Welcome To Tepus Somorejo Bagelen

Sunday, May 5, 2019

Membangun Desa Artinya Membangun Negara

     Dalam acara Silaturahmi Nasional Pemerintahan Desa se-Indonesia yang digelar di Stadion Tenis Indoor Gelora Bung Karno pada bulan april yang lalu, yang dihadiri oleh bapak Joko Widodo selaku Presiden Republik Indonesia, Beliau menyampaikan pesan " bahwa membangun desa-desa yang ada diseluruh Indonesia, sama artinya dengan membangun Negara ini ".
     Ratusan trilyun rupiah yang telah digulirkan pemerintah pusat untuk pembangunan desa selama hampir 5 tahun terakhir merupakan wujud kehadiran negara dalam pembangunan desa dan masyarakatnya.

     Pak Presiden juga berkata, " Desa itu selalu ada dalam hati dan pikirian saya. Bukan karena saya berasal dari desa, bukan itu saja. Tetapi menurut saya, membangun desa artinya ya membangun Indonesia ". (disambut tawa dan tepuk tangan meriah dari peserta yang hadir).
     Hingga tahun 2019 Pemerintah pusat sudah menganggarkan ratusan trilyun rupiah untuk desa-desa se-Indonesia yang jumlahnya mencapai 79.900 desa. Anggaran itu dimaksudkan agar desa memiliki sumber daya yang memadai untuk membangun sendiri wilayahnya.
     Pak Presiden juga mengatakan, menurutnya kunci sukses pembangunan desa yang juga berarti kesuksesan membangun negara ada 2 (dua).
Pertama kepemimpinan yang benar-benar memahami tata kelola pemerintahan yang ada dibawahnya sekaligus membawanya ke arah lahirnya inovasi dan kemajuan. Dan yang kedua, kepemimpinan yang peduli terhadap pengembangan sumber daya manusia diseluruh wilayah Indonesia tak terkecuali dipedesaan.
     " Kalau yang lalu terkonsentrasi pada insfrastruktur kedepan mulai sedikit bergeser ke hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi dan inovasi ", Imbuhnya.
Pak presiden juga mengingatkan agar potensi desa-desa yang sangat banyak harus dapat didorong untuk maju  sehingga mampu meningkatkan ekonomi masyarakat pedesaan.
     " Produk-produk lokal unggulan yang ada didesa harus dikembangkan agar menjadi produk berkwalitas dan daya saing sehingga bisa dijual dikota, ditingkat nasional ", kata pak presiden.
     Beliau yakin kalau produk-produk lokal yang ada di desa-desa memiliki peluang besar untuk dapat menembus pasar nasional. Namun produk-produk tersebut harus didukung dengan kualitas pengemasan dan pemasaran yang baik.
     " Dorong agar packaging-nya dengan baik. Angkat menjadi produk nasional lewat yang namanya online marketplace sehingga bisa dikenalkan ditingkat nasional. Kalau sudah dikenalkan ditingkat nasional, langkah mudah untuk menuju ke global marketplace ". Pungkasnya.

Salam dari desa Somorejo Bagelen Purworejo.

Thursday, April 25, 2019

Wisata Edukasi Pedesaan

Salam sejahtera untuk kita semua gaeessss...

produk gula semut asli dari petani dusun tepus
     Terlintas terbayangkan akan semakin terpopulernya produk gula semut atau bahasa kerennya brown sugar yang diproduksi oleh para petani yang ada didusun Tepus, desa somorejo, kecamatan bagelen, kabupaten purworejo. Ketika kita melihat produk gula semut dalam kemasan yang menarik dan tersajikan dihotel - hotel berbintang, rasa bangga akan produk yang dihasilkan oleh petani desa memiliki nilai mutu dan kwalitas yang tinggi.

