa yang memiliki potensi sumberdaya alam yang melimpah.
     Melakukan assessment untuk memilih dan memanfaatkan Teknologi yang sesuai dengan kebutuhan riil desa untuk meningkatkan produktivitas.
     Energi merupakan modal dasar untuk pembangunan desa. Kita ketahui bahwa desa biasanya memiliki kondisi geografis terpencil sehingga kecukupan energi masih ditingkat yang rendah. Karena itu diperlukan peningkatan kecukupan energi untuk membangun ekonomi produktif desa.
     Meningkatkan kerjasama inovasi dengan Perguruan Tinggi atau Lembaga Litbang sangat penting untuk dilakukan.
     Membangun branding desa untuk menegakkan image "Desa yang berdaya saing Global" sangat penting untuk diupayakan  setelah komoditas unggulan desa telah ditentukan.
     Mempersingkat delivery produk inovasi sampai kepada pengguna. Ketika ada permintaan pesanan dengan jumlah yang besar dalam waktu yang singkat, kualitas yang bagus dan harga yang kompetitif, maka pengusaha desa harus siap, karena itu perlu peningkatan kesiapan manufaktur. Dalam hal ini manajemen inovasi, tatakelola, teknologi dan profesionalisme SDM sangat dibutuhkan.

     Dengan semakin terbukanya hubungan ekonomi antar negara di Dunia, kekuatan desa dalam akses ke pasar Global menjadi faktor  yang penting untuk ditingkatkan baik kerjasama secara bilateral atau multirateral, karena itu iklim yang kondusif dari pemerintah sangat dibutuhkan oleh para pengusaha desa.
     Mari kita membangun  Indonesia mulai dari "pinggiran", mulai dari "Desa" karena potensi sumberdaya alam yang melimpah tersimpan di desa.
Mari kita bangun Inovasi Desa, bangun usaha desa berbasis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Jangan ragu maju bersama

Ini bukanlah tentang aku atau kamu

Juga bukan tentang kami atau mereka

Bukan soal Barat atau Timur

Juga bukan soal Selatan atau Utara

Kini bukan saatnya memikirkan itu semua

Tapi ini saatnya memikirkan tentang Desa kita bersama

Jangan pernah ragu untuk maju

Karena kita mampu jika kita bersatu

Dari desa kita membangun Indonesia yang adaptif

Dari desa kita membangun Indonesia yang produktif

Dari desa kita membangun Indonesia yang inovatif

Dari desa kita membangun Indonesia yang kompetitif 

     Majulah Desaku, majulah Bangsaku dan Majulah Negaraku.

Friday, June 14, 2019

Pemuda Harus Berperan Dalam Memajukan Desa

foto dok . remaja garet 03
     Dalam proses pembangunan desa agar menjadi maju dan berkembang, Pemuda desa harus terlibat langsung dan berperan aktif juga harus bergerak cepat.
Para Jiwa-jiwa muda harus memiliki ide-ide yang inovatif,kreatif dan memiliki semangat yang tinggi serta idealisme yang kuat.
     Secara historis para pemuda sejak jaman dahulu sebelum Indonesia merdeka, telah banyak berkontribusi dalam memperjuangkan kemerdekaanya. Berkaca dari itu semua apakah pemuda zaman sekarang tetap ingin bersantai- santai ketika melihat desanya makin jauh tertinggal ? tentu jawabanya yang benar tidak ingin.
     Proses pembangunan terus berlanjut meskipun pelan tapi pasti, kontribusi pemuda harus tetap aktif sebagai penggerak dan perubah keadaan. Untuk mewujudkan proses pembangunan desa menjadi maju dan berkembang, setidaknya para pemuda harus melakukan 3 hal yaitu:

1). Pemuda sebagai Leader
Pemuda dituntut harus mampu menjadi yang terdepan dalam kelompok masyarakat desa, mampu sebagai pemimpin yang menentukan kearah mana pergerakan kemajuan desa dalam perkembanganya.

2). Pemuda sebagai Organizer
Pemuda dituntut harus mampu dalam menggerakkan masyarakat desa dengan sedemikian rupa agar terus maju. Pemuda sebagai yang terdepan dalam beraktifitas sosial, baik yang berkaitan dengan sosial kemanusiaan maupun sosial lingkungan.

