Welcome To Tepus Somorejo Bagelen
Showing posts with label Somorejo Bagelen. Show all posts
Showing posts with label Somorejo Bagelen. Show all posts

Friday, August 31, 2018

Aksi Pak Beno

copy paste dari KABARJATENG.CO.ID

Warga Somorejo Bagelen Mendesak Dilakukan Peningkatan Jalan
PERJUANGKAN ASPIRASI : Subeno menindak lanjuti aspirasi masyarakat Desa Somorejo Kecamatan Bagelen 
Hampir 300-an warga Desa Somorejo  Kecamatan Bagelen, Purworejo, mengikuti pertemuan yang dihadiri anggota DPRD Kabupaten Purworejo dari Fraksi PDI Perjuangan Drs Subeno, Kamis (30/8/2018) malam. Persisnya di Dusun Tepus, para tokoh masyarakat, tokoh agama dan juga tokoh pemuda juga hadir. Banyak aspirasi disampaikan oleh warga setempat, yang kesemuanya ditindak lanjuti Subeno untuk diperjuangkan agar terealisasi. 

Kepala Desa Somorejo Supangat yang juga hadir dalam pertemuan membahas berbagai persoalan warga, seiring ucapan terima kasih untuk perhatian Subeno selaku wakil rakyat, yang menampung dan memperjuangkan aspirasi para warganya. 

Kades Supangat menyampaikan aspirasi warganya
Beberapa hal yang disampaikan warga seperti sangat perlunya peningkatan jalan yaitu jalan Krendetan - Somorejo dan juga jalan Somorejo yang tembus wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). "Sudah lama kami suarakan itu, perlunya peningkatan jalan. Itu masuk jalan kabupaten, warga sangat mengharapkan ada peningkatan jalan, supaya akses warga menjadi mudah," beber Supangat. 

"Termasuk perlunya warga akan kebutuhan air bersih. Kondisi masyarakat yang berada di wilayah pegunungan, warga mengharapkan adanya sumur bor," imbuh Supangat. 

Subeno pun menindaklanjuti aspirasi masyarakat setempat, dalam waktu dekat akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk tindak lanjut usulan masyarakat desa Somorejo. Dalam kesempatan itu, Subeno juga membantu karang taruna yang membutuhkan peralatan olahraga bola voli, termasuk bantuan untuk takmir masjid setempat.

Sunday, January 1, 2017

Desaku Menyimpan Sejuta Kenangan

ilustrasi foto by Ruma
   Di dalam hati ini aku mengukir rindu, rinduku pada hangat peluk Ayah dan Ibu, rinduku pada kokok ayam di pagi hari, rinduku untuk kembali. Telah ku torehkan begitu banyak kenangan, telah ku rangkai dengan indah sebuah cerita, telah ku jatuhkan hatiku pada kampung halamanku. Desa yang asri dengan udara sejuk dan ramah penduduk. Desa kecil yang mengajariku banyak hal akan arti persahabatan, persaudaraan, dan makna sebuah kehidupan.

     Desaku, sejauh mata memandang selalu datang gambar-gambar samar dalam ingatan. Saksi bisu perjuangan yang mencoba membawa mimpi-mimpinya terbang, dan benar saja sebuah mimpi membawaku berlari ke kota ini. Terasingkan dan kesepian. Hanya sebuah tekad sebagai teman. Entah berapa banyak air mata yang telah ku titihkan, demi sebuah cerita indah di hari kepulangan. Aku menyadari banyak harapan yang menantiku di sana. Ada yang tak berhenti berjuang dan berdoa. Dalam malam-malam sunyi ia bersimpuh memohon yang terbaik untuk anaknya. Andai ku bisa ingin ku percepat perputaran waktu. Tak ingin ku melewati masa ini. Tapi aku sadar, sukses adalah sebuah proses panjang dengan tak sedikit perjuangan, jadi aku harus menerimanya dengan hati yang lapang.

