Masyarakat modern saat ini memiliki ketergantungan yang tinggi akan penggunaan kantong plastik. Di satu sisi, kantong plastik memiliki banyak kegunaan. Namun di sisi lain, kantong plastik juga menghasilkan efek negatif berupa limbah. Limbah kantong plastik sangat sulit terurai di dalam tanah dan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk dapat diurai. belum lagi selama proses penguraian bermacam-macam zat kimia yang terkandung di dalamnya akan mencemari tanah dan merusak kelestarian alam.
Dahulu masyarakat didesa-desa sudah menjawab tentang permasalahan hal ini dengan kearifan lokalnya dalam menjaga keseimbangan serta kelestarian alam. Mereka tidak serta merta mengandalkan kantong plastik sebagai alat untuk membungkus atau membawa barang dari suatu tempat ke tempat yang lain. Masyarakat pedesaan lebih mengenal atau menggunakan "Rinjing" sebagai alat untuk membawa barang dari satu tempat ke tempat yang lain.
Rinjing terbuat dari anyaman bambu yang menyerupai keranjang hanya saja anyaman rinjing lebih rapat. Jaman dahulu didusun Tepus somorejo rinjing digunakan untuk membawa hasil pertanian kepasar dan sebaliknya untuk membawa barang belanjaan dari pasar. Kini eksistensi rinjing sudah kalah saing dijaman yang serba plastik. Padahal rinjing lebih ramah lingkungan mengingat bahan bakunya terbuat dari bambu yang tumbuh dari alam.
Bagaimanapun fungsi kantong plastik tetap dibutuhkan namun sebisa mungkin penggunaannya harus dikurangi dan digunakan secara bijak.
Hal yang terpenting adalah meningkatkan kesadaran diri masing-masing untuk melakukan diet kantong plastik untuk mengurangi sampah plastik. satu langkah kecil perubahan yang kita lakukan sangat berarti untuk kelestarian bumi demi masa depan anak cucu kita.
No comments:
Post a Comment