Welcome To Tepus Somorejo Bagelen

Monday, August 20, 2018

Garet 03

garet 03
Oke...guys...tahukah garet? ya... garet itu kalau dijawa (khususnya dusun Tepus Somorejo) kertas untuk melinting tembakau, cengkeh, klembak, menyan lalu buat udud (merokok).

Yups... tapi kali ini kita akan mengulas Garet yang tidak berkaitan dengan udud (lintingan).

GARET 03... ya, singkatan dari Generasi Remaja Tepus Rt 03, semacam aksi para pemuda karang taruna yang terjun langsung ditengah masyarakat disegala bidang baik sosial, budaya maupun adat istiadat dsb.
Pastinya yang terlibat didalamnya keseluruhannya para pemuda-pemudi yang jiwa semangatnya masih berkobar.

Jadi ingat sebuah ungkapan Bung Karno yang berbunyi " beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya beri aku 10 pemuda, niscaya akan ku guncang Dunia ".
pak kades dan ketua garet 03

Merinding kan bro dengernya...
Mungkin ga sich...? Garet 03 bisa menjadi sebuah wadah para pemuda pemudi yang berjiwa mandiri dan mampu membangun desanya untuk kemajuan bersama tanpa harus pergi meninggalkan desa.
Kita yakin Garet 03 bisa mewujudkan apa yang sudah menjadi target jauh kedepannya.

Eiits... Sedikit mengulas ulang tentang dusun Tepus, secara administrasi dusun Tepus merupakan rukun warga (RW) 05 bagian dari desa Somorejo, Bagelen, Purworejo dan terbagi menjadi 4 rukun tetangga (RT) yaitu Rt 01, Rt 02, Rt 03, Rt 04. Setiap RT punya ciri khas dan pionir sendiri.

Dan Garet 03 terbentuk di Rt 03 dan menjadi garda terdepan dikalangan pemuda-pemudi Rt 03 dusun Tepus Somorejo.
Harapannya terbentuk Garet-garet yang lainnya, ya...mungkin garet 01, 02, 04 sehingga bisa terkoneksi antar pemuda-pemudi sepedukuhan Tepus dan itu sebuah kekuatan besar untuk memajukan desa.

Untuk DESAKU jadilah berdaya dan berwibawa, karena desa adalah kekuatan dan jati diri bangsa, kemajuan desa adalah kemajuan bangsa, kemajuan rakyat semua. Mulai saat ini, dari DESAKU, DESAMU, dan DESA KITA SEMUA, kita bangun BANGSA.
para sesepuh garet 03

Siapa kita..?
Kita adalah Garet 03...

Wednesday, August 1, 2018

Meraih Bintang


Yo yo ayo… yo ayo Yo yo...
Yo yo ayo… yo ayo Yo yo...

Kalau menang berprestasi
Kalau kalah jangan frustasi
Kalah menang solidaritas
Kita galang sportifitas


Thursday, June 21, 2018

Pemuda Membangun Desa

Pesan Ir. Soekarno
     Sekretaris Jendral kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (kemendes PDTT), Bapak Anwar Sanusi ketika memberikan kuliah umum di Sampoerna University Jakarta yang membawa tema "Pemuda Membangun Desa".
Pak Anwar Sanusi (sekjen kemendes PDTT)
     Beliau mengatakan bahwa perkembangan tren dunia makin menuntut tingkat kompetisi yang semakin tinggi. Untuk menghadapi hal tersebut, pemuda dan mahasiswa harus terus meningkatkan kapasitasnya. Setidaknya Pemuda memiliki tiga potensi utama yang harus dimanfaatkan dengan baik.
Jangan lupakan desa
     Tiga potensi itu kata pak sekjen, " energik, intelektual dan inovatif. Asah tiga potensi itu setelahnya jangan lupakan desa. Setelah belajar dari universitas dan punya modal kemampuan yang cukup kambali ke desa, sayangilah desa dan majukan desa ", ujar pak sekjen.
     Pak sekjen menyoroti bahwa, " saat ini laju penurunan kemiskinan di pedesaan lebih cepat dibandingkan dengan perkotaan. Beliau optimis laju pertumbuhan di pedesaan akan makin pesat, dan pemuda harus berperan dalam pembangunan desa. Salah satunya melalui kewirausahaan. Saat ini jumlah wirausaha di indonesia hanya 1,65% dari total jumlah penduduk indonesia," ujarnya.
     Pak sekjen berpesan, pemuda harus mampu menonjolkan kreatifitasnya. " Desa jika dikelola dengan baik akan memberikan rahmat anugerah yang luar biasa. Kerja tidak harus bekerja formal, punya kantor, berseragam, tapi dirumah juga bisa, hanya terikat waktu kerja saja, yang penting output," sambungnya.
     Guna mengoptimalkan potensi tersebut, kata pak sekjen, para pemuda juga perlu memahami empat  kunci menghadapi perkembangan tren dunia. Yakni sumber daya manusia yang inovatif dan cepat merespon perubahan, daya saing dan promosi produk unggulan, standarisasi produk barang dan jasa, serta iklim insvestasi yang kondusif.
     " Indonesia memiliki bonus demografi. Penduduk usia produktif indonesia mencapai 170 juta jiwa. Ada 4,91 juta jiwa mahasiswa dari 4.314 perguruan tinggi. Jika betul-betul berkolaborasi dengan kementrian dan lembaga lainnya, problematika yang ada di pedesaan bisa cepat selesai ," Pungkas pak sekjen.