3). Pemuda sebagai Mediamaker
Pemuda harus mampu membuat wadah (organisasi/karang taruna) yang bermanfaat bagi masyarakat desa. Pemuda harus dapat menanamkan nilai-nilai sikap gotong-royong, saling bahu-membahu dalam diri masyarakat desa.
     Dengan demikian, perlahan tapi pasti kemajuan pembangunan desa akan terwujud serta diiringi oleh berlangsungnya kemajuan bembangunan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sing enom maju alon-alon
Kudu sadar pancene
Yen mbangun deso iku susah
Kudu sadar pancene
Kadang rumongso ora patio dibutuhno
Sing nom maju alon-alon
kadang kudu ngalah senajan ora salah
Pokoke ojo mundur
Tetep maju alon-alon
     Dari desaku, desamu dan desa kita semua kita bangun bangsa dan negara.

Sunday, May 5, 2019

Membangun Desa Artinya Membangun Negara

     Dalam acara Silaturahmi Nasional Pemerintahan Desa se-Indonesia yang digelar di Stadion Tenis Indoor Gelora Bung Karno pada bulan april yang lalu, yang dihadiri oleh bapak Joko Widodo selaku Presiden Republik Indonesia, Beliau menyampaikan pesan " bahwa membangun desa-desa yang ada diseluruh Indonesia, sama artinya dengan membangun Negara ini ".
     Ratusan trilyun rupiah yang telah digulirkan pemerintah pusat untuk pembangunan desa selama hampir 5 tahun terakhir merupakan wujud kehadiran negara dalam pembangunan desa dan masyarakatnya.

     Pak Presiden juga berkata, " Desa itu selalu ada dalam hati dan pikirian saya. Bukan karena saya berasal dari desa, bukan itu saja. Tetapi menurut saya, membangun desa artinya ya membangun Indonesia ". (disambut tawa dan tepuk tangan meriah dari peserta yang hadir).
     Hingga tahun 2019 Pemerintah pusat sudah menganggarkan ratusan trilyun rupiah untuk desa-desa se-Indonesia yang jumlahnya mencapai 79.900 desa. Anggaran itu dimaksudkan agar desa memiliki sumber daya yang memadai untuk membangun sendiri wilayahnya.
     Pak Presiden juga mengatakan, menurutnya kunci sukses pembangunan desa yang juga berarti kesuksesan membangun negara ada 2 (dua).
Pertama kepemimpinan yang benar-benar memahami tata kelola pemerintahan yang ada dibawahnya sekaligus membawanya ke arah lahirnya inovasi dan kemajuan. Dan yang kedua, kepemimpinan yang peduli terhadap pengembangan sumber daya manusia diseluruh wilayah Indonesia tak terkecuali dipedesaan.
     " Kalau yang lalu terkonsentrasi pada insfrastruktur kedepan mulai sedikit bergeser ke hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi dan inovasi ", Imbuhnya.
Pak presiden juga mengingatkan agar potensi desa-desa yang sangat banyak harus dapat didorong untuk maju  sehingga mampu meningkatkan ekonomi masyarakat pedesaan.
     " Produk-produk lokal unggulan yang ada didesa harus dikembangkan agar menjadi produk berkwalitas dan daya saing sehingga bisa dijual dikota, ditingkat nasional ", kata pak presiden.
     Beliau yakin kalau produk-produk lokal yang ada di desa-desa memiliki peluang besar untuk dapat menembus pasar nasional. Namun produk-produk tersebut harus didukung dengan kualitas pengemasan dan pemasaran yang baik.
     " Dorong agar packaging-nya dengan baik. Angkat menjadi produk nasional lewat yang namanya online marketplace sehingga bisa dikenalkan ditingkat nasional. Kalau sudah dikenalkan ditingkat nasional, langkah mudah untuk menuju ke global marketplace ". Pungkasnya.

Salam dari desa Somorejo Bagelen Purworejo.