     Kota memang menawarkanku begitu banyak kemudahan, memberiku begitu banyak pengalaman. Mengenalkanku pada sebuah kata, yaitu kemewahan. Meski demikian, hatiku tak pernah pergi dari kampung halaman. Di sana menyimpan sejuta kenangan. Aku ingin pulang, menyapa kembali mentari jingga menjelang petang dan menikmati suasana yang tenang. Menjadi anak desa bukanlah suatu kehinaan tapi justru sebuah hadiah indah yang Tuhan berikan. Dengan segala keindahan alam yang menawan, menjadikannya tempat yang begitu nyaman. Bukit terjal, hutan dan ladang sebagai teman sepanjang perjalanan. Setiap sudutnya memberiku begitu banyak pelajaran, mengajariku arti kesederhanaan dan kesahajaan.
cakruk underground
Bukan aku tak menyukai kota, hanya saja aku sudah terlanjur jatuh hati pada desa. Ku kirimkan salam terhangat untuk desaku Somorejo bagelen yang ku rindukan, tunggulah daku pulang membawa sebuah kesuksesan dan berjuta pengalaman

Monday, September 14, 2015

Growol Vs Pentho

Hay sobat blogger.., kali ini saya akan sedikit berbagi mengenai menu makanan kuliner yang ada didusun Tepus desa Somorejo kecamatan Bagelen kabupaten Purworejo. Menu makanan kuliner didusun Tepus somorejo ini yaitu growol. Jenis makanan ini berasal dari bahan dasar singkong yang difermentasikan.

Yang ingin kita bagikan disini adalah growol dan pentho. Selain sebagai makanan kuliner, growol merupakan makanan yang baik buat kesehatan bagi para penderita penyakit diabetes karena growol rendah akan kalori dan baik pula bagi anda yang sedang diet karena efek rasa kenyangnya membuat anda bisa mengganti menu makanan pokok nasi dengan growol.

Masyarakat didusun Tepus mulai sulit untuk mendapatkan makanan ini. Untuk menikmati growol ini ada yang mendapatkannya dengan membeli dipasar Krendetan Bagelen atau dipasar Pripih Hargomulyo atau beli ke produsen didusun Pletuk Dadirejo ada pula yang lebih senang dengan membuat sendiri. Growol dapat dikonsumsi sebagai pengganti nasi, maka tak heran jika growol sering dikonsumsi dengan sayur atau lauk pauk lainnya.

Yang menjadikan beda dari rasa growol adalah jika dikonsumsi dengan lauk sederhana yaitu pentho. Pentho merupakan makanan yang biasa dijadikan sebagai lauk mirip seperti perkedel. Yang membedakan adalah bahannya yang terbuat dari parutan kelapa muda dicampur dengan bumbu kemudian dibuat bundaran seperti perkedel dan digoreng. Pentho mempunyai cita rasa yang enak dan gurih. Lauk ini cocok jika dikonsumsi dengan nasi hangat atau dengan growol ini.
Growol sendiri dapat disajikan dengan berbagai macam aneka lauk. Growol bisa sajikan sama ikan asin dengan bumbu pedas, bisa disajikan dengan tempe besengek, bisa juga dicampur dengan parutan kelapa yang sudah dibakar, enak juga dimakan sama srundeng, pelas kelapa muda, bisa juga disajikan sama oglok tempe daun mlinjo atau bisa juga dikonsumsi cukup dengan sambel jenggot.
Nah... Sobat blogger yang berbahagia, makanan khas growol dan pentho ini mungkin hanya ada didusun Tepus somorejo. Apabila Anda singgah ke Bagelen Anda sempatkan mampir kedusun Tepus desa Somorejo untuk mencicipi growol dan pentho.

Soal rasa dijamin mak nyusss, gurih-gurih nyoiii... Sobat.
Soal harga dijamin sangat terjangkau... Sobat.

