Welcome To Tepus Somorejo Bagelen

Wednesday, January 7, 2015

" Tepus " zambrut Ditimur Somorejo


Tepus somorejo seolah menjadi negeri tempat matahari terbit. Perjalanan menuju ke sana bagaikan perjalanan mengejar mentari yang siap menampakkan diri. Kita berlomba-lomba dengan cakrawala yang selalu siap memunculkan sang surya. Berada di sisi timur desa Somorejo kecamatan Bagelen kabupaten Purworejo berbatasan dengan provinsi DIY dan bagian dari barisan Perbukitan Menoreh, dipagi hari akan kita temui halimun tipis menyelimuti puncak-puncaknya, dan ketika senja datang, remang keemasan akan menjadi perhiasannya.


Tepus somorejo menjadi istimewa berkat alamnya. Lihatlah bagian dari perbukitan Menoreh ini, meskipun pegunungan cadas namun jauh dari kata tandus, tutupan tanah yang subur membuat vegetasinya relatif rapat. Puncak-puncaknya yang menghijau bak permadani. Sementara laut selatan setia menjaga dengan ombaknya yang menakutkan.


Menjelajah Tepus somorejo bisa kita mulai sejak pagi buta. Mari mengawali hari di puncak gunung agung sisi selatan, puncak tertinggi diwalayah perbukitan sekitarnya. Meskipun menempuh perjalanan menantang karena harus melewati jalan sempit yang naik turun dan berkelok tajam, namun semua itu terbayar dengan keindahan pemandangan matahari yang malu-malu perlahan keluar dari balik gunung-gunung di sisi timur, seperti gadis ayu yang terlihat sangat cantik meskipun baru bangun tidur. Ketika langit semakin terang, kita bisa meneropong ke segala penjuru akan terlihat gunung-gunung tinggi seperti : Sindoro, Sumbing nampak jauh disebelah utara bersebelahan dengan gunung kukusan nampak lebih dekat,  gunung telu dari arah timur.


Menjelang siang, lanjutkan perjalanan menuju permukiman penduduk didusun Tepus, sebuah dusun yang sangat asri dengan hawa yang sejuk kita bisa membaur dengan masyarakat dusun Tepus yang sangat ramah dan santun, disitu kita bisa mempelajari tentang makna kehidupan dari pola hidup masyarakat dusun Tepus yang selalu berdampingan dengan alam tanpa harus merusak alam lingkunganya.

Jangan meninggalkan Tepus somorejo sebelum menikmati senja karena sepertinya inilah tempat matahari pulang ke rumah. Ada tiga tempat favorit dengan pemandangan senja luar biasa, sayang sekali kita tak bisa menikmati dalam waktu yang sama. Maka, pilihlah salah satu dari ketiganya.


Bukit wonokerso tempat terbaik untuk menikmati senja. sebuah drama perubahan warna langit dari biru terang menuju jingga keemasan. Tak hanya itu, kita juga bisa duduk bersantai diatas bebatuan besar yang sejak jaman dahulu diberi nama Watulumang.


Tempat kedua adalah bukit Sekepuh, sebuah bukit yang berada dibagian selatan dusun Tepus yang berbatasan dengan alas Tlogo,semongkrong mempunyai pemandangan senja tak kalah cantiknya. Duduk saja di tepinya, beralaskan batu-batu dan rerumputan kita akan disuguhi mahakarya Yang Kuasa dalam melukis semesta. Sapuan warna kuning keemasan bersemburat jingga mewarnai sekitar dan dipantulkan permukaan air laut dikejauhan. Angin yang semilir dingin, dan langit remang temaram sebelum malam datang menjadi penutup hari yang sempurna.

Selain kedua tempat tersebut, masih ada gunung agung. Sebuah Pegunungan yang menawarkan ketenangan sebagai obat penawar atas segala kebisingan, hiruk pikuk dan keramaian kota. Udara pegunungan dan hembusan angin perlahan menjadi mantra menuju ketentraman. Duduklah dengan tenang di atas rerumputan yang tumbuh laksana karpet yang terpasang. Di kejauhan akan terlihat laut terbentang luas berwarna kebiruan seperti tempat para bidadari mandi. Dari tempat ini kita akan merasakan betapa senja adalah peristiwa yang melankolis lagi romantis.


