Welcome To Tepus Somorejo Bagelen

Thursday, February 5, 2015

Beternak Kambing


Ada 3 hal pokok yang harus diperhatikan dalam beternak kambing yaitu : Bibit kambing, Makanan, Tata cara beternak

I. BIBIT KAMBING

Pemilihan bibit kambing harus disesuaikan dengan tujuan dari usaha beternak kambing itu sendiri, apakah untuk pedaging, atau perah. misalnya untuk produksi daging maka pemilihan bibitnya adalah kambing kacang, sedangkan untuk perah dapat dengan kambing etawa. Ciri bibit kambing yang baik adalah berbadan sehat, tidak cacat, daya adaptasi tinggi terhadap lingkungan, bulu bersih dan mengkilat.


> Ciri untuk calon induk :

_ Tubuh kompak, dada dalam dan lebar, garis punggung dan pinggang lurus, tubuh besar, tapi tidak terlalu gemuk.
_ Jinak dan sorot matanya ramah.
_ Kaki lurus dan tumit tinggi.
_ Gigi lengkap, mampu merumput dengan baik (efisien), rahang atas dan bawah rata.
_ Dari keturunan kembar atau dilahirkan tunggal tapi dari induk yang muda.
_ Ambing simetris, tidak menggantung dan berputing 2 buah.

> Ciri untuk calon pejantan :

_ Tubuh besar dan panjang dengan bagian belakang lebih besar dan lebih tinggi, dada lebar, tidak terlalu gemuk, gagah, aktif dan memiliki libido (nafsu kawin) tinggi.
_ Kaki lurus dan kuat.
_ Dari keturunan kembar.
_ Umur antara 1,5 sampai 3 tahun.


II. MAKANAN

Jenis dan cara pemberiannya disesuaikan dengan umur dan kondisi ternak. Pakan yang diberikan harus cukup protein, karbohidrat, vitamin dan mineral, mudah dicerna, tidak beracun dan disukai ternak, murah dan mudah diperoleh. Pada dasarnya ada dua macam makanan, yaitu hijauan (berbagai jenis rumput) dan makan tambahan (berasal dari kacang-kacangan, tepung ikan, bungkil kelapa, vitamin dan mineral).

Cara pemberiannya :

Diberikan 2 kali sehari (pagi dan sore), berat rumput 10% dari berat badan kambing, berikan juga air minum 1,5 - 2,5 liter per ekor per hari, dan garam berjodium secukupnya.
Untuk kambing bunting, induk menyusui, kambing perah dan pejantan yang sering dikawinkan perlu ditambahkan makanan penguat dalam bentuk bubur sebanyak 0,5 - 1 kg/ekor/hari.


III. TATA CARA DALAM BETERNAK


1. Kandang

_ Harus segar (ventilasi baik, cukup cahaya matahari, bersih, dan minimal berjarak 5 meter dari rumah).
_ Ukuran kandang yang biasa digunakan adalah :
 • Kandang beranak : 120 cm x 120 cm /ekor
 • Kandang induk : 100 cm x 125 cm /ekor
 • Kandang anak : 100 cm x 125 cm /ekor
 • Kandang pejantan : 110 cm x 125 cm /ekor
 • Kandang dara/dewasa : 100 cm x 125 cm /ekor

2. Pengelolaan reproduksi

Diusahakan agar kambing bisa beranak minimal 3 kali dalam dua tahun.

> Hal-hal yang harus diperhatikan adalah :
_ Kambing mencapai dewasa kelamin pada umur 6 s/d 10 bulan, dan sebaiknya dikawinkan pada umur 10-12 bulan atau saat bobot badan mencapai 55 - 60 kg.
_ Lama birahi 24 - 45 jam, siklus birahi berselang selama 17 - 21 hari.
_ Tanda-tanda birahi : gelisah, nafsu makan dan minum menurun, ekor sering dikibaskan, sering kencing, kemaluan bengkak dan mau/diam bila dinaiki.
_ Ratio jantan dan betina = 1 : 10

> Saat yang tepat untuk mengawinkan kambing adalah :
_ Masa bunting 144 - 156 hari (5 bulan).
_ Masa melahirkan, penyapihan dan istirahat ± 2 bulan.