Thursday, October 9, 2014

KWT Somorejo Perangi Pengangguran

KWT sumber makmur melakukan study banding ke galeri batik dikulon progo
Tepus Somorejo ; - PURWOREJO (KRjogja.com) - Kelompok Wanita Tani (KWT) Sumber Makmur Desa Somorejo Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo memiliki tekad kuat untuk memerangi pengangguran.

“Sumber daya manusia ada tapi kita terkendala ketrampilan anggota,” kata Ketua KWT Sumber Makmur Sutami, Kamis (9/10).

Untuk memberdayakan anggotanya itu menurut Sutami, pihaknya menjalin kerjasama dengan berbagai kelompok kerja maupun lembaga lainnya. Kegiatan keterampilan dilakukan dengan pelatihan membatik. Bahkan untuk menunjang kegiatan ini, KWT Sumber Makmur melakukan study banding ke Sembung Batik Galeri di Lendah, Kabupaten Kulonprogo.

“Potensi wilayahnya nyaris sama dengan Lendah Kulonprogo. Hanya saja untuk pengembangan usaha masih minim karena keterbatasan skil anggotanya,” jelas Sutami.

Study banding itu dilakukan untuk memotiviasi wanita tani desa agar dapat meningkatkan kreativitasnya. “Kita berupaya menggugah semangat anggota agar bisa berkarya dan mendapatkan tambahan penghasilan. Memerangi pengangguran,” jelas Sutami.

Tuesday, June 10, 2014

Selayang Pandang " Dusun Tepus "


'' Desaku yang kucinta, pujaan hatiku
tempat ayah dan bunda dan handai taulanku
tak mungkin kulupakan, desaku yang permai''.

Sebuah bait yang yang cukup menggambarkan suasana indah nan harmoni. Tepus adalah kunci untuk menemukan ketenangan jiwa, raga dan hati. Sebuah dusun kecil yang penuh dengan keindahan dan kedamaian. Meski kecil, akan tetapi mempunyai tempat yang amat besar dihati setiap insan yang hidup didalamnya.
Lintas sangon-plampang membentang disisi timur pedukuhan tepus
Tepus adalah nama sebuah pedukuhan didesa Somorejo kecamatan Bagelen, kabupaten Purworejo, Jawa tengah. Atau lebih tepatnya daerah paling timur desa Somorejo. Jika kita menuju ke timur pedukuhan Tepus maka akan sampai didusun Sangon 2 Kalirejo Kokap Kulonprogo, dan bila ke selatan maka akan sampai didusun Grindang Hargomulyo Kulonprogo. Disisi barat berbatasan dengan dusun Sejagir Somorejo, di utara dusun Ngargo Hargorojo, ke arah timur laut menuju ke dusun Plampang 1 Kalirejo Kokap Kulonprogo. Dusun Tepus terdiri dari 1 RW dan 4 RT, yaitu RW 05, RT 01, RT 02, RT 03, RT 04. Dari ke empat RT yang ada mempunyai ciri khasan dan pionir tersendiri. Dusun Tepus dipimpin oleh seorang kadus/bayan yang dipilih oleh rakyat,inilah wujud demokrasi yang ada dipedukuhan Tepus.
Diutara dan timur laut jalur menuju dsn ngargo dan dsn plampang 1
Letaknya tepat di cekungan perbukitan panjang bagian dari perbukitan menoreh atau lebih kerennya " pedukuhan hijau dilintas menoreh ". Tatanan masyarakat yang khas pedesaan tidak lepas dari pengaruh geografis dusun ini. Betapa tidak, tanah subur yang membentang luas sepanjang deretan perbukitan, sangat cocok untuk bercocok tanam. Ternyata koes-plus berkata benar,"tongkat kayu dan batu jadi tanaman". Inilah kenyataannya. Petanipun menjadi dominan didusun Tepus, baik petani ladang, kebun, tegalan dan petani hutan.