pohon kelapa super
     Sedikit mengulas tentang gula semut yang diproduksi didusun Tepus, desa Somorejo, kecamatan bagelen, kabupaten purworejo. Gula semut Tepus somorejo masuk kategori produk organik yang disertifikasi standar internasional dan sebagian besar produk gula semut Tepus somorejo diekspor ke berbagai negara luar. Oleh sebab itu proses pembuatan gula semut butuh ekstra kehati-hatian dan istilah orang Tepus bicara (njlimet).
     proses pembuatan gula semut yang serba njlimet itu, muncul dalam angan-angan penulis, disitu ada nilai edukasi yang bisa dikembangkan menjadi sebuah produk tambahan baru apabila dikelola secara kelompok swadaya masyarakat dengan kemasan konsep wisata edukasi.
ilustrasi foto penderes
     Untuk pelaksanaanya memang sulit, butuh seorang yang ahli dibidangnya,
eeiitttss... tetapi jangan salah, banyak dusun atau desa lain yang sudah lebih dulu membaca peluang ini dan menghasilkan destinasi baru dipedesaan selain keindahan panorama alam.
proses pembersihan bumbung/gojok
Meskipun terlambat tak mengapa, kita bisa sinau, mengku kaweruh dengan mengunjungi desa yang sudah menerapkan konsep wisata desa yang jaraknya berdekatan dengan dusun Tepus desa Somorejo.
     Harapannya tidak terlalu muluk, secara teori memang mudah tapi fakta pelaksanaanya sangat sulit, pelan-pelan tapi pasti jika ada usaha tentu akan ada hasilnya.

Untuk itu, wahai jiwa muda yang kaya akan ide-ide kreatifitas, kembangkanlah untuk desamu, sumbangkan untuk desamu, adopsikan untuk desamu.
Dari desaku, desamu dan desa kita mari kita bangun bangsa.
Desaku, desamu dan desa kita tetap indonesia.

Monday, March 11, 2019

Kelor Dulu Horor Kini Honor

     Gaeesss... Gaeesss... Jumpa Lagi

     Tahu pohon kelor gaesss, yups... Kelor itu sepengetahuan penulis, dari dulu sampai sekarang masih identik dengan mitos horor, angker, jimat, keramat, pokoke sebangsa yang berbau mistis.
Sesungguhnya tanaman yang bernama latin Moringa Oleifera tergolong tanaman tahunan yang tumbuh liar dan gampang tumbuhnya. Tumbuhan ini berasal dari pegunungan Himalaya dan India lalu menyebar ke Benua Afrika dan Asia Barat. Tanaman kelor sanggup tumbuh dikondisi apapun, dikawasan tropis, suhu lembab, kering kerontang pun bisa tumbuh.
     Sebenarnya kelor tidak bisa dipandang sebelah mata terlepas dari segi mitosnya, kelor memiliki nilai gizi yang tinggi. Daun kelor memiliki kadar vitamin A dan C yang cukup tinggi.
Daun kelor juga mengandung kalsium (Ca) dan zat besi (Fe) juga sumber fosfor yang baik. Biji kelor yang sudah tua dan kering yang orang jawa menyebutnya (klenthang) menyimpan minyak nabati 35-40%. Daun dan biji mudanya bisa langsung disayur, biji yang sudah tua bisa dijadikan bahan obat dan kosmetika.
     Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan agar anak-anak dan bayi mengkonsumsi daun kelor, karena berkhasiat dapat mencegah dan meningkatkan kekebalan tubuh anak dari gizi buruk.
     Tanaman kelor juga bermanfaat bagi kesehatan, terbukti bisa mengobati berbagai macam penyakit yang ringan maupun yang berat. Oleh sebab itu dunia medis menyebut tanaman kelor sebagai tanaman ajaib.
     Di Indonesia tanaman kelor sudah sejak lama dikembangkan menjadi produk ekspor, sentra tanaman kelor berada dipulau Timor (NTT). Hasil penelitian dari berbagai pihak menyatakan kwalitas kelor dari pulau Timor terbaik nomor 2 di Dunia setelah Spanyol.
wawww...amazing...
     Nilai ekonomi daun kelor sangat menggiurkan, bahkan sudah merambah pasar digital dengan banderol harga yang fantastis mencapai ratusan ribu per kilogramnya.

Oke gaesss,,, masih mau menganggap kelor itu horor?, salah besar brow... Sekarang kelor itu membawa honor.