Thursday, April 25, 2019

Wisata Edukasi Pedesaan

Salam sejahtera untuk kita semua gaeessss...

produk gula semut asli dari petani dusun tepus
     Terlintas terbayangkan akan semakin terpopulernya produk gula semut atau bahasa kerennya brown sugar yang diproduksi oleh para petani yang ada didusun Tepus, desa somorejo, kecamatan bagelen, kabupaten purworejo. Ketika kita melihat produk gula semut dalam kemasan yang menarik dan tersajikan dihotel - hotel berbintang, rasa bangga akan produk yang dihasilkan oleh petani desa memiliki nilai mutu dan kwalitas yang tinggi.

pohon kelapa super
     Sedikit mengulas tentang gula semut yang diproduksi didusun Tepus, desa Somorejo, kecamatan bagelen, kabupaten purworejo. Gula semut Tepus somorejo masuk kategori produk organik yang disertifikasi standar internasional dan sebagian besar produk gula semut Tepus somorejo diekspor ke berbagai negara luar. Oleh sebab itu proses pembuatan gula semut butuh ekstra kehati-hatian dan istilah orang Tepus bicara (njlimet).
     proses pembuatan gula semut yang serba njlimet itu, muncul dalam angan-angan penulis, disitu ada nilai edukasi yang bisa dikembangkan menjadi sebuah produk tambahan baru apabila dikelola secara kelompok swadaya masyarakat dengan kemasan konsep wisata edukasi.
ilustrasi foto penderes
     Untuk pelaksanaanya memang sulit, butuh seorang yang ahli dibidangnya,
eeiitttss... tetapi jangan salah, banyak dusun atau desa lain yang sudah lebih dulu membaca peluang ini dan menghasilkan destinasi baru dipedesaan selain keindahan panorama alam.
proses pembersihan bumbung/gojok
Meskipun terlambat tak mengapa, kita bisa sinau, mengku kaweruh dengan mengunjungi desa yang sudah menerapkan konsep wisata desa yang jaraknya berdekatan dengan dusun Tepus desa Somorejo.
     Harapannya tidak terlalu muluk, secara teori memang mudah tapi fakta pelaksanaanya sangat sulit, pelan-pelan tapi pasti jika ada usaha tentu akan ada hasilnya.

Untuk itu, wahai jiwa muda yang kaya akan ide-ide kreatifitas, kembangkanlah untuk desamu, sumbangkan untuk desamu, adopsikan untuk desamu.
Dari desaku, desamu dan desa kita mari kita bangun bangsa.
Desaku, desamu dan desa kita tetap indonesia.

Friday, August 31, 2018

Aksi Pak Beno

copy paste dari KABARJATENG.CO.ID

Warga Somorejo Bagelen Mendesak Dilakukan Peningkatan Jalan
PERJUANGKAN ASPIRASI : Subeno menindak lanjuti aspirasi masyarakat Desa Somorejo Kecamatan Bagelen 
Hampir 300-an warga Desa Somorejo  Kecamatan Bagelen, Purworejo, mengikuti pertemuan yang dihadiri anggota DPRD Kabupaten Purworejo dari Fraksi PDI Perjuangan Drs Subeno, Kamis (30/8/2018) malam. Persisnya di Dusun Tepus, para tokoh masyarakat, tokoh agama dan juga tokoh pemuda juga hadir. Banyak aspirasi disampaikan oleh warga setempat, yang kesemuanya ditindak lanjuti Subeno untuk diperjuangkan agar terealisasi. 

Kepala Desa Somorejo Supangat yang juga hadir dalam pertemuan membahas berbagai persoalan warga, seiring ucapan terima kasih untuk perhatian Subeno selaku wakil rakyat, yang menampung dan memperjuangkan aspirasi para warganya. 

Kades Supangat menyampaikan aspirasi warganya
Beberapa hal yang disampaikan warga seperti sangat perlunya peningkatan jalan yaitu jalan Krendetan - Somorejo dan juga jalan Somorejo yang tembus wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). "Sudah lama kami suarakan itu, perlunya peningkatan jalan. Itu masuk jalan kabupaten, warga sangat mengharapkan ada peningkatan jalan, supaya akses warga menjadi mudah," beber Supangat. 

"Termasuk perlunya warga akan kebutuhan air bersih. Kondisi masyarakat yang berada di wilayah pegunungan, warga mengharapkan adanya sumur bor," imbuh Supangat. 

