Welcome To Tepus Somorejo Bagelen
Showing posts with label Gula semut. Show all posts
Showing posts with label Gula semut. Show all posts

Sunday, December 7, 2014

Gairah Petani Gula Semut Dari Bukit Menoreh



Bukit Menoreh  tak pernah kehilangan pesona. Dipandang dari jauh atau dekat, ia tetap memikat. Pantulan cahaya matahari membuat pepohonan serupa karpet yang bergelombang. Tiupan angin yang sejuk dan bersih membuat kita ingin berlama-lama menghirup segernya udara. Dari perbukitan ini, pantai selatan jawa nampak terlihat memanjang dari arah barat ke arah timur serta membentang luas ke samudera Indonesia.

Sebelah utara jauh dari pantai selatan ialah dusun Tepus desa somorejo kecamatan bagelen kabupaten purworejo, sebuah nama yang diserap mentah-mentah dari kenyataan geografis. Wilayah di tepi DIY ini memang kurang dikenal. Orang dari luar daerah kerap membayangkan desa Somorejo, kecamatan Bagelen, kabupaten Purworejo tanpa dusun Tepus di dalamnya. Saya tertegun, imaji itu sebangun dengan anggapan dan kalkulasi tentang gula yang melulu soal gula kristal pabrikan. Nasib gula merah selalu tak masuk hitungan.

Kita tengah menuju Dusun Tepus. Letaknya persis di bawah bukit gunung agung, bagian dari Pebukitan Menoreh. Di sepanjang jalan yang naik turun, kita kerap menyaksikan penyadap nira ( penderes ) memanjat pohon kelapa yang tingginya sekitar 30 meter.

Kita boleh bangga bahwa pengrajin-pengrajin gula jawa dan gula kelapa sudah berinovasi masakan mereka menjadi olahan lain selain gula cetak. Yaitu antara lain gula semut dan gula rempah, gula semut bahkan sudah tembus pasar ekspor di Amerika Serikat, Arab Saudi, Belanda dan India. Bahkan potensi pasar masih terbuka luas karena berapapun gula semut yang dihasilkan, akan diserap eksportir.


Potensi pasar ekspor perbulan mencapai puluhan kwintal, bahkan sampai ada permintaan 1,5 ton per minggu. Tapi pengrajin menolaknya karena terbatasnya kapasitas produksi.

Inovasi usaha pembuatan gula semut didusun Tepus dimulai sejak pertengahan tahun 2011, itu pun belum secara keseluruhan pengrajin yang berminat membuat gula semut. Hingga pada pertengahan tahun 2013 para petani gula kelapa didusun Tepus hampir keseluruhannya membuat gula semut.

Pengrajin membuat gula semut karena ingin meningkatkan nilai jual gula kelapa. Harga jual gula kelapa ditingkat petani antara Rp 7000 - Rp 10.000 per kilogram, namun setelah beralih proses memasak gula menjadi gula semut harganya lumayan tinggi antara Rp 17.000 - Rp 25.000 per kilogram ditingkat petani.

Selain gula semut murni organik atau tanpa campuran bahan lain, pengrajin juga memproduksi gula semut rempah. Harga gula rempah lebih tinggi lagi, bisa mencapai Rp 38.000 perkilogramnya ditingkat petani.

Thursday, March 27, 2014

Tekhnik Pembuatan Gula Semut Dari Nira Kelapa


Gula merah yang beredar di beberapa daerah di Indonesia masih bervariasi, baik jenis produk, warna, ukuran maupun mutunya. Teknis pembuatan gula merah biasanya diperoleh para perajin gula kelapa secara turun temurun dari nenek moyang mereka. Peralatan yang digunakan masih sangat sederhana, sehingga mutu produk yang dihasilkan masih relative rendah. Dalam rangka diversifikasi produk hasil kelapa telah dikembangkan gula kristal semut.

Gula kristal semut adalah merupakan modifikasi dari produk gula merah dengan tingkat kekeringan yang lebih tinggi sehingga mempunyai masa simpan yang lebih lama dibandingkan dengan gula merah pada umumnya. Pada prinsipnya proses pembuatan gula kristal semut hampir sama dengan pembuatan gula merah, hanya pada tahap akhir ada sedikit perbedaan yaitu dengan penambahan proses pembuatan serbuk.