Tidak terhenti sampai disitu, sekalipun pertanian didusun ini maju, akan tetapi dibagian lain banyak hal yang bisa dipelajari dari tempat ini, semisal adat seni budaya, yaitu acara adat bersih dusun/merti dusun yang diadakan setiap bulan Suro yang diiringi dengan pertunjukan kesenian wayang kulit, kesenian jathilan dan adat kepungan. Mengenai kesenian didusun Tepus ada 1 sanggar seni kuda lumping/incling, ada grup rebana (kelompok ibu-ibu), grup rebana ( kelompok remaja) dan grup shalawat/terbang yang mulai punah.

Untuk hubungan sosial warga masyarakat masih sangat kental dan erat saling bergotong-royong. Sungguh berbeda sekali dengan gaya hidup modern yang cenderung individualis. Ditempat ini, warga masyarakat saling teposeliro dan menjunjung tinggi kekeluargaan. Untuk keamanan didusun ini sangat kondusif dan terkendali, itu berkat kesadaran warga masyarakat dusun Tepus yang "sadar hukum". Tidak ditemukan record keterlibatan warga dusun Tepus melakukan tindakan kriminal.

Didusun Tepus banyak terdapat Taman Pendidikan yang berbasis islami baik dari kalangan anak usia dini hingga orang dewasa bahkan orang tua sekalipun dan itu merupakan sebuah kebanggaan bagi warga masyarakat dusun Tepus. Dan agama islam mendominasi didusun ini.
Meskipun dusun kecil, untuk masalah pendidikan, Tepus tidak kalah maju dari daerah yang lain.

Inilah Selayang Pandang tentang dusun kami tercinta "Pedukuhan Tepus".

Di sini ku dilahirkan
Di sini ku dibesarkan
Di sini ku belajar
Di sini ku mengerti,  kuhargai tuk ku cintai

Ketika jiwa dan raga ini dilahirkan dengan rasa air, tanah dan udara yang sama, pernahkah terbesit dipikiran, bagaimana takdir telah menyatukan kita. Lantas apa yang pernah kita berikan untuk mensyukuri nikmat ini. Mari jadikan takdir ini menjadi lebih sempurna dengan bersama-sama memajukan dusun kita tercinta.
Tepus menantimu wahai jiwa muda. Sekarang atau tidak sama sekali.
" Gregah gumregah anggayuh mukti "

Monday, June 9, 2014

Sonokeling Si Kayu Mewah dari Pedukuhan Tepus

pohon sonokeling
Ada beberapa jenis kayu yang dapat digolongkan sebagai kayu mewah, salah satunya adalah kayu sonokeling yang merupakan jenis kayu tropis yang berserat indah. Kayu ini banyak sekali dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat berbagai macam produk olahan kayu seperti mebel, lemari, meja, kursi, pintu, kusen, dipan, lantai kayu, alat-alat musik, barang-barang ukiran dan aneka barang berkualitas tinggi yang lainnya.

Nah sekarang apakah alasannya sonokeling disebut atau tergolong kedalam kayu mewah ? Hal tersebut dikarenakan kayu sonokeling ini memiliki tekstur yang sangat halus dan juga memiliki nilai dekoratif yang sangat baik. Selain itu kayu sonokeling juga termasuk kedalam golongan kayu yang awet dan kuat terhadap serangan rayap maupun jamur pembusuk meskipun tanpa diberi bahan pengawet terlebih dahulu. Pori-pori kayunya yang keras dan rapat menjadikan kayu sonokeling tidak mudah lapuk dan lunak.

Kayu sonokeling pun menjadi komoditas primadona di pasar perdagangan kayu. Hal tersebut dikarenakan banyaknya perusahaan pembuat sovenir mewah yang memanfaatkan kayu sonokeling ini sebagai pelapis permukaan kayu yang mahal.
Dengan semakin banyaknya kebutuhan akan kayu sonokeling ini membuat persediaan pohon sonokeling pun menjadi berkurang, hal tersebut dikarenakan masa tumbuh dari pohon sonokeling memerlukan waktu yang cukup lama hingga puluhan tahun.