Subeno pun menindaklanjuti aspirasi masyarakat setempat, dalam waktu dekat akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk tindak lanjut usulan masyarakat desa Somorejo. Dalam kesempatan itu, Subeno juga membantu karang taruna yang membutuhkan peralatan olahraga bola voli, termasuk bantuan untuk takmir masjid setempat.

Monday, August 20, 2018

Garet 03

garet 03
Oke...guys...tahukah garet? ya... garet itu kalau dijawa (khususnya dusun Tepus Somorejo) kertas untuk melinting tembakau, cengkeh, klembak, menyan lalu buat udud (merokok).

Yups... tapi kali ini kita akan mengulas Garet yang tidak berkaitan dengan udud (lintingan).

GARET 03... ya, singkatan dari Generasi Remaja Tepus Rt 03, semacam aksi para pemuda karang taruna yang terjun langsung ditengah masyarakat disegala bidang baik sosial, budaya maupun adat istiadat dsb.
Pastinya yang terlibat didalamnya keseluruhannya para pemuda-pemudi yang jiwa semangatnya masih berkobar.

Jadi ingat sebuah ungkapan Bung Karno yang berbunyi " beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya beri aku 10 pemuda, niscaya akan ku guncang Dunia ".
pak kades dan ketua garet 03

Merinding kan bro dengernya...
Mungkin ga sich...? Garet 03 bisa menjadi sebuah wadah para pemuda pemudi yang berjiwa mandiri dan mampu membangun desanya untuk kemajuan bersama tanpa harus pergi meninggalkan desa.
Kita yakin Garet 03 bisa mewujudkan apa yang sudah menjadi target jauh kedepannya.

Eiits... Sedikit mengulas ulang tentang dusun Tepus, secara administrasi dusun Tepus merupakan rukun warga (RW) 05 bagian dari desa Somorejo, Bagelen, Purworejo dan terbagi menjadi 4 rukun tetangga (RT) yaitu Rt 01, Rt 02, Rt 03, Rt 04. Setiap RT punya ciri khas dan pionir sendiri.

Dan Garet 03 terbentuk di Rt 03 dan menjadi garda terdepan dikalangan pemuda-pemudi Rt 03 dusun Tepus Somorejo.
Harapannya terbentuk Garet-garet yang lainnya, ya...mungkin garet 01, 02, 04 sehingga bisa terkoneksi antar pemuda-pemudi sepedukuhan Tepus dan itu sebuah kekuatan besar untuk memajukan desa.

Untuk DESAKU jadilah berdaya dan berwibawa, karena desa adalah kekuatan dan jati diri bangsa, kemajuan desa adalah kemajuan bangsa, kemajuan rakyat semua. Mulai saat ini, dari DESAKU, DESAMU, dan DESA KITA SEMUA, kita bangun BANGSA.
para sesepuh garet 03

Siapa kita..?
Kita adalah Garet 03...

