Welcome To Tepus Somorejo Bagelen

Sunday, July 6, 2014

Gugur Gunung

Ayo (ayo)
Konco (konco)
Ngayahi karyaning projo
Kene (kene)
Kene (kene)
Gugur gunung tandang gawe
Sayuk sayuk rukun
Bebarengan ro kancane
Rilo lan legowo
Kanggo mulyaning negoro
Siji  (loro)
Telu (papat)
Maju papat papat
Diulang ulungake
Mesthi enggal rampunge
Holobis kuntul baris, holobis kuntul baris
Holobis kuntul baris, holobis kuntul baris

foto by mas untung ; warga sedang melakukan kerjabakti
membuat jalan rabat beton dijalur somorejo-tepus

“ Gugur Gunung “sebuah Idiom yang menggambarkan aktivitas masyarakat Pedesaan di Jawa. Selain mempunyai manfaat yang besar,“ Gugur Gunung “ juga merupakan Kearifan lokal masyarakat pedesaan yang mempunyai nilai moral yang tinggi.

Jaman sekarang, orang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, sehingga waktu sangatlah berharga. Mereka cenderung tidak mau melakukan sesuatu yang tidak produktif, dan tidak menghasilkan uang. Bahkan banyak yang bilang “ Waktu Adalah Uang “, jadi sesuatu yang mereka kerjakan orientasinya adalah uang. Berbeda dengan masyarakat di pedesaan, mereka masih mau melakukan kegiatan tanpa menerima bayaran.
Foto by Nasikun ; remaja Tepus kerja bakti bikin jalan
“ Gugur Gunung “ merupakan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat pedesaan secara bersama-sama dalam hal pekerjaan yang kaitannya dengan fasilitas umum. Misalnya membersihkan jalan, membuat jalan, membuat jembatan, bersih-bersih lingkungan dan sebagainya. “Gugur Gunung “ dilakukan pada hari minggu atau hari libur dan pada hari-hari tertentu, misalnya menjelang bulan suci ramadhan, menjelang HUT RI dan lain-lain. Biasanya “ Gugur Gunung “ dilakukan secara berkelompok dalam satu RT, RW, bahkan satu kampung.
Remaja ikut andil dalam gugur gunung
Ada beberapa nilai yang dapat dipetik dari Gugur Gunung, antara lain :

1.Kebersamaan

Mereka percaya bahwa pekerjaan sebesar Gunung pun akan “ Gugur “ atau selesai kalau dikerjakan bersama-sama

2.Tanpa Pamrih

Gugur Gunung dilakukan masyarakat atas dasar kesadaran dan keikhlasan. Mereka sama sekali tidak memperoleh upah. Demikian juga kita, tidak semua pekerjaan dilakukan harus diukur dengan uang.

3.Rela Berkorban

Untuk hal-hal tertentu misalnya untuk kepentingan umum, amal dan kemanusiaan, tidak ada salahnya kita sedikit mengorbankan waktu, tenaga dan harta kita.

4.Kesederhanaan

Pada kegiataan Gugur Gunung, biasanya secara sukarela warga ada yang membawa makanan dan minuman sekedar untuk melepas dahaga dan sedikit menambah tenaga. Cukup dengan singkong rebus dan air putih terasa sudah nikmat bagi mereka yang sudah kelelahan.

5.Tanggung jawab

Kita wajib bertanggung jawab terhadap lingkungan tempat tinggal, baik kebersihan, keamanan dan ketertiban.

Sungguh suatu kearifan lokal yang patut kita junjung tinggi dan pertahankan. Apapun suku, budaya dan adat istiadatnya, sebagai bangsa yang besar kita wajib melestarikan dan menjunjung tinggi kearifan lokal masyarakat. Keanekaragaman budaya bangsa kita merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa yang tak ternilai harganya.

Tuesday, June 10, 2014

Selayang Pandang " Dusun Tepus "


'' Desaku yang kucinta, pujaan hatiku
tempat ayah dan bunda dan handai taulanku
tak mungkin kulupakan, desaku yang permai''.

