Welcome To Tepus Somorejo Bagelen

Thursday, August 14, 2014

Kami Terpencil Tapi Kami Tak Mau Tertinggal


INDONESIA adalah salah satu negara yang memiliki kemajemukan (unitax multipeks) dalam pelbagai dimensi kehidupan, baik strata sosio-kultur, politik, ekonomi, juga kondisi geografis dan topografi alamnya.
Diversity yang dimiliki masyarakat bangsa Indonesia itu di suatu pihak menjadi kebanggaan, tetapi di lain pihak menjadi penghambat dalam menjalankan roda pembangunan bangsa, khususnya pembangunan di dunia pendidikan. Kondisi dan karakter alam yang berbeda-beda berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat, dan perbedaan ekonomi berpengaruh pada partisipasi masyarakat dalam memajukan dunia pendidikan di negara ini.

Perbedaan kondisi topografi alam juga berdampak pada lambat dan tidak meratanya penyebaran tenaga guru, sarana dan informasi yang bisa menunjang kegiatan pendidikan di setiap sekolah yang ada. Akibatnya kita masih ditemukan daerah-daerah yang tergolong tertinggal, terbelakang, terdepan dan belum tersentuh oleh pelayanan pendidikan yang layak dan memadai.
foto by kiky ; keceriaan siswa siswi di sdn tepus
Jika kita kaitkan, article singkat di atas bisa menjadi bahan kajian untuk meningkatkan pendidikan khususnya di pedukuhan Tepus desa somorejo kecamatan bagelen  yang kondisinya masih terdapat sekolah yang berkategori terpencil yaitu SDN Tepus. Sekolah ini mestinya sama diperhatikan seperti halnya sekolah-sekolah lainnya yang sudah maju/mapan.

Memang jumlah murid disekolah ini sangat sedikit, akan tetapi mereka (PTK dan peserta didik) patut mendapatkan pendidikan dan fasilitas yang sama. Kelak mereka akan berbakti kepada negeri ini dengan berbekal ilmu pengetahuan yang memadai dan ahlak yang baik.

Tuesday, July 29, 2014

Mercon Dan Lebaran

Tepus somorejo dengan tradisi sumet mercon seusai sholat Idul fitri.

Tradisi nyumet mercon usai sholat id
dipelataran masjid Al huda Tepus
     Bagi masyarakat Indonesia petasan sangat identik dengan perayaan hari besar seperti hari raya idul fitri, tak ketinggalan bagi anak-anak hingga remaja didusun Tepus desa Somorejo kecamatan Bagelen, tradisi (nyumet mercon) atau bakar petasan ini adalah moment yang selalu diadakan dan ditunggu-tunggu setelah pelaksanaan sholat Idul Fitri usai atau sebelum acara tahlil bersama dimulai.

para eksekutor/penyumet
dan pelempar mercon
     Petasan yang dipakai biasanya jenis brondongan cabe rawit/mercon lombok, mercon ukuran sedang dan ukuran kaleng susu. Ada juga yang menyalakan mercon dalam ukuran besar seukuran kaleng khongguan.
   
     Di masyarakat pedesaan muncul sebuah ungkapan " nek ora nyumet mercon yo ora udunan (kalau tidak ada petasan berarti tidak Lebaran) ", Bukti bahwa petasan adalah tradisi yang sudah turun-temurun dari anak-anak jaman dahulu.
Sedangkan didaerah perkotaan sejalan dengan perkembangan zaman, tradisi itu berangsur ditinggalkan, karena pemerintah memperketat aturan tentang membuat, membunyikan dan memperdagangkan mercon.

menyaksikan tradisi sumet mercon
     Pada petasan brondongan biasanya diseling-seling dengan kombinasi ukuran mercon yang berbeda, ada yang kecil dan yang besar, ketika disulut menimbulkan suara ledakan beruntun, layaknya bunyi senapan otomatis dan diselingi suara ledakan layaknya granat dan yang paling besar bunyinya menyerupai bom.

potongan kertas dari ledakan mercon
Selamat Hari Raya Idul Fitri

Mohon Maaf lahir dan Bathin

Semoga Segala Amal Kebaikan Kita Mendapatkan Ridho Dari Allah SWT, Aamiin Ya Robbal ' alamin.