Thursday, June 21, 2018

Pemuda Membangun Desa

Pesan Ir. Soekarno
     Sekretaris Jendral kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (kemendes PDTT), Bapak Anwar Sanusi ketika memberikan kuliah umum di Sampoerna University Jakarta yang membawa tema "Pemuda Membangun Desa".
Pak Anwar Sanusi (sekjen kemendes PDTT)
     Beliau mengatakan bahwa perkembangan tren dunia makin menuntut tingkat kompetisi yang semakin tinggi. Untuk menghadapi hal tersebut, pemuda dan mahasiswa harus terus meningkatkan kapasitasnya. Setidaknya Pemuda memiliki tiga potensi utama yang harus dimanfaatkan dengan baik.
Jangan lupakan desa
     Tiga potensi itu kata pak sekjen, " energik, intelektual dan inovatif. Asah tiga potensi itu setelahnya jangan lupakan desa. Setelah belajar dari universitas dan punya modal kemampuan yang cukup kambali ke desa, sayangilah desa dan majukan desa ", ujar pak sekjen.
     Pak sekjen menyoroti bahwa, " saat ini laju penurunan kemiskinan di pedesaan lebih cepat dibandingkan dengan perkotaan. Beliau optimis laju pertumbuhan di pedesaan akan makin pesat, dan pemuda harus berperan dalam pembangunan desa. Salah satunya melalui kewirausahaan. Saat ini jumlah wirausaha di indonesia hanya 1,65% dari total jumlah penduduk indonesia," ujarnya.
     Pak sekjen berpesan, pemuda harus mampu menonjolkan kreatifitasnya. " Desa jika dikelola dengan baik akan memberikan rahmat anugerah yang luar biasa. Kerja tidak harus bekerja formal, punya kantor, berseragam, tapi dirumah juga bisa, hanya terikat waktu kerja saja, yang penting output," sambungnya.
     Guna mengoptimalkan potensi tersebut, kata pak sekjen, para pemuda juga perlu memahami empat  kunci menghadapi perkembangan tren dunia. Yakni sumber daya manusia yang inovatif dan cepat merespon perubahan, daya saing dan promosi produk unggulan, standarisasi produk barang dan jasa, serta iklim insvestasi yang kondusif.
     " Indonesia memiliki bonus demografi. Penduduk usia produktif indonesia mencapai 170 juta jiwa. Ada 4,91 juta jiwa mahasiswa dari 4.314 perguruan tinggi. Jika betul-betul berkolaborasi dengan kementrian dan lembaga lainnya, problematika yang ada di pedesaan bisa cepat selesai ," Pungkas pak sekjen.

Saturday, May 5, 2018

Titip Kangen Buat Desaku

     Sampai sejauh mana kaki melangkah dan  sampai sejauh manapun tempat merantau, kampung halaman atau desa akan selalu menjadi tempat terindah untuk kembali pulang. Dan akan selalu dirindukan ketika berada pada tempat yang sangat jauh sekali.
     Bagi perantau, desa merupakan tempat spesial yang selalu dirindukan karena dari desa-lah tempat awal terlahirkan ke Dunia ini sampai dibesarkan, tempat untuk mendapatkan kasih sayang orang tua, tempat segala keindahan dan tempat berbagi kebahagiaan bersama keluarga, handai taulan juga bersama teman dari masa kecil, teman seperjuangan. Semua itu yang menjadikan dorongan hati untuk selalu tetap kembali ke desa atau kampung halaman.
     Se-udik apapun desa itu dan sesukses apapun di daerah perantauan tidak menjadi sebuah halangan untuk kembali ke desa dan bukan pula menjadi alasan untuk melupakannya. Karena memang tidak ada alasan untuk melupakan kenangan indah tempat dimana terlahirkan dan di besarkannya.
     Pilihan kebanyakan orang pergi merantau meninggalkan desa karena alasan keluarga dan untuk kembali pulang pun alasannya juga keluarga. Keluarga memang tiada duanya dalam kehidupan setiap orang. Dan dari keluarga di desa-lah tempat besar dan tumbuh menjadi dewasa.
     Berjuta kenangan yang sulit di lupakan tak bisa lepas dari sebuah alasan anak rantau untuk tetap kembali ke desa atau kampung halaman.
     Dalam ingatan akan keberadaan kampung halaman yang selalu terngiang yaitu tradisi budaya warisan leluhur yang melekat di masyarakat dengan ciri khas desa atau kampung halaman.
     Desa atau kampung halaman begitu banyak menyimpan cerita kenangan dan akan selalu menyimpan cerita kenangan itu yang tak akan pernah pudar di ceritakan.
Ning angin tak titipne

Roso kangen karo desoku

Ning bathin mung angen-angen

Kapan biso bali ning desoku

Mung iso nyawang gambar foto desoku

Abote mendhem kangen karo desoku

Mung tak simpen sak jeroning ati
 Tepus Somorejo Bagelen yang selalu ku rindu.

Monday, January 15, 2018

Peran PKK Dalam Membangun Desa


Dusun Tepus desa Somorejo kecamatan Bagelen kabupaten Purworejo

ibu ibu pkk dusun tepus, somorejo dalam mewujudkan hidup sehat dengan progam olahraga senam.

Gerakan Peningkatan Kesejahteraan Keluarga atau disingkat Gerakan PKK telah berlangsung puluhan tahun lalu yang diawali oleh sebuah Ide dari Isriati Soenadi yang pada tahun 1957 sebagai seorang istri dari gubernur Jawa Tengah, setelah melihat keadaan masyarakat yang menderita akibat kondisi sosial ekonomi yang sangat memprihatinkan.

