Welcome To Tepus Somorejo Bagelen

Wednesday, March 4, 2015

Budidaya Kimpul / Enthik


Kimpul atau enthik itu sebutan orang jawa. Yang lebih dikenal mungkin adalah talas. Daunnya lebar, tulang daunnya tipe jari, bartangkai panjang, dan dipermukaan daun sebelah atas dilapisi selaput lilin. Makanya ada istilah seperti air di atas daun talas untuk menyebut orang yang tak berpendirian.

Alam kita menyediakan begitu banyak bahan makanan, terutama sumber karbohidrat selain beras. Sebut saja ganyong, garut, gembili, suweg, uwi, kimpul dan lainnya. Namun makanan tradisional tersebut masih sulit menggantikan beras, meskipun nilai gizinya tidak kalah dari beras.

Sebetulnya kekayaan negeri ini sebagai cadangan karbohidrat istimewa sangatlah melimpah namun kita tak menyadarinya. Jika selama ini sumber karbohidrat utama masyarakat kita berasal dari tanaman padi , jagung, atau sebagian kentang, maka sumber karbohidrat alternative nampaknya perlu kita budidayakan mengingat banyak tanaman sumber karbohidrat selain padi, jagung dan lainnya yang sangat mudah di-budidayakan dan tidak terlalu membutuhkan lahan khusus.

Salah satunya kimpul/enthik (Xanthosoma Sp) atau dalam istilah Inggris disebut blue taro. Sebagian masyarakat menyebutnya talas kimpul. Kimpul/enthik cocok hidup di tanah yang tidak tergenang air. Selain rasanya gurih dan lezat, tanaman berdaun lebar serupa dengan talas ini rendah karbohidrat dan rendah lemak. Dengan demikian rendah pula kandungan glukosanya sehingga cocok bagi penderita diabetes melitus. Berdasarkan penelitian, dengan kandungan gizi yang ada dalam kimpul/enthik cocok pula untuk penderita penyakit degeneratif lainnya seperti jantung, osteoporosis dan hipertensi.


Pohon kimpul/enthik ( orang jawa sebagian menyebutnya " lompong " ) juga bisa dimanfaatkan sebagai sayuran dan berserat tinggi sangat cocok bagi penderita gangguan pencernaan.

Dalam setiap 100 gram kimpul/enthik mengandung karbohidrat sebesar 23,7 gr, lebih rendah dibanding beras (78,9 gr), terigu (77,3 gr) dan jagung kuning (63,6 gr). Keunggulan yang lain dari kimpul/enthik, mengandung kalsium lebih tinggi (47 mg) dibanding beras (10 mg), terigu (16 mg) dan jagung kuning (9 mg).Dibanding beras, terigu dan jagung kuning, hanya kimpul/enthik yang mengandung vitamin C yaitu 4 mg dalam setiap 100 gramnya (sumber pustaka Widowati dan Suyanti, 2002). Harga kimpul/enthik lebih murah dibanding beras, singkong ataupun ubi jalar. Sehingga cocok pula untuk makanan pokok alternative.

Kimpul/enthik adalah salah satu jenis talas-talasan yang tumbuh pada kondisi :

• Kandungan humus dan air cukup (tanaman kimpul/enthik menghendaki tumbuh ditanah kering dan cukup air tetapi tidak becek atau pada kondisi lembab)

• PH tanah antara 5,5-5,6

• Tumbuh optimal pada ketinggian 250 – 1.100 meter dpl

• Dapat tumbuh diberbagai curah hujan, tapi optimum pada curah hujan rata-rata 1000 mm per tahun

• Suhu optimum pertumbuhan 21-27 °C.

Untuk mendapatkan hasil produksi yang tinggi memang dibutuhkan berbagai persyaratan lahan yang baik, kimpul/enthik bisa ditanam di tanah-tanah pekarangan ataupun sepetak tanah yang tak dimanfaatkan.

Dengan sedikit pengolahan tanah yang standard (saat membuat lubang tanam) dan memberikan pupuk kandang yang cukup (kurang lebih 0,5 kg/ lubang),hingga waktu 7-9 bulan kedepan akan kita dapatkan hasil yang lebih baik meskipun hanya kita tanam di lahan yang terbatas.

5 comments: