Welcome To Tepus Somorejo Bagelen
Showing posts with label Dari desa membangun bangsa. Show all posts
Showing posts with label Dari desa membangun bangsa. Show all posts

Tuesday, July 16, 2019

Menuju Desa Maju

     Desa merupakan ujung tombak sebuah peradaban. Kekuatan sebuah negara yang tergantung dari produktivitas, ekonomi, kekhasan, adat istiadat dan tradisi di wilayah pedesaan, menjadi pilar kokoh bagi sebuah negara di era Global.
     Indonesia yang sebagai negara agraris, desa memegang kekuatan utama, dengan potensi dan keunggulan ekonomi yang di miliki oleh masing-masing desa. Hingga saat ini desa menjadi kekuatan penting, menjadi sebuah kesatuan dominan dan modal dalam menciptakan Indonesia yang kuat dan berdaya saing,  maju, adil makmur dan sejahtera.
     Menjadikan desa sebagai kekuatan baru dalam mendorong ekonomi perlu upaya dan strategi secara menyeluruh karena umumnya dalam beberapa hal, desa masih dalam kondisi tertinggal.
     Upaya dan strategi untuk menuju desa berdaya saing global, diantaranya:

     Membangun insfrastruktur secara terpadu terhadap desa yang pada umumnya masih tertinggal dalam akses jalan, komunikasi dan pasar.
    Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) tersertifikasi perlu ditingkatkan sejalan dengan pembukaan program-program studi baru yang diperlukan untuk menggerakkan ekonomi produktif desa. SDM lokal tidak hanya sebagai penonton tetapi harus terlibat aktif menjadi pelaku pembangunan di desanya.
     Tatakelola yang baik dan produktif hanya bisa berhasil dengan baik jika kelembagaan desa termasuk koperasi diperkuat keberadaan dan fungsinya. Membangun manajemen inovasi yang kuat dalam bentuk klaster atau "single comodity improvement system" memungkinkan diterapkan di desa yang memiliki potensi sumberdaya alam yang melimpah.
     Melakukan assessment untuk memilih dan memanfaatkan Teknologi yang sesuai dengan kebutuhan riil desa untuk meningkatkan produktivitas.
     Energi merupakan modal dasar untuk pembangunan desa. Kita ketahui bahwa desa biasanya memiliki kondisi geografis terpencil sehingga kecukupan energi masih ditingkat yang rendah. Karena itu diperlukan peningkatan kecukupan energi untuk membangun ekonomi produktif desa.
     Meningkatkan kerjasama inovasi dengan Perguruan Tinggi atau Lembaga Litbang sangat penting untuk dilakukan.
     Membangun branding desa untuk menegakkan image "Desa yang berdaya saing Global" sangat penting untuk diupayakan  setelah komoditas unggulan desa telah ditentukan.
     Mempersingkat delivery produk inovasi sampai kepada pengguna. Ketika ada permintaan pesanan dengan jumlah yang besar dalam waktu yang singkat, kualitas yang bagus dan harga yang kompetitif, maka pengusaha desa harus siap, karena itu perlu peningkatan kesiapan manufaktur. Dalam hal ini manajemen inovasi, tatakelola, teknologi dan profesionalisme SDM sangat dibutuhkan.

     Dengan semakin terbukanya hubungan ekonomi antar negara di Dunia, kekuatan desa dalam akses ke pasar Global menjadi faktor  yang penting untuk ditingkatkan baik kerjasama secara bilateral atau multirateral, karena itu iklim yang kondusif dari pemerintah sangat dibutuhkan oleh para pengusaha desa.
     Mari kita membangun  Indonesia mulai dari "pinggiran", mulai dari "Desa" karena potensi sumberdaya alam yang melimpah tersimpan di desa.
Mari kita bangun Inovasi Desa, bangun usaha desa berbasis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Jangan ragu maju bersama

