Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta. Begitulah pepatah lama yang sepertinya cocok sekali dengan buah ini.
Nam-naman, buah yang mungkin hanya segelintir orang yang mengenalnya. Buah ini dulu sering penulis temui di perengan (dalam bahasa Tepusnya " nglebuh" ) rumah simbah, tapi seiring perkembangan zaman, buah ini seakan telah lenyap dan tidak ada usaha untuk penyelamatannya.
Di dusun Tepus masih ada warga yang memiliki pohon nam-naman meskipun hanya segelintir saja. Tetapi sayangnya, dokumentasi tentang kapan tepatnya penanaman pohon ini tidak ada. Namun bagaimanapun, hal ini cukup menggembirakan, karena meskipun beumur tua pohon masih tumbuh dengan baik.
Nam-naman adalah sejenis pohon dari famili polong-polongan (Leguminosae alias Fabaceae). Nama ilmiahnya adalah Cynometra cauliflora, hal ini karena bunga dan buahnya berada di batang (cauliflory). Asal usul tanaman ini tidak begitu jelas, namu diperkirakan dari wilayah Malaysia timur. Pohonnya tidak terlalu tinggi ± 3 meter. Dapat ditanam sebagai tanaman penghias pekarangan ataupun diambil buahnya. Yang unik dan menarik dari tanaman ini adalah, daun muda berwarna merah muda terang sehingga terlihat seperti tanaman hias. Kulit batang halus berbintil kecoklatan dan abu-abu dan batang berbonggol-bonggol.
Bunga merupakan tandan kecil , yang mempunyai 4-5 tandan. Bunganya kecil, kelopak berwarna merah jambu pucat atau putih. Mahkota berbentuk lanset dan berwarna putih.
Buah berbentuk ginjal keriput yang ujungnya meruncing, tumbuh di batang, hingga dekat ke tanah. Didalam buah terdapat sebuah biji yang berbentuk ginjal pipih. Buah yang telah masak memiliki rasa yang asam segar, dapat dimakan secara langsung atau dibuat sebagai asinan, rujak, maupun manisan. Bahkan di beberapa daerah digunakan sebagai sambal.
Daun yang masih muda dari tanaman ini berkhasiat meringankan gejala mencret atau diare. Rebusan daun nam-naman juga dapat digunakan untuk melancarkan air seni dan mengobati penyakit kencing batu.
No comments:
Post a Comment