Welcome To Tepus Somorejo Bagelen

Monday, December 24, 2018

Cimplukan Tanaman Liar Yang Hebat Dan Mahal

 
      Memiliki nama latin physialis angulata dalah tanaman liar yang biasa tumbuh diladang, pematang sawah, ditepian sungai, dikebun dan dimanapun bisa dengan mudah ditemui. Tanaman yang biasa kita sebut cimplukan ini berasal dari kawasan tropis Amerika Selatan dan menyebar ke Asia Pasifik, Australia lalu Indonesia. Jadi bukan tanaman asli Indonesia.

     Dunia medis mengakui kehebatan tanaman ini, karena kaya akan kegunaan untuk kesehatan. Tanaman cimplukan tidak hanya buahnya saja yang bermanfaat tetapi mulai dari daun, batang dan juga akarnya bisa dijadikan sebagai obat. Cimplukan mengandung senyawa alami seperti asam malat, asam sitrat, fisan alkaloid, tanin, kriptoxanin, vitamin C dan gula alami.

     Beberapa manfaatnya antara lain anti bakteri, anti inflamasi, analgesik, imunosupresan, antioksidan, sitotoksik, meredakan batuk, mengobati penyakit kronis (jantung, asma, stroke, kanker payudara, diabetes, tekanan darah tinggi, anemia), menetralkan racun serta mengaktifkan kembali fungsi kelenjar tubuh dan anti tumor.

     Sangking begitu banyaknya manfaat yang terdapat pada cimplukan, belum ada atau bahkan tidak ada tanaman lain yang bisa menandingi kehebatanya didunia medis.
     Beberapa waktu yang lalu buah cimplukan viral dimedia sosial pasalnya buah cimplukan dijual dipasar swalayan dengan banderol harga yang fantastis yaitu Rp 30.957/60gr itu berarti (lima ratus ribuan)/kg.

     Wooowww... Berminat untuk membudidayakan cimplukan? karena memang sangat mudah sekali untuk membudidayakanya dan ini sebuah peluang yang menjanjikan bukan?

Tetap optimis bro...

Tuesday, December 11, 2018

Revolusi dari Desa


“Revolusi sejati ialah suatu proses. Satu proses masyarakat yang berisikan, berintikan penjebolan dan penanaman. Satu proses masyarakat untuk membongkar sistem masyarakat itu sampai ke akar-akarnya.” (Bung Karno)

taman bagelen / pertelon bagelen
Desa hampir terlupakan dalam pembangunan dan pemberdayaan. Hal ini tentu tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2014 yang menyebutkan bahwa pemerintah pusat dan pemerintah daerah melakukan pemberdayaan masyarakat desa dengan pendampingan secara berjenjang sesuai dengan kebutuhan.

Untuk itu, sudah kewajiban sebagai pemuda ikut serta dalam proses pembagunan desa. Kekompleksitasan masalah di desa kini juga menjadi penyebab pemuda desa memilih bertumpuk dan berjejalan di kota, bertempat di pinggiran kota yang kumuh. Inilah yang menyebabkan urbanisasi yang tak sehat. Ramainya orang-orang desa yang berbondong ke kota hanya untuk menyerbu ekonomi dan mengejar mimpinya belaka menunjukkan bahwa desa masih belum membawa harapan indah bagi masyarakatnya.

Kini saatnya, pemuda sebagai agen perubahan (agent of change) membuat gebrakan revolusi dengan cara menyumbangkan ide-ide untuk menyelamatkan desa dari ketertinggalannya. Banyak cara inovatif yang dapat dilakukan di desa, seperti membuat program-program perpustakaan untuk desa, memberdayakan masyarakat desa melalui pengembangan usaha, memberi edukasi kepada masyarakat desa melalui kerajinan tangan dan lain sebagainya.

Desa tidak boleh lemah. Bila desa lemah maka kotalah yang akan menerima dampaknya. Menjamurnya kemiskinan di kota-kota akibat ketimpangan sosial didesa. Untuk itu, seluruh lapisan elemen masyarakat bersama pemerintah daerah dan pusat harus bergotong royong membangun negara melalui hal yang kecil, yaitu peduli terhadap desa.

Desa pun akan sejahtera bila lepas dari lilitan kemiskinan yang membelenggunya. Majunya suatu desa bisa berakibat pada majunya negara di mata negara-negara lain di dunia. Desa adalah sebuah unit dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang menjadi bibit kesejahteraan negara. Sudah saatnya desa kita menjadi maju, mandiri dan sejahtera.

Semoga Desamu, Desaku, Desa kita menjadi Desa yang sejahtera.

Saturday, November 10, 2018

Pertanian Digital Era Milenial

Hallo sahabat milenial ...

     Pernah dengar atau baca tentang revolusi industri 4.0 (four point zero), apa itu?
Bingung kan?, sama kalau begitu. Tapi ndak usah bingung, kita bisa langsung bertanya sama mbah google dan dengan cepat jawabannya akan kita dapatkan.
Setelah tahu apa itu industri 4.0, kita juga harus tahu bahwa disektor pertanian juga sudah memasuki era pertanian 4.0.
" Nah lhooo... tambah puyeng kan? model pertanian apa lagi ini?. "

     Yaitu model pertanian yang menggunakan sistem otomatisasi dan penggunaan internet dalam meningkatkan produksinya, dengan menggunakan pertukaran data sebagai basis utama proses produksi.

     Agenda utama pertanian 4.0 adalah tranformasi digital disektor pertanian, pengembangan dan pemanfaatan tekhnologi digital dibidang pertanian, yang mengerucut pada pertanian pintar (smart farming), pertanian terukur (precision farming) dan biotekhnologi (gene editing).

     Pertanian 4.0 bisa membawa konsumen lebih dekat dengan petani atau perusahaan pertanian. Melalui pertanian digital dapat mengetahui produk yang dihasilkan dari proses keberlanjutan atau tidak. Setiap kegiatan pertanian terekam, menghasilkan data dan informasi yang dapat digunakan untuk mendukung aktivitas pertanian lainnya.

     Pokok permasalahanya, apakah pertanian 4.0 itu realistis pada kondisi pertanian yang masih tradisional?, suka atau tidak suka dan mau tidak mau kita harus menerima kenyataan ini, tekhnologi 4.0 adalah sebuah keniscayaan yang sulit terbendung.
Yang terpenting dan harus dilakukan ialah penyiapan dan percepatan adaptasi serta meningkatkan sumber daya manusianya.

Gimana gaeesss... Sudah siapkah menghadapi revolusi industri 4.0?, Buktikan... Kita Pasti Bisa.
Dari Desaku, Desamu dan Desa kita semua, kita songsong revolusi industri 4.0 untuk kesejahteraan bersama.