Welcome To Tepus Somorejo Bagelen

Monday, March 11, 2019

Kelor Dulu Horor Kini Honor

     Gaeesss... Gaeesss... Jumpa Lagi

     Tahu pohon kelor gaesss, yups... Kelor itu sepengetahuan penulis, dari dulu sampai sekarang masih identik dengan mitos horor, angker, jimat, keramat, pokoke sebangsa yang berbau mistis.
Sesungguhnya tanaman yang bernama latin Moringa Oleifera tergolong tanaman tahunan yang tumbuh liar dan gampang tumbuhnya. Tumbuhan ini berasal dari pegunungan Himalaya dan India lalu menyebar ke Benua Afrika dan Asia Barat. Tanaman kelor sanggup tumbuh dikondisi apapun, dikawasan tropis, suhu lembab, kering kerontang pun bisa tumbuh.
     Sebenarnya kelor tidak bisa dipandang sebelah mata terlepas dari segi mitosnya, kelor memiliki nilai gizi yang tinggi. Daun kelor memiliki kadar vitamin A dan C yang cukup tinggi.
Daun kelor juga mengandung kalsium (Ca) dan zat besi (Fe) juga sumber fosfor yang baik. Biji kelor yang sudah tua dan kering yang orang jawa menyebutnya (klenthang) menyimpan minyak nabati 35-40%. Daun dan biji mudanya bisa langsung disayur, biji yang sudah tua bisa dijadikan bahan obat dan kosmetika.
     Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan agar anak-anak dan bayi mengkonsumsi daun kelor, karena berkhasiat dapat mencegah dan meningkatkan kekebalan tubuh anak dari gizi buruk.
     Tanaman kelor juga bermanfaat bagi kesehatan, terbukti bisa mengobati berbagai macam penyakit yang ringan maupun yang berat. Oleh sebab itu dunia medis menyebut tanaman kelor sebagai tanaman ajaib.
     Di Indonesia tanaman kelor sudah sejak lama dikembangkan menjadi produk ekspor, sentra tanaman kelor berada dipulau Timor (NTT). Hasil penelitian dari berbagai pihak menyatakan kwalitas kelor dari pulau Timor terbaik nomor 2 di Dunia setelah Spanyol.
wawww...amazing...
     Nilai ekonomi daun kelor sangat menggiurkan, bahkan sudah merambah pasar digital dengan banderol harga yang fantastis mencapai ratusan ribu per kilogramnya.

Oke gaesss,,, masih mau menganggap kelor itu horor?, salah besar brow... Sekarang kelor itu membawa honor.

Thursday, February 7, 2019

Peluang Usaha Budidaya Markisa

Markisa... gaesss... mari kita santai...

     Yups... Tanaman yang tergolong genus passiflora ini berasal dari wilayah sub-tropis dan tropis di daerah Amerika selatan dan memiliki nama latin passiflora edulis.

Di indonesia dapat ditemui beberapa jenis markisa, ada markisa ungu (passiflora edulis) umumnya tumbuh didataran tinggi, ada markisa kuning (passiflora flavicarva) dan cocok tumbuh didataran rendah, ada juga jenis markisa manis (passiflora edulis forma flavicarva) yang ada didaerah pulau Sumatera.

     Tanaman Markisa cocok tumbuh didaerah yang memiliki ketinggian antara 800-1500 m dpl dengan curah hujan rata-rata 1200 mm per tahun. Tingkat kelembabannya antara 80 - 90% dan suhu antara 20 - 30 °c juga memiliki angin yang sedikit.
Tanah yang bagus buat menanam harus gembur dan mengandung unsur organik yang banyak dan memiliki tingkat keasaman ( pH ) antara 6,5 - 7,5.

     Cara menanam yang baik dengan jarak 2×5 meter dan dibuatkan media rambatan karena tanaman markisa jenis tanaman merambat.
Pemupukan yang bagus dengan menggunakan pupuk organik atau pupuk kandang.
Pemeliharaaan tanaman markisa ada beberapa tahapan, antara lain penyiangan, pengairan, pemangkasan.