Sebuah bait yang yang cukup menggambarkan suasana indah nan harmoni. Tepus adalah kunci untuk menemukan ketenangan jiwa, raga dan hati. Sebuah dusun kecil yang penuh dengan keindahan dan kedamaian. Meski kecil, akan tetapi mempunyai tempat yang amat besar dihati setiap insan yang hidup didalamnya.
Lintas sangon-plampang membentang disisi timur pedukuhan tepus
Tepus adalah nama sebuah pedukuhan didesa Somorejo kecamatan Bagelen, kabupaten Purworejo, Jawa tengah. Atau lebih tepatnya daerah paling timur desa Somorejo. Jika kita menuju ke timur pedukuhan Tepus maka akan sampai didusun Sangon 2 Kalirejo Kokap Kulonprogo, dan bila ke selatan maka akan sampai didusun Grindang Hargomulyo Kulonprogo. Disisi barat berbatasan dengan dusun Sejagir Somorejo, di utara dusun Ngargo Hargorojo, ke arah timur laut menuju ke dusun Plampang 1 Kalirejo Kokap Kulonprogo. Dusun Tepus terdiri dari 1 RW dan 4 RT, yaitu RW 05, RT 01, RT 02, RT 03, RT 04. Dari ke empat RT yang ada mempunyai ciri khasan dan pionir tersendiri. Dusun Tepus dipimpin oleh seorang kadus/bayan yang dipilih oleh rakyat,inilah wujud demokrasi yang ada dipedukuhan Tepus.
Diutara dan timur laut jalur menuju dsn ngargo dan dsn plampang 1
Letaknya tepat di cekungan perbukitan panjang bagian dari perbukitan menoreh atau lebih kerennya " pedukuhan hijau dilintas menoreh ". Tatanan masyarakat yang khas pedesaan tidak lepas dari pengaruh geografis dusun ini. Betapa tidak, tanah subur yang membentang luas sepanjang deretan perbukitan, sangat cocok untuk bercocok tanam. Ternyata koes-plus berkata benar,"tongkat kayu dan batu jadi tanaman". Inilah kenyataannya. Petanipun menjadi dominan didusun Tepus, baik petani ladang, kebun, tegalan dan petani hutan.

Tidak terhenti sampai disitu, sekalipun pertanian didusun ini maju, akan tetapi dibagian lain banyak hal yang bisa dipelajari dari tempat ini, semisal adat seni budaya, yaitu acara adat bersih dusun/merti dusun yang diadakan setiap bulan Suro yang diiringi dengan pertunjukan kesenian wayang kulit, kesenian jathilan dan adat kepungan. Mengenai kesenian didusun Tepus ada 1 sanggar seni kuda lumping/incling, ada grup rebana (kelompok ibu-ibu), grup rebana ( kelompok remaja) dan grup shalawat/terbang yang mulai punah.

Untuk hubungan sosial warga masyarakat masih sangat kental dan erat saling bergotong-royong. Sungguh berbeda sekali dengan gaya hidup modern yang cenderung individualis. Ditempat ini, warga masyarakat saling teposeliro dan menjunjung tinggi kekeluargaan. Untuk keamanan didusun ini sangat kondusif dan terkendali, itu berkat kesadaran warga masyarakat dusun Tepus yang "sadar hukum". Tidak ditemukan record keterlibatan warga dusun Tepus melakukan tindakan kriminal.

Didusun Tepus banyak terdapat Taman Pendidikan yang berbasis islami baik dari kalangan anak usia dini hingga orang dewasa bahkan orang tua sekalipun dan itu merupakan sebuah kebanggaan bagi warga masyarakat dusun Tepus. Dan agama islam mendominasi didusun ini.
Meskipun dusun kecil, untuk masalah pendidikan, Tepus tidak kalah maju dari daerah yang lain.

Inilah Selayang Pandang tentang dusun kami tercinta "Pedukuhan Tepus".

Di sini ku dilahirkan
Di sini ku dibesarkan
Di sini ku belajar
Di sini ku mengerti,  kuhargai tuk ku cintai

Ketika jiwa dan raga ini dilahirkan dengan rasa air, tanah dan udara yang sama, pernahkah terbesit dipikiran, bagaimana takdir telah menyatukan kita. Lantas apa yang pernah kita berikan untuk mensyukuri nikmat ini. Mari jadikan takdir ini menjadi lebih sempurna dengan bersama-sama memajukan dusun kita tercinta.
Tepus menantimu wahai jiwa muda. Sekarang atau tidak sama sekali.
" Gregah gumregah anggayuh mukti "

Mengejar Matahari Dibukit Wonokerso


pedukuhan tepus menyimpan sejuta pesona yang terpendam di wilayah perbukitan wonokerso. Sebuah wisata alam perbukitan ini memiliki daya tarik berupa pesona pemandangan alam dari atas perbukitan wonokerso dan hutan rakyat yang bisa dijadikan obyek wisata alam
Meskipun terhalang oleh awan keindahan sunset masih bisa terlihat dan memberi kesan pemandangan yang eksotis dan begitu menawan bagi para pecinta keindahan alam







Pemandangan sunset dari bukit wonokerso