Welcome To Tepus Somorejo Bagelen

Thursday, September 14, 2017

Tradisional Swadaya Swakarya Atau Swasembada

     Menurut buku yang pernah penulis baca, ada beberapa klasifiksasi tentang desa menurut perkembanganya, diantaranya:

Pertama, Desa Tradisional
     Desa tradisional atau disebut juga pra-desa adalah tipe desa pada masyarakat suku terasing yang seluruh kehidupan masyarakatnya masih sangat bergantung pada alam sekitarnya. Ketergantunganya itu terdapat pada cara bercocok tanamnya, cara pemeliharaan kesehatan, pengobatan dan pengolahan makanan. Pada desa seperti ini penduduknya cenderung tertutup atau kurang komunikasi dengan daerah lain. Dengan demikian sistem perhubungan dan pengangkutan tidak berkembang.

Kedua, Desa Swadaya
     Adalah desa yang masih terikat oleh tradisi karena tingkat pendidikan yang masih relatif rendah, produksi yang masih di arahkan untuk kebutuhan primer keluarga dan komunikasi keluar masih terbatas.
Norma yang terdapat didesa swadaya;
- Mata pencaharian primer penduduknya dari pertanian, peternakan, nelayan dan hasil hutan.
- Adat istiadat masih mengikat
- Kelembagaan dan pemerintahan desa masih sederhana. Prasarana kurang memadai dan biasanya desa ini mampu menyelenggarakan rumah tangganya sendiri.
Ciri desa swadaya :
1. Daerahnya terisolir dengan daerah lainnya.
2. Penduduknya jarang.
3. Mata pencaharian homogen yang bersifat agraris.
4. Bersifat tertutup
5. Masyarakat memegang teguh adat.
6. Tekhnologi masih rendah.
7. Sarana dan Prasarana sangat kurang.
8. Hubungan antarmanusia sangat erat.
9. Pengawasan sosial dilakukan oleh keluarga.

Ketiga, Desa Swakarya
     Adalah desa yang tingkat perkembangannya sudah lebih maju, dengan beberapa ciri sebagai berikut;

1. Adat-istiadat masyarakatnya sedang mengalami masa perubahan (transisi).
2. Pengaruh dari luar mulai masuk dalam masyarakat desa dan mengakibatkan perubahan pola pikir.
3. Mata pencaharian penduduknya mulai beraneka ragam, tidak hanya pada sektor agraris.
4. Lapangan kerja bertambah dan produktivitasnya mulai meningkat, di imbangi dengan maki bertambahnya prasarana desa.
5. Swadaya masyarakat dengan cara bergotong-royong telah efektif. Mulai tumbuh kesadaran serta tanggung jawab masyarakatnya untuk membangun desanya.
6. Roda pemerintahan desa mulai berkembang baik dalam tugas maupun fungsinya.
7. Masyarakat desa mampu meningkatkan kehidupanya dengan hasil kerjanya sendiri.
8. Bantuan pemerintah hanya bersifat sebagai stimulasi saja.

Keempat, Desa Swasembada
     Adalah desa yang telah maju dan memiliki ciri-ciri sebagai berikut;

1. Kebanyakan desa swasembada berlokasi di sekitar ibukota kecamatan, di sekitar ibukota kabupaten dan di sekitar ibukota propinsi, yang tidak termasuk kedalam wilayah kelurahan.
2. Semua kebutuhan hidup pokok swasembada dapat disediakan semuanya oleh desa tersebut.
3. Alat-alat teknis yang digunakan penduduk untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sudah lebih modern dibandingkan dengan yang digunakan oleh penduduk desa tradisional, swadaya dan swakarya.
4. Ikatan adat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan adat yang berkaitan dengan perekonomian sudah tidak berpengaruh lagi pada kehidupan masyarakatnya. Lembaga-lembaga bekonomi di anggap lebih modern dan lebih berpengaruh.
5. Lembaga-lembaga sosial, ekonomi dan kebudayaan yang ada sudah dapat menjaga kelangsungan hidup penduduknya.
6. Mata pencaharian penduduknya sudah beraneka ragam, sebagian besar penduduknya bergerak dibidang perdagangan dan jasa.
7. Tingkat pendidikan dan ketrampilan penduduk telah tinggi sehingga cara berpikirnya telah maju (rasional).
8. Masyarakatnya sudah mulai lepas dari adat dan tradisi.
9. Tingkat produksi, pemasaran dan kegiatan sosial sudah baik.
10. Tingkat kesadaran akan pentingnya kesehatan penduduk desa swasembada sangat tinggi.
Pada desa swasembada masyarakatnya tidak mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitasnya karena berbagai sarana dan prasarana sudah tersedia.

Kategori yang mana desaku, desamu dan desa kita semua ???