Pada saat ini mungkin anda akan kesulitan untuk menemukan kayu sonokeling yang berdiameter lebih dari 35cm, jikalau ada pasti harganya pun akan sangat mahal. Semakin tua umur pohon sonokeling maka diameter batangnya pun akan semakin besar. Dan semakin besar diameter batang maka harganya pun akan semakin mahal.
Itulah alasan mengapa kayu sonokeling termasuk dalam golongan kayu mewah, ya karena kualitasnya yang memang bagus dan semakin banyaknya kebutuhan akan kayu ini sehingga semakin sulit untuk bisa mendapatkan kayu sonokeling ini. 
sonokeling super
bibit sonokeling 

Monday, May 19, 2014

Cekungan Hijau Di Lereng Menoreh Itu Bernama Tepus

suburnya tanah kami sehingga berbagai macam tanaman tumbuh subur didusun Tepus somorejo

Langsep/lansium domesticum

Tanaman coklat/kakao/theobroma cacao

Durian/durio zibethinus

Cengkeh/syzygium aromaticum

Tanaman vanili/vannili planifolia

Melinjo/gnetum gnemon

Anggas

Mahkota dewa/phaleria macrocarpa

Tanaman salam/syzygium polyanthum

Kapulogo/amomum compactum

Pohon manggis/garcinia mangostana

Tanaman salak/salacca zalacca

Markisa/passiflora edulio

Monday, September 9, 2013

Acara Adat Bersih Dusun Tepus Somorejo

Pertunjukan gelaran wayang kulit 
jaran kepang/jathilan
Bersih dusun/merti dusun sebenarnya sudah ada dari jaman dulu secara turun temurun. Awalnya dari istilah bersih desa/merti desa namun karena dilaksanakan di tingkat dusun maka menjadi bersih dusun. Pelaksanaan dari bersih desa dilakukan dibulan suro penanggalan jawa/dibulan muharram penanggalan hijriyah.

Berdasarkan penuturan dari beberapa tokoh masyarakat bersih desa sudah ada sejak jaman pemerintahan kelurahan Tepus. Dalam pelaksanaannya baru pada taraf selametan (dalam bahasa jawa ruwat bumi). Dilanjutkan generasi penerusnya dalam pelaksanaan selametan bersih desa diadakan pentas seni jathilan dan seni wayang kulit.

Pada waktu itu Tepus belum menjadi bagian dari desa Somorejo masih kelurahan Tepus dan lurahnya berkedudukan diwilayah Munggangsono, kemudian pada masa penjajahan digabung jadi satu dengan somorejo. Adapun lurah Tepus bernama Raden Sastro Prawiro. Dalam rangka penggabungan kelurahan tersebut dan dengan melestarikan adat tradisi budaya jawa yang telah lama berjalan, maka Lurah R.Sastro mengadakan musyawarah bersama dukuh dan perabot untuk tetap melestarikan adat budaya yang ada.

Pada awalnya tata cara bersih dusun dilakukan dari membersihkan lingkungan rumah dan lingkungan pedukuhan yang dilanjutkan pada makam Ki Noyo Pati dan Nyai Pawit / seorang tokoh dibalik cikal bakal berdirinya Tepus. Namun seiring berjalannya waktu pelaksanaan bersih dusun di Tepus sudah banyak perubahan. Dan sampai saat ini pelaksanaan bersih dusun antara lain :
Foto by Nduri ; kegiatan membersihkan lingkungan
1.      Membersihkan lingkungan
Hal ini dimaksudkan agar lingkungan masyarakat bersih dari sampah-sampah sehingga masyarakat akan terhindar dari berbagai penyakit. Namun yang lebih utama bahwa kita diharapkan tidak hanya bersih lahir saja namun batin juga ikut bersih.
Kemudian diadakan pertunjukan seni jathilan atau kuda lumping.