3. Pengendalian Penyakit

Hendaknya ditekankan pada pencegahan penyakit melalui sanitasi kandang yang baik, makanan yang cukup gizi dan vaksinasi.
Penyakit yang sering menyerang kambing adalah: cacingan, kudis (scabies), kembung perut (bloat), paru-paru (pneumonia), orf, dan koksidiosis.


Monday, January 12, 2015

Pertanian Organik



Gaya hidup sehat dengan slogan back to nature telah menjadi pola hidup baru, meninggalkan pola hidup lama yang menggunakan bahan kimia seperti pupuk, pestisida kimia sintetis dan hormon tumbuh dalam produksi pertanian. Pangan yang sehat dan bergizi tinggi dapat diproduksi dengan metode baru yang dikenal dengan pertanian organik. Pertanian organik adalah tekhnik budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintetis.

Tujuan utama pertanian organik adalah menyediakan produk-produk pertanian, terutama bahan pangan, yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumennya serta tidak merusak lingkungan. Gaya hidup sehat demi-kian telah melembaga secara internasional yang mensyaratkan jaminan bahwa produk pertanian harus beratribut aman dikonsumsi (food safety attributes), kandungan nu-trisi tinggi (nutritional attributes), dan ra-mah lingkungan (eco-labelling attributes). Preferensi konsumen seperti ini menyebabkan permintaan akan produk pertanian organik dunia meningkat pesat.

Pasar produk pertanian organik dunia meningkat 20%/ tahun. Oleh karena itu, pengembangan bu-didaya pertanian organik perlu diproritaskan pada tanaman bernilai ekonomi tinggi untuk memenuhi kebutuhan pasar domes-tik dan ekspor (Badan Litbang Pertanian, 2002).Untuk melaksanakan pertanian organik, perlu adanya suatu acuan mulai dari tahap budidaya sampai diperolehnya produk yang sesuai ketentuan dan memenuhi persyarat-an sebagai produk pertanian organik (Wi-naryo, 2002).
Prinsip pertanian organik yang perlu dipertimbangkan dalam merancang suatu kawasan atau teknologi adalah:

1. Lahan untuk budidaya organik harus be-bas dari pencemaran bahan agrokimia dari pupuk dan pestisida. Lahan dapat berupa lahan pertanian yang baru dibuka atau lahan pertanian intensif yang telah dikonversi menjadi lahan pertanian organik. Lamanya masa konversi tergantung pada sejarah penggunaan lahan, pupuk, pestisida, dan jenis tanaman.

2. Menghindari benih/bibit hasil rekayasa genetik atau genetically modified organism (GMO). Sebaiknya benih harus berasal dari kebun pertanian or-ganik.

3. Menghindari penggunaan pupuk kimia sintetis dan zat pengatur tumbuh. Peningkatan kesuburan tanah dilakukan melalui penambahan pupuk organik, sisa tanaman, pupuk alam, dan rotasi dengan tanaman legum.

4. Menghindari penggunaan pestisida kimia sintetis, pengendalian hama, penyakit, dan gulma dilakukan dengan cara manual, biopestisida, agen hayati, dan rotasi tanaman.

5. Menghindari penggunaan hormon tumbuh dan bahan aditif sintetis pada pakan ternak dan secara tidak langsung pada pupuk kandang.

6. Penanganan pascapanen dan pengawetan bahan pangan menggunakan cara-cara alami (Badan Litbang Pertanian, 2005).

Wednesday, January 7, 2015

" Tepus " zambrut Ditimur Somorejo


Tepus somorejo seolah menjadi negeri tempat matahari terbit. Perjalanan menuju ke sana bagaikan perjalanan mengejar mentari yang siap menampakkan diri. Kita berlomba-lomba dengan cakrawala yang selalu siap memunculkan sang surya. Berada di sisi timur desa Somorejo kecamatan Bagelen kabupaten Purworejo berbatasan dengan provinsi DIY dan bagian dari barisan Perbukitan Menoreh, dipagi hari akan kita temui halimun tipis menyelimuti puncak-puncaknya, dan ketika senja datang, remang keemasan akan menjadi perhiasannya.