Pada saat itu tercetus oleh beliau ide yang tertuang dalam 10 Segi Pokok PKK yang berisikan upaya-upaya meningkatkan kesejahteraan keluarga yang dilakukan dengan membentuk Tim Penggerak PKK di semua tingkatan, beranggotakan para relawan dari tokoh/pemuka masyarakat, istri kepala dinas, dan istri kepala daerah sampai dengan tingkat desa/kelurahan, bahkan RW dan RT dengan dukungan dana dari APBD.

Ide ini kemudian diadaptasi oleh berbagai daerah dan kemudian menjadi sebuah gerakan nasional sampai sekarang.
Pada awalnya PKK adalah kepanjangan dari Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, sampai pada tahun 1972 Menteri Dalam Negeri pada saat itu mengeluarkan imbauan untuk mengganti nama Kepanjangan PKK menjadi Pembinaan Kesejahteraan Keluarga, dan baru pada era reformasi kepanjangan PKK kembali diganti menjadi Gerakan Pemberdayaan & Kesejahteraan Keluarga.
logo PKK
Namun Sejak awal gerakan PKK pada intinya adalah peningkatan kesejahteraan keluarga yang diartikan sebagai sebuah kondisi tentang terpenuhinya kebutuhan dasar manusia dari setiap anggota keluarga secara material, sosial, mental spiritual sehingga dapat hidup layak sebagai manusia yang bermanfaat. Keberhasilan gerakan PKK di Indonesia, khususnya dengan meningkatkan peranan wanita di masyarakat, telah diakui oleh masyarakat. Bahkan pengakuan juga datang dari lembaga-lembaga internasional seperti WHO, UNICEF, UNESCO.

Keberhasilan PKK ini terwujud karena gerakan ini dimunculkan dari kebutuhan masyarakat yang pengelolaannya juga dilaksanakan oleh masyarakat dan hasil yang didapat juga dinikmati langsung atau ditujukan untuk masyarakat itu sendiri menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri, kesetaraan, dan keadilan gender, serta kesadaran hukum dan lingkungan. PKK juga merupakan gerakan masyarakat yang selama ini aktif berperan sebagai mitra pemerintah dalam pelaksanaan berbagai program pembangunan masyarakat.


Keberhasilan Gerakan PKK ini juga tidak dapat dipungkiri dikarenakan sebagian besar pengurus dan kadernya adalah perempuan yang secara tradisional di masyarakat Indonesia memiliki tugas dan tanggungjawab yang lebih besar dalam melakukan upaya meningkatan dan mengembangkan kemampuan dan kepribadian dalam bidang :


1. Mental spiritual, meliputi sikap dan perilaku sebagai insan hamba Tuhan, anggota masyarakat dan warga negara yang dinamis serta bermanfaat, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

2. Fisik material, meliputi pangan, sandang, papan, kesehatan, kesempatan kerja yang layak serta lingkungan hidup yang sehat dan lestari melalui peningkatan pendidikan, pengetahuan dan keterampilan.

Upaya – upaya pemberdayaan kesejahteraan keluarga dalam gerakan PKK secara umum digambarkan dalam dalam 10 Program pokok PKK :

1. Penghayatan dan pengamalan Pancasila
2. Gotong royong
3. Pangan
4. Sandang
5. Perumahan dan tata laksana rumah tangga
6. Pendidikan dan Keterampilan
7. Kesehatan
8. Pengembangan Kehidupan Berkoperasi
9. Kelestarian Lingkungan Hidup
10. Perencanaan Sehat

Jika dicermati, kegiatan Gerakan PKK senantiasa menekankan prinsip pemberdayan dan partisipasi masyarakat melalui pemberdayaan keluarga. Jika kita sepakat, keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang menyediakan kebutuhan seluruh anggotanya, seperti pendidikan dan budi pekerti, kasih sayang, ekonomi, kesehatan, dan sebagainya, sebagaimana dalam delapan fungsi keluarga. Artinya keluarga merupakan fundamental bagi pembangunan manusia, sekaligus barometer kesejahteraan masyarakat pada umumnya.