2.       Ziarah Makam Ki Noyopati dan Nyi Pawit
Dengan bertujuan agar masyarakat selalu ingat kepada tokoh tersebut  dan selalu menghormati beliau sebagai leluhur dan juga mengingatkan pada kita tentang sejarah berdirinya dari sebuah nama Tepus. Dengan harapan kita bisa mensuritauladani beliau dalam perjuangannya babat alas dan menjadi sebuah nama Tepus.

3.       Tahlillan se pedukuhan Tepus
Diadakan dimushola atau dirumah warga yang sudah ditentukan. Acara tahlil dilaksanakan sebulan sebelum acara puncak dimulai yaitu dibulan Besar (Dzulhijah) dan biasanya diadakan pemotongan kambing untuk acara makan bersama.

4.       Selametan atau Kepungan
Selametan atau kepungan ini biasanya dilaksanakan pada siang hari ditempat dimana akan digelar wayang kulit. Masyarakat berduyun-duyun datang dengan membawa tenong yang berisi makanan yang berujud nasi yang dibentuk menjadi golong dan tumpeng, lauk,  buah dan dilengkapi dengan makanan ringan. Adapun yang ketempatan untuk upacara adat bersih dusun, mereka juga mempersiapkan sesaji dan beberapa wujud persembahan.

Doa bersama yang dipimpin oleh bayan/kaum/Rois dilaksanakan setelah wayang kulit dimulai dengan cara menghentikan sementara pagelaran wayang tersebut. Seperti yang telah disampaikan diatas bahwa upacara adat jawa tekandung makna kias yang dalam dengan simbol-simbol namun sebenarnya banyak makna yang bisa diambil tuntunannya didalamnya.

Dengan diadakan selametan atau kepungan ini merupakan perwujudan syukur kepada Yang Maha Kuasa dan juga wujud dari kebersamaan dan kegotong-royongan masyarakat yang dalam istilah jawa " saiyek saeka proyo ". Mereka berkumpul bersama, berdoa bersama untuk nenek moyang yang telah meninggalkan kita, berdoa bersama untuk keselamatan semua warga masyarakat dan juga berdoa bersama untuk kemajuan segenap warga masyarakat agar diberi limpahan rahmat baik rahmat sehat, selamat dunia dan akhirat dan juga rahmat dengan wujud sejahtera lahir dan batin yang akhirnya akan sejahtera didunia dan sejahtera diakhirat.

5.       Pagelaran wayang Kulit Sehari Semalam
Puncak dari acara bersih dusun atau merti dusun ini adalah dengan digelarnya wayang kulit ini. Hal ini dilaksanakan sebagai wujud rasa suka cita atas hasil bumi yang telah didapatkan juga bertujuan untuk melestarikan salah satu bentuk budaya daerah, khususnya budaya jawa. Dipilihnya wayang kulit sebagai puncak acara upacara adat ini karena wayang kulit merupakan budaya yang tidak hanya sekedar tontonan namun juga berisi tuntunan dan juga dengan tatanan.

Pagelaran ringgit purwo
Tontonan adalah hiburan yang bisa dilihat dengan mata dan akan membuat kita merasa senang dan terhibur. Dengan melihat wayang kulit kita akan terhibur, banyak kreasi yang muncul dan guyonan yang membuat kita bisa tertawa sehingga pikiran menjadi segar.

Tuntunan dalam cerita wayang kulit banyak hikmah yang bisa kita ambil, banyak suri tauladan dari tokoh pewayangan yang dapat kita contoh, banyak wejangan yang bisa kita ambil maknanya sampai pada informasi terkinipun dapat disebar luaskan lewat wayang kulit ini. Bahkan penyebaran agamapun bisa dilakukan dengan media ini.