Monday, July 7, 2014

Pedukuhan Tepus


Pedukuhan Tepus terletak di Desa Somorejo, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Pedukuhan Tepus terdiri dari 1 RW dan 4 RT. Jumlah kepala keluarga kurang lebih sebanyak 170 KK.
Kegiatan kelompok / perkumpulan warga dipedukuhan Tepus antara lain; kelompok panca marga, ibu-ibu PKK, pengajian jum'at (ibu-ibu), tahlil bergilir malam jum'at (kaum bapak), pengajian umum selapanan dimasjid Al-Huda, arisan pedukuhan.
Adapula kegiatan warga gotong royong kerja bakti perbaikan fasilitas umum seperti jalan, jembatan, sarana ibadah, sarana pendidikan dan fasilitas umum lainnya.

Komoditas yang ada dipedukuhan Tepus antara lain; Durian (Musiman), Manggis, Langsep, Kakao, Melinjo, Petai, Singkong, aneka rempah-rempah seperti; Cengkeh, Kapulogo, Temulawak, Cabe jawa, Puyang,  Lengkuas, Mahkota Dewa dsb. Komoditas lainnya yaitu; Gula jawa, Gula Semut serta komoditas kayu keras seperti; Jati mas, Sonokeling, Mahoni, Sengon jawa, Akasia dan Albesiah.

Mata pencaharian warga pedukuhan Tepus mayoritas adalah petani nderes yaitu membuat gula jawa/gula semut, diselingi beternak Kambing, ternak Sapi, ternak Ayam dan ada sebagian warga bekerja sebagai buruh gledek dan pengrajin meubel ada pula sebagai buruh pabrik.

Fasilitas sarana ibadah dan sarana pendidikan yang ada di pedukuhan Tepus antara lain : Masjid jami' Al huda di rt 4/5, Taman Pendidikan Al qur'an untuk anak-anak,dewasa dan orang tua yaitu Pesantren Tarbiatul Atfal di rt 4/5, Taman Pendidikan Anak di rt 3/5, Taman Pendidikan Anak di Mushola At Taufiq di rt 2/5,Taman Pendidikan di Mushola Al Muttaqin rt 1/5, Taman Pendidikan Dasar Umum di SDN Tepus di rt 1/5.

Salah satu produk tani pedukuhan Tepus yang menjadi unggulan adalah gula kelapa/gula semut kwalitas organik yang sudah merambah pasar luar negri dan merupakan penggerak utama roda perekonomian warga masyarakat di pedukuhan Tepus.

GULA SEMUT merupakan gula merah versi bubuk dan sering pula disebut orang sebagai gula kristal. Dinamakan gula semut karena bentuk gula ini mirip rumah semut yg bersarang di tanah. Bahan dasar untuk membuat gula semut adalah nira dari pohon kelapa. Karena pohon ini masuk jenis tumbuhan palmae maka dalam bahasa asing, secara umum gula semut juga disebut sebagai Palm Sugar atau Palm Zuiker.
gula semut produksi dusun Tepus
gula cetak produksi dusun Tepus
Salah satu masjid kebanggaan warga pedukuhan Tepus yaitu masjid jami ' Al huda, masjid ini merupakan masjid utama yang berada dipedukuhan Tepus dan menjadi prasasti peninggalan para simbah-simbah pendahulu warga pedukuhan Tepus.
Masjid Al huda dusun tepus
Sentra pengembangan budidaya albesiah bagian dari program dunia untuk mengurangi pemanasan global dikemas dengan tema " Tepus Hijau "
Kebon albasiah/sengon sabrang