Kulonuwun gaesss... jumpa lagi gaesss...
Pohon jenitri atau genitri atau dalam bahasa latinnya Elaeocarpus ganitrus banyak ditanam diindonesia, antara lain di Jawa tengah, Bali, Kalimantan dan Sumatera. Indonesia merupakan produsen dan pengekspor terbesar, mampu memasok 70% pasar jenitri dan diekspor dalam bentuk butiran biji. India adalah negara yang paling banyak menggunakannya dan hanya mampu memproduksi 5% saja. Dan 20% pemasok lainnya adalah negara Nepal.
Di India jenitri disebut Rudraksa, berasal dari kata Rudra yang berarti Dewa Siwa dan kata Aksa yang berarti mata, dan secara keseluruhan berarti Mata Siwa. sesuai dengan namanya, orang Hindu di India meyakini Rudraksa adalah air mata dewa yang menitik dibumi, dan air mata itu tumbuh menjadi pohon Rudraksa.
Komposisi kimia buah jenitri tidak jauh beda dengan buah lainnya, kandungan Karbon 50,024%, Hidrogen 17,789%, Nitrogen 0,9461% dan Oksigen 30,4531%. Jenitri juga mengandung elemen mikro seperti, Alumunium, kalsium, klorin, tembaga, kobalt, nikel, besi, magnesium, mangan dan fosfor.
Yang membuat jenitri semakin istimewa baik dari segi harga maupun seninya adalah jumlah serat atau garis lekukannya dan kebanyakan orang menyebutnya "Mukhi". Umumnya mukhi dibawah 8 dan bila mukhi bisa diatas 8 - 30, dikategorikan jenitri istimewa karena makin tinggi mukhinya semakin susah mencarinya atau jenis langka.
Manfaat jenitri bagi kesehatan, mengontrol tekanan darah, stres serta beberapa penyakit mental juga dapat menyembuhkan epilepsi, asma, hipertensi, radang sendi, penyakit hati dan penyakit dalam yang lainnya. Menurut riset Institut Tekhnologi India, jenitri memiliki nilai spesifik grafitasi sebesar 1,2 dengan ph 4,48. Ketika dibuat tasbih untuk media berdoa jenitri mengeluarkan daya elektromagnetik sebesar 10.000 G (gauss) pada keseimbangan Faraday, hasil induksi elektron alkalin.
Jenitri bisa dibuat kalung, Tasbih, Rosario, alat hitung atau sempoa. Untuk pengobatan, jenitri bisa direndam dan air rendamannya untuk diminum, dan bisa juga buat kalung pengobatan.
Di indonesia pohon jenitri juga diteliti oleh Institut Tekhnologi Bandung dan hasilnya pohon jenitri sebagai penyerap polutan dan berperan menurunkan tingkat pencemaran dan sebagai pohon pelindung. Nilai ekonomis biji jenitri terletak pada bentuk dan jumlah mukhinya, semakin banyak mukhinya semakin tinggi harganya, harga umum jenitri 2000/biji. Pasar jenitri tergolong menggiurkan sehingga rawan pencurian ketika musim panen tiba.
Oke... Gaeess... Berminat?, untuk mencoba peruntungan buah jenitri, belum terlambat gaesss, karena Indonesia sebagai pemasok terbesar jadi belum ada saingan dari negara lain.
SELAMAT MENCOBA
Sunday, October 28, 2018
Saturday, September 1, 2018
Galeri Garet 03
Label:
dusun Tepus,
Garet 03,
Tepus somorejo
Friday, August 31, 2018
Aksi Pak Beno
copy paste dari KABARJATENG.CO.ID
Warga Somorejo Bagelen Mendesak Dilakukan Peningkatan Jalan
Warga Somorejo Bagelen Mendesak Dilakukan Peningkatan Jalan
PERJUANGKAN ASPIRASI : Subeno menindak lanjuti aspirasi masyarakat Desa Somorejo Kecamatan Bagelen |
Hampir 300-an warga Desa Somorejo Kecamatan Bagelen, Purworejo, mengikuti pertemuan yang dihadiri anggota DPRD Kabupaten Purworejo dari Fraksi PDI Perjuangan Drs Subeno, Kamis (30/8/2018) malam. Persisnya di Dusun Tepus, para tokoh masyarakat, tokoh agama dan juga tokoh pemuda juga hadir. Banyak aspirasi disampaikan oleh warga setempat, yang kesemuanya ditindak lanjuti Subeno untuk diperjuangkan agar terealisasi.
Kepala Desa Somorejo Supangat yang juga hadir dalam pertemuan membahas berbagai persoalan warga, seiring ucapan terima kasih untuk perhatian Subeno selaku wakil rakyat, yang menampung dan memperjuangkan aspirasi para warganya.
Kades Supangat menyampaikan aspirasi warganya |
Beberapa hal yang disampaikan warga seperti sangat perlunya peningkatan jalan yaitu jalan Krendetan - Somorejo dan juga jalan Somorejo yang tembus wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). "Sudah lama kami suarakan itu, perlunya peningkatan jalan. Itu masuk jalan kabupaten, warga sangat mengharapkan ada peningkatan jalan, supaya akses warga menjadi mudah," beber Supangat.
"Termasuk perlunya warga akan kebutuhan air bersih. Kondisi masyarakat yang berada di wilayah pegunungan, warga mengharapkan adanya sumur bor," imbuh Supangat.
Subeno pun menindaklanjuti aspirasi masyarakat setempat, dalam waktu dekat akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk tindak lanjut usulan masyarakat desa Somorejo. Dalam kesempatan itu, Subeno juga membantu karang taruna yang membutuhkan peralatan olahraga bola voli, termasuk bantuan untuk takmir masjid setempat.
Label:
desa Somorejo,
dusun Tepus,
Somorejo Bagelen
Subscribe to:
Posts (Atom)