Welcome To Tepus Somorejo Bagelen
Showing posts with label Agriculture. Show all posts
Showing posts with label Agriculture. Show all posts

Saturday, April 12, 2014

General Agriculture


Secara etimologi pertanian, berasal dari kata AGRICULTURE, dimana AGER artinya lahan atau tanah dan CULTURA artinya memelihara atau menggarap. Menurut A.T. Mosher, Pertanian adalah suatu jenis kegiatan produksi yang dilandasi oleh proses pertumbuhan tanaman dan hewan.

Ilmu Pertanian adalah suatu ilmu yang mencoba mengkaji dan menelaah usaha manusia dengan mengorganisasikan SDA, manusia dan lingkungan secara lebih berdaya guna dalam usaha memenuhi kebutuhannya. Lingkungan adalah suatu system kompleks yang berada di luar individu yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan organisme.

Pertanian dalam arti sempit adalah sebagai pertanian rakyat, yaitu usaha pertanian keluarga, dimana produksi bahan makanan utama seperti beras, palawija dan tanaman hortikultura. Sedangkan pertanian dalam arti luas mencakup pertanian rakyat, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan.

SEJARAH PERKEMBANGAN PERTANIAN

Perkembangan masyarakat primitive >> Ketersediaan bahan pangan yang cukup >> Penduduk sangat kurang sedangkan bahan pangan melimpah >> Pemungutan, mengumpul atau berburu.

1. Sumber pangan yang melimpah >> Sifanya sementara dan semakin berkurang
2. Populasi manusia >> Semakin bertambah

Kedua hal tersebut di atas merupakan suatu masalah, yaitu bagaimana sumber-sumber pangan tetap tersedia untuk memenuhi kebutuhan manusia. Untuk mengatasi masalah tersebut dimulailah kegiatan pertanian dalam bentuk usahatani dengan cara mengembangkan tanaman dan hewan.

Keseluruhan proses di atas tersebut, Perkembangan Pertanian yang terdiri dari beberapa sistem pertanian.

Sistem pertanian Nomaden (berpindah)

* Mengumpul
* Berburu

Sistem pertanian ladang (Shifting Cultivation)

* Tebas bakar
* Tanam sebagian
* Tanam Bergilir

Sistem pertanian menetap (Settled Agricultural)

* Bahan makanan
* Perkebunan
* Perdagangan/Industri
* Mekanisasi
* Biotekhnologi

UNSUR-UNSUR PERTANIAN

Pertanian adalah sejenis proses produksi khas yang didasarkan pada proses pertumbuhan tanaman dan hewan dimana para petani mengatur dan menggiatkan pertumbuhan tanaman dan hewan itu di dalam usaha taninya.

Unsur-unsur pertanian adalah :

1. Proses Produksi
2. Petani
3. Usaha tani
4. Usaha tani sebagai perusahaan

Proses Produksi adalah suatu proses pengolahan bahan mentah menjadi bahan jadi. Tanaman adalah pabrik pertanian primer dan ternak (hewan) adalah pabrik pertanian sekunder. Pertanian timbul saat manusia mulai mengendalikan dan mengatur pertumbuhan tanaman dan hewan.

Petani adalah orang yang mengendalikan pertumbuhan tanaman dan hewan untuk memperoleh keuntungan dan orang yang terlibat langsung dalam proses pertumbuhan tanaman dan hewan. Petani berperan sebagai Manager (pengelola) dan Cultivator (jurutani), keterampilan tangan, otot dan mata.

Pengambilan  Keputusan Petani melalui 3 tahap, yaitu :

1. Menemukan data, keterangan untuk pengambilan keputusan (Intelegence activity) atau pengkajian
2. Mengetahui pilihan berbuat dari ragam pilihan yang ada (Design activity)
3. Memilih diantara alternative (Choice alternative).

Ciri-ciri Petani :

1. Petani berbeda satu dengan yang lain
2. Hidup dibawah kesanggupan mereka
3. Enggan mencoba metode baru yang dianjurkan
4. Menghargai persetujuan keluarga dan masyarakat sekitarnya
5. Petani progressif, percaya pada diri sendiri
6. Tidak senang didesak dan diberi instruksi tentang apa yang mereka harus lakukan.

Petani Kecil, merupakan golongan terbesar dalam kelompok petani di dunia dengan ciri-ciri :

1. Berusaha tani dalam lingkungan tekanan penduduk local yang meningkat
2. Mempunyai sumber daya yang terbatas sehingga menciptakan tingkat kehidupan yang rendah
3. Bergantung seluruhnya atau sebagian kepada produksi yang subsisten
4. Kurang memperoleh pelayanan kesehatan, pendidikan dan pelayanan lainnya.

Di Indonesia batasan petani kecil :

1. Petani yang pendapatannya rendah, yaitu kurang dari setara 240 Kg beras per kapita per tahun
2. Petani yang memiliki lahan sempit,yaitu 0,25 Ha lahan sawah dijawa atau 0,5 Ha diluar jawa.
3. Petani yang kekurangan modal dan memiliki tabungan terbatas
4. Petani yang memiliki pengetahuan terbatas dan kurang dinamik.