Ini bukanlah tentang aku atau kamu

Juga bukan tentang kami atau mereka

Bukan soal Barat atau Timur

Juga bukan soal Selatan atau Utara

Kini bukan saatnya memikirkan itu semua

Tapi ini saatnya memikirkan tentang Desa kita bersama

Jangan pernah ragu untuk maju

Karena kita mampu jika kita bersatu

Dari desa kita membangun Indonesia yang adaptif

Dari desa kita membangun Indonesia yang produktif

Dari desa kita membangun Indonesia yang inovatif

Dari desa kita membangun Indonesia yang kompetitif 

     Majulah Desaku, majulah Bangsaku dan Majulah Negaraku.

Thursday, May 5, 2016

Dari Desa Membangun Bangsa


Siapapun paham betul bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan potensi sumber daya alamnya. Surga dunia bisa dibilang, karena semua telah tersedia, hanya tinggal menikmati dan merawatnya saja sebenarnya. Namun laksana terlena oleh berbagai anugerah kemudahan, sejumlah kalangan menyebut bahwa hingga 70 tahun merdeka, kekayaan alam itu tak terkelola secara maksimal. Salah satu sebabnya adalah karena paradigma pembangunan yang menempatkan desa sebagai obyek yang tidak diberdayakan, termarginalkan. Hal tersebut didukung dengan kenyataan masyarakat miskin umumnya berada di desa-desa yang terpencil utamanya.

Desa identik dengan keterbelakangan serta penumpukan angkatan kerja produktif yang menganggur menunggu peruntungan untuk mendapatkan pekerjaan, yang pada akhirnya terjadi eksodus, urbanisasi besar-besaran sehingga potensi desa semakin tenggelam, ditinggalkan oleh sumber daya manusianya. Kini yang desa miliki tinggal sumber daya manusia yang bisa dibilang tidak produktif lagi.

Saat ini desa sudah mendapatkan pengakuan dengan lahirnya UU yang memberikan porsi untuk memprioritaskan desa. Desa sudah siap membangun. Saat ini pemberdayaan desa dengan semua potensi sumber daya baik sumber daya alam maupun manusianya merupakan suatu keniscayaan dan membutuhkan komitmen yang kuat dan konsisten dari pemerintah desa, masyarakat desa sendiri dan seluruh pihak yang terkait demi kelangsungan, kemajuan desa yang berdikari.

Kerja membangun desa membutuhkan ketulusan dan ikhtiar yang konsisten yang melibatkan seluruh stakeholder yang ada di desa, baik pemerintah maupun masyarakat desa. Setelah ada pengakuan,  pemberian kewenangan, serta dukungan alokasi dana yang besar, desa harus bisa menjaga dan merawat kekayaan alam dan budaya yang dimilikinya. Budaya gotong royong, toleransi, dan bekerja keras jangan sampai tergerus oleh modernisasi yang mengarah pada sikap individualistik. Kearifan lokal daerah penting untuk tetap dijaga kelestariannya, bahkan perlu untuk senantiasa dikembangkan, ditularkan ke segenap hati masyarakat laksana virus kebaikan yang nantinya akan menginfeksi setiap masyarakat menuju kemajuan dan kesejahteraan.

Pengembangan tidak hanya sampai di tingkat kabupaten/kota saja, akan tetapi harus bisa menembus tingkat nasional bahkan internasional. Bukankah menjadi suatu kebanggaan sekaligus merupakan daya ungkit bagi desa dalam proses pembangunannya bila desa dengan membawa hasil karyanya, potensi khasnya mengharumkan nama desa, daerah bahkan bangsanya dimana nantinya akan diiringi oleh kemajuan-kemajuan pada bidang-bidang lainnya.

Untuk DESAKU jadilah berdaya dan berwibawa, karena desa adalah kekuatan dan jati diri bangsa, kemajuan desa adalah kemajuan bangsa, kemajuan rakyat semua. Mulai saat ini, dari DESAKU, DESAMU, dan DESA KITA SEMUA, kita bangun BANGSA.