Menuju dusun Tepus somorejo memang bukan jarak yang pendek, maka itulah dusun ini sering disebut adoh ratu, cerak watu (jauh dari ratu, dekat dengan batu). Namun begitu tak perlu bingung untuk bisa menjangkaunya. Ada banyak jasa kendaraan bermotor (tukang ojek) dari Bagelen yang bisa kita pesan untuk membawa kita ke dusun Tepus.


Monday, January 5, 2015

Snack Jadul Era 80 - 90an

masih ingatkah jajanan dimasa kecil dulu ?

bagi yang lahir di tahun 80 an

mana jajanan snack favoritmu guys...

fuji mie
mie goreng
anak mamee
anak mas
krip krip
berondong jagung
jipang
gulai ayam
krupuk jengkol
kerupuk manggar
kacang atom gangsar

permen trebor
permen collins
permen karet yosan
permen davos
es kenyot/es lilin

Friday, January 2, 2015

Menuju Desa Mandiri

Foto balai desa somorejo 
Desa merupakan tulang punggung birokrasi pemerintahan paling bawah. Besarnya peran serta desa dalam pelayanan publik karena desa berhadapan langsung dengan masyarakatnya. Kebutuhan akan pelayanan prima sebagaimana spirit good governance dalam tata kelola pemerintahan khususnya pemerintah desa harus diterapkan oleh semua Pemerintah Desa. Melalui konsep pelayanan desa satu pintu atau one gate policy semua produk pelayanan desa dirancang seperti alur bisnis corporate.

Mari kita kikis bersama opini warga masyarakat yang memberikan penilaian terhadap Pemerintahan Desa bahwa selama ini terkesan alur birokrasi pelayanan di desa dinilai mahal dan berbelit-belit. Pemdes harus membuat daftar tarif pungutan pelayanan serta menyiapkan loket terpadu. Tugas pokok kepala urusan didesa akan di disposisi dari loket sesuai jenis fungsi tugasnya serta kepastian waktu pelayanan. Fungsi kepala dusun sesuai khas karakteristik pemerintahan desa juga tidak dihilangkan.

Pamong yang ngemong didesa melalui kadus menjadi fasilitator masyarakat yang tidak dapat langsung ke loket pelayanan, tetapi Kadus wajib menyampaikan standarisasi harga dan target waktu pelayanan sesuai SOP dan SPM. Kelebihan pembayaran tarif sesuai ketentuan secara akuntabel bila masyarakat berkenan bisa untuk kesejahteraan para Kadus sebagai transpot pengurusan. Sehingga watak desa yang khas dengan pamong desa dan masyarakat yang diemongnya tidak akan hilang secara kultur dan kearifan lokalnya.

Penerapan one gate policy ini merupakan ikhtiar kecil agar pelayanan kepada masyarakat semakin meningkat. Konsep ini digagas mengingat kultur masyarakat Desa yang sudah semi kota.

Desa harus menjadi pusat kemajuan dari sinilah perlu dibangun fasilitas untuk memenuhinya, misalnya Masjid, Pasar, Puskesmas, Lapangan, sarana pendidikan dan lainnya.
Idealnya sebuah desa Mandiri dicirikan oleh adanya sebuah bangunan Masjid dan Pasar. Masjid untuk sholat berjamaah dan merumuskan masalah, dan pasar untuk mempermudah kegiatan ekonomi masyarakat.

Ide ini dilakukan oleh Rosulullah SAW, yaitu ketika Rosulullah  SAW hijrah, maka yang pertama kali dibangun adalah Masjid, kemudian membangun Pasar. Dalam konteks saat ini didukung oleh sarana kesehatan Puskesmas, sarana pendidikan dan lainnya. Sehingga pertumbuhan di desa tidak hanya maju secara ekonomi dan lainnya melainkan dimbangi juga dengan ketaatan kepada Allah SWT.

Hal ini akan berdampak mendorong tumbuh dan berkembangnya prakarsa dan swadaya gotong royong masyarakat, meningkatkan kapasitas kelembagaan dan organisasi yang berakar pada masyarakat desa dan membangun sinergi berbagai kegiatan pembangunan yang dilaksanakan di desa dalam konteks kewilayahan.

Disamping itu, mendorong tumbuhnya kesadaran sosial dengan wujud kesetiakawanan sosial dalam konteks pembangunan desa, dan meningkatkan peran dan fungsi lembaga masyarakat terutama dalam menjalankan fungsi kontrol sosial terhadap pelaksanaan program-program pembangunan desa.