kerabat mbah Tasinem sedang memungut perabotan yang masih terselamatkan |
Beruntung mbah Tasinem tidak menjadi korban karena beberapa hari sebelum kejadian, ia sudah mengungsi ke rumah kerabatnya. "Rumah mbah Tasinem memang sudah tidak layak, apalagi akibat gempa, kondisinya semakin mengkhawatirkan, sehingga sementara ditinggalkan pemiliknya. Lalu ketika terjadi hujan deras Minggu (02/02/2014) malam, rumah itu ambruk," tutur pak Nimron Kadus Tepus, kepada KRjogja.com, Rabu (05/02/2014).
Sejak ambruk, belum ada usaha perbaikan dari pemilik rumah. Puing sisa bangunan masih teronggok tidak beraturan di bekas tempatnya berdiri. Hanya beberapa kerabat dan warga mencoba mengumpulkan genting yang masih bisa dipakai. "Kami coba kumpulkan genting yang belum rusak, siapa tahu masih bisa dipakai. Selain itu, bencana sudah dilaporkan kepada pemerintah, mungkin karena kami tinggal di dusun terpencil, sehingga belum ada bantuan yang turun," ungkapnya.
Bencana itu menyebabkan mbah Tasinem mengalami kerugian kurang lebih Rp 10 juta. "Belum tahu mau dibangun kapan, keluarga Tasinem juga belum memberi kabar. Kami memahami hal itu karena mereka memang keluarga miskin," ucapnya.
No comments:
Post a Comment