     Masa panen buah markisa diumur tanam antara 9 - 10 bulan. Buah yang matang terlihat dari perubahan warna hijau muda menjadi warna ungu atau kuning dan akan jatuh sendiri dari tangkainya.

Buah markisa memiliki banyak manfaat buat kesehatan dan digemari oleh semua kalangan.
Buah markisa ini di Indonesia kategori buah impor karena masih sedikit produksinya. Dan harga dipasaran mencapai Rp 25.000 - 35.000 /kg.

     Gimana gaesss... Markisa yang sering kita anggap sepele dan tumbuh sendiri dipekarangan atau disekitar rumah dan buahnya dibiarkan rontok sendiri berserakan dibawah pohonnya, ternyata mempunyai nilai ekonomis yang bagus bro...
Dan buah markisa bisa tumbuh sampai berbuah didesa kita gaessss...

     Tetap semangat gaesss... salam Markisa
Dari dusun Tepus desa Somorejo Bagelen.
Dari desa kita berdayakan Indonesia.



Monday, January 7, 2019

Buah Duwet Menghasilkan Duwit

     Hai Gaesss...jumpa lagi...

     Syzygium cumini, ya ini nama ilmiahnya mungkin kita agak aneh dengernya ya gaess. Tapi kalau nama Duwet atau jamblang atau mungkin nama lain disetiap daerah karena memang berbeda-beda penyebutan namanya, pasti semua sudah pada tahu. Jadi tak perlu disebut secara rinci buah duwet atau jamblang itu seperti apa, seluruh indonesia atau bahkan asia pasti sudah ngerti semua.

     Tumbuhan asal Indian sub benua ini sekarang sudah menyebar ke penjuru dunia karena tumbuhan ini cocok dikondisi apapun dan tanaman duwet tumbuh dikawasan tropika maupun subtropika. Buah duwet memiliki nilai gizi yang tinggi karena mengandung protein, serat dan juga mengandung fenol, tritepenoid, minyak esensial, minyak atsiri, jambosin, asam organik, asam oleanolic, tanin, antosianin, asam ellagik dan flavonoid.

     Buah duwet juga kaya akan mineral gaesss... Seperti kalsium, kalium, magnesium, zat besi, natrium juga fosfor. Disamping itu juga mengandung vitamin C dan vitamin B6.

     Dan perlu diketahui gaaeesss,,, buah duwet ini  memiliki berbagai macem kegunaan bagi kesehatan kita, yakni ;
mengobati diare, gangguan pencernaan, desentri, gangguan jantung, kardiovaskular, hipertensi, stroke, anti oksidan, penambah stamina, mengobati gangguan buang air kecil, mengobati keputihan, anti alergi, mengobati sakit tenggorokan dan batuk parah/batuk membandel, mengobati anemia, mengurangi gejala diabetes, mengurangi resiko kanker dan masih banyak khasiat lainnya.
Sungguh luarrr biasa bukan ???

     Jangan kaget ya gaesss... alih-alih hanya sebagai buah hutan yang kurang begitu familiarrr bahkan sekarang makin langka keberadaanya, kita sering anggap sepele, ini yang salah gaesss...
Oke gaesss... buah duwet yang kamu anggap sepele itu sudah merambah di dunia bisnis online dan banderol paling murah per 100 gram bukan kilo gram, sekali lagi per 100 gram kisaran Rp 35.0000 berapa kalo per kilogram ???

     Ayo gaeesss... mulai sekarang ciptakan peluang dari lingkungan sekeliling kita apapun itu, tidak hanya duwet saja masih banyak yang lain yang kita anggap sepele padahal itu sangat berharga. Bisa jadi buah sengganen, woh marhen, awar awar dan masih banyak lainnya, termasuk buah yang berharga yang tidak kita ketahui.

Salam dari Desaku Somorejo Bagelen
Semoga Desaku, Desamu dan Desa kita semua sejahtera.