Tepus somorejo menjadi istimewa berkat alamnya. Lihatlah bagian dari perbukitan Menoreh ini, meskipun pegunungan cadas namun jauh dari kata tandus, tutupan tanah yang subur membuat vegetasinya relatif rapat. Puncak-puncaknya yang menghijau bak permadani. Sementara laut selatan setia menjaga dengan ombaknya yang menakutkan.


Menjelajah Tepus somorejo bisa kita mulai sejak pagi buta. Mari mengawali hari di puncak gunung agung sisi selatan, puncak tertinggi diwalayah perbukitan sekitarnya. Meskipun menempuh perjalanan menantang karena harus melewati jalan sempit yang naik turun dan berkelok tajam, namun semua itu terbayar dengan keindahan pemandangan matahari yang malu-malu perlahan keluar dari balik gunung-gunung di sisi timur, seperti gadis ayu yang terlihat sangat cantik meskipun baru bangun tidur. Ketika langit semakin terang, kita bisa meneropong ke segala penjuru akan terlihat gunung-gunung tinggi seperti : Sindoro, Sumbing nampak jauh disebelah utara bersebelahan dengan gunung kukusan nampak lebih dekat,  gunung telu dari arah timur.


Menjelang siang, lanjutkan perjalanan menuju permukiman penduduk didusun Tepus, sebuah dusun yang sangat asri dengan hawa yang sejuk kita bisa membaur dengan masyarakat dusun Tepus yang sangat ramah dan santun, disitu kita bisa mempelajari tentang makna kehidupan dari pola hidup masyarakat dusun Tepus yang selalu berdampingan dengan alam tanpa harus merusak alam lingkunganya.

Jangan meninggalkan Tepus somorejo sebelum menikmati senja karena sepertinya inilah tempat matahari pulang ke rumah. Ada tiga tempat favorit dengan pemandangan senja luar biasa, sayang sekali kita tak bisa menikmati dalam waktu yang sama. Maka, pilihlah salah satu dari ketiganya.


Bukit wonokerso tempat terbaik untuk menikmati senja. sebuah drama perubahan warna langit dari biru terang menuju jingga keemasan. Tak hanya itu, kita juga bisa duduk bersantai diatas bebatuan besar yang sejak jaman dahulu diberi nama Watulumang.


Tempat kedua adalah bukit Sekepuh, sebuah bukit yang berada dibagian selatan dusun Tepus yang berbatasan dengan alas Tlogo,semongkrong mempunyai pemandangan senja tak kalah cantiknya. Duduk saja di tepinya, beralaskan batu-batu dan rerumputan kita akan disuguhi mahakarya Yang Kuasa dalam melukis semesta. Sapuan warna kuning keemasan bersemburat jingga mewarnai sekitar dan dipantulkan permukaan air laut dikejauhan. Angin yang semilir dingin, dan langit remang temaram sebelum malam datang menjadi penutup hari yang sempurna.

Selain kedua tempat tersebut, masih ada gunung agung. Sebuah Pegunungan yang menawarkan ketenangan sebagai obat penawar atas segala kebisingan, hiruk pikuk dan keramaian kota. Udara pegunungan dan hembusan angin perlahan menjadi mantra menuju ketentraman. Duduklah dengan tenang di atas rerumputan yang tumbuh laksana karpet yang terpasang. Di kejauhan akan terlihat laut terbentang luas berwarna kebiruan seperti tempat para bidadari mandi. Dari tempat ini kita akan merasakan betapa senja adalah peristiwa yang melankolis lagi romantis.


Menuju dusun Tepus somorejo memang bukan jarak yang pendek, maka itulah dusun ini sering disebut adoh ratu, cerak watu (jauh dari ratu, dekat dengan batu). Namun begitu tak perlu bingung untuk bisa menjangkaunya. Ada banyak jasa kendaraan bermotor (tukang ojek) dari Bagelen yang bisa kita pesan untuk membawa kita ke dusun Tepus.