Prinsip pembuatan gula merah adalah menguapkan nira kelapa sampai mencapai kekentalan tertentu dan kemudian dicetak dan peralatanya pun cukup sederhana, sedangkan dalam proses pembuatan gula semut digunakan peralatan tambahan berupa bathok gerusan yang terbuat dari tempurung kelapa untuk alat penghancur nira yang mulai mengering dan saringan untuk pembentukan serbuk dan untuk memperkecil ukuran serbuk yang dihasilkan.

Langkah kerja :

1. Persiapan nira kelapa
Proses pembuatan gula merah diawali dengan tahap persiapan bahan dan pembersihan nira yang akan diolah, pembershan nira dilakukan dengan cara memisahkan kotoran yang berupa manggar, bangkai serangga, sekul (busa nira) dengan menggunakan alat penyaring.

2. Pemasakan nira kelapa
Setelah dilakukan penyaringan nira, kemudian nira tersebut dituangkan dalam wajan besar atau bejana yang khusus untuk memasak gula, selanjutnya nira dipanaskan dengan menggunakan api dari kayu bakar dengan suhu antara 120-130 derajat celcius. Selama penguapan maka perlu dilakukan pengadukan sehingga panasnya dapat merata. Setelah air nira mulai membentuk seperti busa yang akan meluber keluar dari wajan lalu tambahkan air santan kelapa dengan ukuran 1 gelas kecil dengan sendirinya air nira akan surut (mendek) dan aktifitas pengadukan harus sering dilakukan agar tidak gosong. Selanjutnya nira mulai mengental mirip seperti adonan dodol dan perlu diketahui panas api harus dikurangi dan proses pengadukan tidak boleh terhenti sampai air nira sudah tua (mengental padat) kemudian wajan diangkat dari tungku (luweng).

3. Penggerusan
Setelah adonan nira diangkat dari tungku (luweng) dan dinginkan sambil diaduk-aduk sebelum proses penggerusan dilakukan. Apabila tidak sambil diaduk-aduk maka nira akan cepat mengeras. Setelah cukup mengering dan dingin proses penggerusan bisa dimulai dengan cara menekan atau menggesekkan adonan nira ke lapisan wajannya dengan menggunakan batok kelapa yang sudah dikasih gagang pada bagian tengahnya..

4. Pembuatan gula semut
Setelah proses penggerusan , nira akan berbentuk seperti sarang semut dari tanah dan kerikil-kerikil kecil kemudian dilakukan tahap pengayaan. Adapun tahapan pengayaan dalam proses pembuatan gula semut adalah untuk memperoleh keseragaman ukuran serbuk maka perlu digunakan ayakan dengan ukuran 20 mash.

5. Pengemasan
Proses terakhir dari pembuatan gula semut adalah pengemasan. pengemasan yang baik adalah dengan menggunakan plastik yang tahan panas dan kedap air serta tidak mudah rusak, adapun ukuran kemasan disesuikan dengan keadaan dan permintaan pasar.

Demikian teknik dan cara pembuatan gula semut semoga dapat bermanfaat bagi yang memerlukannya.

Sunday, March 2, 2014

Generasi Penderes Mengkhawatirkan

     Tepus somorejo - Pengrajin gula kelapa dipedukuhan Tepus somorejo mengkhawatirkan generasi penerus penderes nira untuk bahan dasar gula kelapa /gula semut.
     Salah satu dari pengrajin sebut saja mbah Di ,menuturkan dipedukuhan Tepus hanya ada kurang lebih 97 penderes nira itupun kebanyakan dari mereka " sudah tua - tua semua ".
Masih kata mbah Di , " kalau tidak ada yang meregenerasi siapa yang mau menderes pohon kelapa nanti ? ".
     Ia mengakui bahwa para generasi muda lebih suka merantau ke luar daerah begitu lulus dari sekolah menengah.ia juga berharap ada generasi muda yang mau melanjutkan perjuangan para penderes kelapa.
" Sebetulnya bekerja sebagai penderes kelapa sekarang ini hasilnya tidak kalah dibandingkan dengan hasil mereka bekerja diluar daerah ( hasil merantau ), " tutur mbah Di.