Dari ke-10 Program Pokok PKK ini dapat tergambar bagaimana peran para pengurus dan kader PKK dalam berbagai upaya pemberdayaan keluarga yang dilaksanakan secara praktis dan dapat langsung dirasakan oleh keluarga dan masyarakat sekitarnya dengan cara bersinergi dengan kegiatan, program dan kebijakan pemerintah daerah maupun pusat.


Sinergi Gerakan PKK dengan berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat maupun Daerah yang juga memiliki tujuan pemberdayaan masyarakat secara umum maupun pemberdayaan keluarga secara khusus dapat dilihat dari berbagai bidang, diantaranya :


1. Bidang Pendidikan

penyelenggaraan pendidikan anak usia dini (PAUD)

Pada bidang pendidikan, Gerakan PKK terlibat langsung dalam upaya – upaya pendidikan non formal terutama di tingkat Desa, seperti :

· Penyelenggaraan PAUD;
· Penyelenggaraan BKB dan BKB KEMAS;
· Penyelengaraan Kegiatan Keaksaraan Fungsional (KF);
· Pembentukan Kelompok – kelompok simulasi;
· Penyuluhan – penyuluhan Kadarkum, Penghapusan KDRT dan Trafficking, UU Perkawinan dan Penyuluhan pendidikan serta pengetahuan – pengetahuan yang dapat menunjang peningkatan kapasitas masyarakat lainnya;

2. Bidang Ekonomi

pengembangan kreatifitas ibu ibu pkk sebagai penunjang tambahan nilai ekonomis melalui pelatihan membuat kerajinan tangan.

Seperti yang sudah dijelaskan bahwa kader – kader PKK yang masih didominasi oleh perempuan ini menjadi sumber daya yang sangat besar dalam upaya – upaya pemberdayaan ekonomi keluarga, dengan berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan dan didukung oleh Gerakan PKK, seperti :

· Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga PKK (UP2K-PKK);
· Pengembangan kehidupan berkoperasi di kalangan perempuan perdesaan;
· Mendorong terbentuknya BUMDES;
· Penyuluhan tentang menabung;
· Dll.

3. Bidang Kesehatan & KB


Dalam bidang kesehatan dan KB, sudah sejak lama para pengurus PKK di setiap tingkatan (Pusat, Provinsi, Kabupaten dan Desa) dan para kader PKK terlibat langsung dan menunjukan keberhasilannya, diantaranya dalam :

· Pelayanan Posyandu;
· Pengembangan metode dan sosialisasi tanaman obat keluarga (TOGA);
· Penyuluhan – penyuluhan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS);
· Penyuluhan – penyuluhan mengenai manfaat Ber-KB sebagai bagian dari perencanaan keluarga sehat sejahtera;
· Pembentukan dan sosialisasi Desa Siaga;
· Dll.

4. Bidang Ketahanan Pangan dan Pengelolaan Tata Laksana Rumah Tangga.

pengembangan kreatifitas ibu pkk dusun tepus, somorejo dalam bentuk membuat makanan sehat.

Dalam bidang ini peran PKK diantaranya :

· Pembentukan Kelompok Wanita Tani di tingkat Desa;
· Penyuluhan – penyuluhan dan praktek - praktek pemanfaatan lahan pekarangan;
· Kampanye makanan sehat yang menunjang peningkatan gizi keluarga melalui gerakan 3B (beragam, begizi dan berimbang) dan lomba – lomba menu sehat;
· Penyuluhan – penyuluhan cara berpakaian;
· Dll.

5. Bidang Lingkungan Hidup


· Penyuluhan Penataan SPAL;

· Penyuluhan tentang tata cara penempatan kandang ternak, sumur & pembuangan limbah;
· Penyuluhan pengolahan limbah rumah tangga menjadi kompos yang juga dapat meningkatkan perekonomian keluarga;
· Gerakan gotong-royong kebersihan (gerakan jumat bersih atau sejenisnya);
· Dll

Berbagai upaya yang dilakukan dalam Gerakan PKK melalui kader – kadernya seperti yang dipaparkan di atas sangat efektif karena selalu menggunakan metode yang sudah sangat dikenal oleh kalangan masyarakat, seperti berintegrasi dengan kegiatan – kegiatan dan jadwal – jadwal Posyandu, Pengajian – pengajian mingguan Ibu – Ibu di pedesaan dan arisan.


