Welcome To Tepus Somorejo Bagelen
Showing posts with label Gula merah. Show all posts
Showing posts with label Gula merah. Show all posts

Thursday, March 27, 2014

Tekhnik Pembuatan Gula Semut Dari Nira Kelapa


Gula merah yang beredar di beberapa daerah di Indonesia masih bervariasi, baik jenis produk, warna, ukuran maupun mutunya. Teknis pembuatan gula merah biasanya diperoleh para perajin gula kelapa secara turun temurun dari nenek moyang mereka. Peralatan yang digunakan masih sangat sederhana, sehingga mutu produk yang dihasilkan masih relative rendah. Dalam rangka diversifikasi produk hasil kelapa telah dikembangkan gula kristal semut.

Gula kristal semut adalah merupakan modifikasi dari produk gula merah dengan tingkat kekeringan yang lebih tinggi sehingga mempunyai masa simpan yang lebih lama dibandingkan dengan gula merah pada umumnya. Pada prinsipnya proses pembuatan gula kristal semut hampir sama dengan pembuatan gula merah, hanya pada tahap akhir ada sedikit perbedaan yaitu dengan penambahan proses pembuatan serbuk.

Prinsip pembuatan gula merah adalah menguapkan nira kelapa sampai mencapai kekentalan tertentu dan kemudian dicetak dan peralatanya pun cukup sederhana, sedangkan dalam proses pembuatan gula semut digunakan peralatan tambahan berupa bathok gerusan yang terbuat dari tempurung kelapa untuk alat penghancur nira yang mulai mengering dan saringan untuk pembentukan serbuk dan untuk memperkecil ukuran serbuk yang dihasilkan.

Langkah kerja :

1. Persiapan nira kelapa
Proses pembuatan gula merah diawali dengan tahap persiapan bahan dan pembersihan nira yang akan diolah, pembershan nira dilakukan dengan cara memisahkan kotoran yang berupa manggar, bangkai serangga, sekul (busa nira) dengan menggunakan alat penyaring.

2. Pemasakan nira kelapa
Setelah dilakukan penyaringan nira, kemudian nira tersebut dituangkan dalam wajan besar atau bejana yang khusus untuk memasak gula, selanjutnya nira dipanaskan dengan menggunakan api dari kayu bakar dengan suhu antara 120-130 derajat celcius. Selama penguapan maka perlu dilakukan pengadukan sehingga panasnya dapat merata. Setelah air nira mulai membentuk seperti busa yang akan meluber keluar dari wajan lalu tambahkan air santan kelapa dengan ukuran 1 gelas kecil dengan sendirinya air nira akan surut (mendek) dan aktifitas pengadukan harus sering dilakukan agar tidak gosong. Selanjutnya nira mulai mengental mirip seperti adonan dodol dan perlu diketahui panas api harus dikurangi dan proses pengadukan tidak boleh terhenti sampai air nira sudah tua (mengental padat) kemudian wajan diangkat dari tungku (luweng).

3. Penggerusan
Setelah adonan nira diangkat dari tungku (luweng) dan dinginkan sambil diaduk-aduk sebelum proses penggerusan dilakukan. Apabila tidak sambil diaduk-aduk maka nira akan cepat mengeras. Setelah cukup mengering dan dingin proses penggerusan bisa dimulai dengan cara menekan atau menggesekkan adonan nira ke lapisan wajannya dengan menggunakan batok kelapa yang sudah dikasih gagang pada bagian tengahnya..

4. Pembuatan gula semut
Setelah proses penggerusan , nira akan berbentuk seperti sarang semut dari tanah dan kerikil-kerikil kecil kemudian dilakukan tahap pengayaan. Adapun tahapan pengayaan dalam proses pembuatan gula semut adalah untuk memperoleh keseragaman ukuran serbuk maka perlu digunakan ayakan dengan ukuran 20 mash.

5. Pengemasan
Proses terakhir dari pembuatan gula semut adalah pengemasan. pengemasan yang baik adalah dengan menggunakan plastik yang tahan panas dan kedap air serta tidak mudah rusak, adapun ukuran kemasan disesuikan dengan keadaan dan permintaan pasar.

Demikian teknik dan cara pembuatan gula semut semoga dapat bermanfaat bagi yang memerlukannya.

Sunday, March 2, 2014

Generasi Penderes Mengkhawatirkan

     Tepus somorejo - Pengrajin gula kelapa dipedukuhan Tepus somorejo mengkhawatirkan generasi penerus penderes nira untuk bahan dasar gula kelapa /gula semut.
     Salah satu dari pengrajin sebut saja mbah Di ,menuturkan dipedukuhan Tepus hanya ada kurang lebih 97 penderes nira itupun kebanyakan dari mereka " sudah tua - tua semua ".
Masih kata mbah Di , " kalau tidak ada yang meregenerasi siapa yang mau menderes pohon kelapa nanti ? ".
     Ia mengakui bahwa para generasi muda lebih suka merantau ke luar daerah begitu lulus dari sekolah menengah.ia juga berharap ada generasi muda yang mau melanjutkan perjuangan para penderes kelapa.
" Sebetulnya bekerja sebagai penderes kelapa sekarang ini hasilnya tidak kalah dibandingkan dengan hasil mereka bekerja diluar daerah ( hasil merantau ), " tutur mbah Di.

Friday, January 3, 2014

Serbuk Gula Semut Dari Tepus Itu ,Kini Mendunia

Buku penjualan produk gula semut milik petani
Gudang pengepul didusun tepus
Produk unggulan dusun tepus
Gula semut organik
Gula semut siap ekspor







Monday, July 16, 2012

Si Manis Sepanjang Masa

Gula merah produksi dusun Tepus somorejo
     Si manis ini menjadi produk unggulan dari dusun Tepus, yang kualitas mutunya tidak kalah dari daerah lain. Si manis yang dimaksud yaitu gula merah atau bisa disebut juga gulo jowo (gula jawa) atau bisa juga gulo klopo (gula kelapa). Gula merah ini banyak diproduksu oleh beberapa daerah tidak hanya di dusun Tepus saja, akan tetapi gula merah yang  berasal dari dusun Tepus memiliki ciri khas tersendiri dari segi bentuknya, warnanya juga dari segi rasanya.
     Gula merah dari dusun Tepus memiliki bentuk bulat pipih lesung dan proses pembentukan atau pencetakannya menggunakan alat bermain congklak (tempat untuk bermain congklak) sudah pasti bentuk satu sama lainnya sama (ora gedhi cilek alias podho).
     Gula merah dari dusun Tepus memiliki warna natural / alami (opo anane ) yaitu kuning kecoklatan ini terbentuk dari campuran getah buah manggis ( laru _bahasa Tepus) dan kapur sirih ( enjet _bahasa Tepus ).
Namanya juga si manis ( legi _ jowo ) sudah tentu sangatlah manis rasanya dan manis yang alami pastinya.