Friday, January 3, 2014

Serbuk Gula Semut Dari Tepus Itu ,Kini Mendunia

Buku penjualan produk gula semut milik petani
Gudang pengepul didusun tepus
Produk unggulan dusun tepus
Gula semut organik
Gula semut siap ekspor







Tuesday, July 9, 2013

Gula Semut Tepus Somorejo Ke Pasar Dunia

Nira yang mulai mengental dalam proses pembuatan gula semut

Keberadaaan gula semut atau gula kelapa di pasar dalam negeri memang belum dikenal. Namun komoditas agro asal dusun Tepus desa Somorejo kecamatan Bagelen kabupaten Purworejo ini ternyata sudah menembus pasar internasional. Gula semut asal Tepus somorejo masih diproduksi secara tradisional, menjadi produk unggulan One home One Product. Program ini melibatkan ratusan petani dan sudah menembus pasar luar negeri.

Gula semut memiliki nilai ekspor yang cukup tinggi dengan jangkauan pasar yang cukup luas meliputi Amerika, Jepang, Taiwan, hingga Australia dan Eropa. Saat ini pemasaran gula semut memang diprioritaskan untuk ekspor.
Gula semut organik produk unggulan dusun tepus

Memiliki aroma yang khas gula ini memang tidak jauh berbeda dengan gula jawa lainnya, hanya saja bentuknya serbuk dan memiliki aroma khas serta organik. “Produksi sudah mencapai puluhan ton per bulan,” ungkap ibu Sri, salah satu penampung produk gula semut didusun Tepus

Harga gula semut per kilogramnya memang relatif sedikit lebih mahal dari gula biasa. Harga per kilogramnya dipatok Rp15.000 – Rp18.000, dengan harga jual ekspor sekitar Rp21.500 per kilogramnya.

Diakui olehnya jika saat ini masih belum dapat menampung semua produksi petani, hal itu lebih disebabkan karena terbatasnya modal dan kapasitas gudang.

Saat ini petani gula semut didusun Tepus sudah memiliki label sertifikasi sebagai produk organik yang berstandar internasional.Sudah ada buku panduan Internal Control System (ICS) produk Gula Kelapa Organik yang mengacu pada EU Regulation, NOP-Standar Organik Amerika, dan JAS- Standar Organik Jepang.
Label ICS kelapa organik ditempel dipohon kelapa yang lulus verifikasi

Pembibitan cikal dan pola jarak tanam

Sunday, April 14, 2013

faktor Musim & Produksi Gula Semut Berkelanjutan



Pak Sin salah satu penderes nira didusun tepus


Faktor musim masih menjadi kendala utama pengrajin gula semut untuk memproduksi gula semut secara berkelanjutan. Bagi pengrajin gula semut, perubahan musim khususnya dari musim kemarau yang panas menjadi musim penghujan yang dingin masih menjadi kendala untuk memproduksi gula semut.Menurut penderes, sebut saja Pak Ardan (Ketua RT 03 RW 05) di dusun Tepus mengungkapkan warga penderes masih beralasan bahwa dia tidak bisa membuat gula semut karena kurang mendukungnya permulaan musim penghujan. Biasanya mereka mengatakan seolah musim menjadi faktor utamanya, seperti yang diungkapkan oleh Pak Ardan, bahwa "ini lagi musimnya mas, musimnya lagi jelek, sehingga air nira rusak (keruh) dan susah dibuat untuk menjadi gula semut".Berbeda dengan pengerajin gula semut yang lain, seperti Pak kelik dari RT 04 RW 05, mengatakan bahwa "untuk membuat gula semut itu hanyalah masalah pengelolaan dan perawatan dari masing-masing penderes, pengelolaan produksi gula semut yang bersih, disiplin, dan rajin saat membersihkan bumbung dengan air panas (gojok _ bahasa tepus) pasti air nira tidak akan pernah rusak, dan saya alhamdulillah bisa setiap hari membuat gula semut"Dua pendapat yang sangat berkebalikan dan mempunyai alasan tersendiri untuk diyakini, tetapi dalam hal ini, menurut saya bahwa perawatan dan pengelolaan produksi merupakan menjadi faktor penting untuk juga diperhatikan sebelum kita menyalahkan musim sebagai faktor utama penghambat membuat gula semut berkualitas.

Tuesday, January 22, 2013

Air Nira / Legen

air nira yang murni sangat jernih sekali
nira yang sedang dimasak/mbedah
gula merah murni organik
proses pemasakan nira masih tradisional dengan menggunakan luweng