Tatanan, pagelaran wayang kulit tidak hanya asal-asalan namun ada patokan-patokan yang mesti dilakukan, dalam istilah jawanya pakem. Baik dari dalang, waranggono, maupun pemain musiknya. Ada aturan-aturan khusus yang mereka lakukan. Inilah keunikan budaya jawa. Sehingga kenapa generasi muda banyak yang tidak suka dengan budayanya sendiri karena mereka berfikir ini sangat sulit, pelik, rumit, ribet dan kuno. Namun tanpa kita mau melestarikan maka budaya akan hilang dan kita akan kehilangan jati diri.
Begitulah kira-kira gambaran tentang upacara adat bersih dusun atau merti dusun yang ada didusun Tepus, pada intinya bahwa segala bentuk upacara adat didalamnya terkandung pesan moral yang sangat dalam, tidak bisa dimaknai dari segi fisik kegiatan semata namun lebih pada pendekatan estetika dan norma adat yang ada. Karena adat istiadat dan budaya sebuah bangsa adalah pencerminan dari tata etika dan norma bangsa itu sendiri.
Sebagai mana para pujangga bilang “ ARUMING BANGSA MERGA SAKA LUHURING BUDAYA ”.

Tuesday, March 5, 2013

Sepenggal Cerita Sejarah Tepus


     Alkisah disebuah tempat yang masih berupa hutan semak belukar yang belum berpenghuni ada seorang pengembara sakti yang bernama Ki Tumenggung Prawiro negoro atau disebut juga dengan Ki Noyo pati.
     Beliau konon seorang punggawa kerajaan yang suka mengembara dan tibalah beliau disebuah alas yang bernama mranggi. Kemudian beliau tinggal atau menetap dialas mranggi dan memulai babat alas mranggi dan memulai babat alas dari arah utara (lor / bahasa jawa).
     Disisi lain masih dikawasan hutan yang sama ada seorang priyayi dengan sebutan Nyi Siti Mudrikoh atau sering disebut Nyai Pawit juga melakukan babat alas dari sebelah selatan (kidul) yaitu diwilayah alas segondel.
     Seiring berjalannya waktu ki Noyo Pati yang babat alas dari arah utara menggunakan sabit/arit (deres) tibalah ditengah-tengah kawasan hutan lalu beliau berhenti untuk melaksanakan ibadah sholat dzuhur.
Tanpa disengaja diwaktu yang sama Nyi Pawit yang juga sedang babat alas dari arah selatan dengan menggunakan api (di lagar) juga sampai ditengah-tengah kawasan hutan tersebut. Beliau juga hendak beristirahat untuk melaksanakan sholat dzuhur maka beliau mematikan lagaran apinya dengan air yang berasal dari mata air yang berada ditengah hutan tersebut.
     Dan pada akhirnya Ki Noyo pati dan Nyi Pawit bertemu ditengah hutan yang mereka babat dari arah yang berlawanan dan mereka akhirnya berembuk dan bersepakat untuk mengakhiri kegiatan babat hutannya karena sudah " tepus " antara alas lor (mranggi) dan alas kidul (segondel) dan mereka berdua bersepakat bahwa alas yang sudah mereka babat untuk dinamakan Tepus dari kata lain tempuk (jawa)/bertemu.
Menurut sumber dari sesepuh Tepus, ki Noyo pati kembali ke alas mranggi dan beliau menetap disana sampai beliau wafat dan alas mranggi sampai sekarang disebut Mranggen.
     Sedangkan Nyai Pawit memutuskan untuk tinggal disekitar tempat pertemuan atau ditengah-tengah Tepus dekat mata air yang konon jaman dahulu mengeluarkan mata air sangat deras sehingga bisa buat menyiram lagaran api yang buat babat alas. Konon mata air itu hingga sekarang tidak kering meskipun musim kemarau, dan penduduk menamakan mata air itu dengan sebutan Mbeji (sumber kaping siji) / mata air yang pertama. Konon kabarnya air dari Mbeji bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit dan penduduk sudah banyak membuktikannya.
     Sampai kini Nyai pawit bersemayam di sekitar Mbeji, sekarang dekat sekolahan  SD N Tepus sedangkan ki Noyo pati bersemayam diwilayah mranggen dekat masjid Al Huda Tepus.