Keberhasilan gerakan PKK dapat djadikan sebuah contoh bagi upaya – upaya lain yang bertujuan pemberdayaan keluarga sehingga dapat betul – betul mengenai sasaran yaitu masyarakat yang membutuhkan kemandirian dan tidak selalu bergantung kepada pemberian dari pemerintah.

Friday, August 18, 2017

Terimakasih Untuk Semuanya

copy paste dari akun fb
Jaket Kuning Dibukit Menoreh

3 Srikandi dari FIBUI
     "Bukit Menoreh". Namanya pernah melegenda dalam serial API DI BUKIT MENOREH , sebuah cerita fiksi sejarah karya S. H. Mintardja. Cerita itu sangat panjang seakan tanpa ujung, sepanjang barisan bukit Menoreh itu sendiri yang amat sangatlah panjang membentang.
     Tapi kisah tentang bukit Menoreh kali ini bukan tentang Agung Sedayu, tokoh sentral dalam kisah sesungguhya. Lagi pula, kisah Menoreh kali ini bukan fiksi tapi betul-betul fakta bernilai historis, setidaknya buat Kecamatan Bagelen, lebih spesifik lagi: Desa Somorejo.

pemasangan tower triangle
disdn Tepus Somorejo
     Bagaimana tidak? Fakta yang tak terpungkiri itu sedang ada di depan mata mereka, yakni kehadiran tower-tower triangle internet yang memberikan akses yang mudah dan gratis bagi anak-anak sekolah dan warga desa pada umumnya. Mulai Juli yang lalu, wifi gratis bukan hanya ditawarkan di tempat-tempat yang elit di kota-kota besar umumnya tapi tersedia juga di dusun Mejing, dan di dusun Tepus, tepatnya di SD-nya, keduanya bagian dari desa Somorejo.

     Sejak Rabu yang lalu, sehari setelah rombongan mahasiswa bersama saya menginjakkan kaki di Menoreh (Selasa pagi sekitar pukul 5.30), pagi hari berikutnya jaket-jaket kuning yang dikenakan oleh 3 Srikandi dari FIBUI mulai mewarnai pemandangan bukit Menoreh yang penuh dengan pemandangan bukit-bukit dan lembah-lembah yang menghijau.

     Dengan semangat mereka melakukan pengabdian kepada masyarakat, khususnya kepada anak-anak SD Tepus yang duduk di kelas 4, 5, dan 6 yang umumnya belum memiliki hape android. Anak-anak yang lugu, polos, sebagian tak bersepatu mulai diperkenalkan pada "dunia lain" yang bernama jaringan internet.
pengenalan dunia lain yang bernama jaringan internet
     Apa pun hasilnya nanti, langkah awal sudah dimulai. Tower-tower triangle internet sudah berdiri di 2 titik penting: 1 di lembah dan 1 lagi di pegunungan. Dua atau 3 hari ke depan masih akan tambah satu tower lagi di SD Somorejo. Dengan itu semua UI sudah memperlihatkan kepeduliannya kepada pengembangan masyarakat desa melalui IPTEKS, dalam hal ini teknologi informatika internet.
antusiasme para siswa siswi SD Tepus dalam mengikuti pengenalan teknologi informatika internet
     Demikianlah. Bendera telah dikibarkan, bendera perjuangan yang semoga ikut mengibarkan angin perubahan, sudah ditancapkan. Hasil baik atau makin baik akan menjadi catatan sejarah bagi sebagian kecil masyarakat Menoreh. Dengan keberadaan jaringan internet semoga cerita tentang kesulitan, penderitaan, dan ketertinggalan dalam hal jaringan internet yang murah dan memadai semoga akan berujung, tidak berkepanjangan seperti serial API DI BUKIT MENOREH.


     Demikianlah. Api perubahan telah disulut. Semoga hembusan angin Menoreh akan membesarkan dan mengobarkannya. Semoga pula titik api ini akan merambat, meluas menjadi api penerang Bukit Menoreh yang tenggelam dalam kegelapan.


Salam perjuangan.
05 Agustus 2017