Welcome To Tepus Somorejo Bagelen

Sunday, February 9, 2014

Warga Tepus Kesulitan Akses Purworejo

Berita dari koran Kedaulatan Rakyat Jogja.
warga dusun tepus melintasi jalan desa yang kondisinya rusak
TEPUS SOMOREJO ;- Minggu, 9 Februari 2014
PURWOREJO (KRjogja.com) - Ratusan warga Dusun Tepus Desa Somorejo Kecamatan Bagelen kesulitan mengakses pusat pemerintahan di Purworejo. Jalan desa sepanjang kurang lebih empat kilometer yang menjadi akses keluar dusun, berupa jalan tanah dan sulit dilintasi kendaraan.

Warga memilih menggantungkan perekonomian dan pendidikan di wilayah Kabupaten Kulonprogo Yogyakarta. "Dusun kami berbatasan dengan DIY dan kami memilih mengakses semuanya di Kulonprogo karena jalannya bagus. Pemerintah Kulonprogo membangun jalan sampai perbatasan dusun, beda dengan Purworejo," ungkap Muhammad Iskak (44) warga Dusun Tepus, kepada KRjogja.com, Sabtu (8/2).

Menurutnya, dibutuhkan waktu tempuh yang sama untuk menuju Kota Wates Kulonprogo dan pusat Purworejo. Padahal jarak dusun tersebut dengan Purworejo lebih dekat dibandingkan menuju Wates.

Bahkan untuk menuju pusat desa, warga harus memutar hingga 7 kilometer melewati jalan aspal di Desa Tlogokotes. Padahal jarak dusun itu dengan pusat desa kurang lebih tiga kilometer. "Kalau musim hujan, jalan di desa kami tidak bisa dilewati sepeda motor, sering menyebabkan kecelakaan karena jalannya tanah liat dan licin, jadi warga memilih memutar lewat desa tetangga," tuturnya.

Kepala Dusun Tepus Nimron mengemukakan, terdapat tiga ruas jalan yang menghubungkan dusun itu ke pusat desa. Dua ruas masing-masing sepanjang 3 kilometer berupa jalan tanah, sedangkan satu sudah diaspal tahun 2004. "Namun kondisinya juga sudah rusak parah karena sejak dibangun, jarang ada perbaikan," ucapnya.

Wednesday, February 5, 2014

Bruk... Rumah Nenek Renta Itu Ambruk

kerabat mbah Tasinem sedang memungut perabotan yang masih terselamatkan
Tepus Somorejo ;- PURWOREJO(KRjogja.com) ;- Malang nasib Ny Tasinem (80), nenek renta warga RT 04 RW 05 Dusun Tepus Desa Somorejo Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo. Masa tua yang seharusnya dijalani dengan tenang, harus terganggu karena rumahnya ambruk lantaran kehujanan.

Beruntung mbah Tasinem tidak menjadi korban karena beberapa hari sebelum kejadian, ia sudah mengungsi ke rumah kerabatnya. "Rumah mbah Tasinem memang sudah tidak layak, apalagi akibat gempa, kondisinya semakin mengkhawatirkan, sehingga sementara ditinggalkan pemiliknya. Lalu ketika terjadi hujan deras Minggu (02/02/2014) malam, rumah itu ambruk," tutur pak Nimron Kadus Tepus, kepada KRjogja.com, Rabu (05/02/2014).

Sejak ambruk, belum ada usaha perbaikan dari pemilik rumah. Puing sisa bangunan masih teronggok tidak beraturan di bekas tempatnya berdiri. Hanya beberapa kerabat dan warga mencoba mengumpulkan genting yang masih bisa dipakai. "Kami coba kumpulkan genting yang belum rusak, siapa tahu masih bisa dipakai. Selain itu, bencana sudah dilaporkan kepada pemerintah, mungkin karena kami tinggal di dusun terpencil, sehingga belum ada bantuan yang turun," ungkapnya.

Bencana itu menyebabkan mbah Tasinem mengalami kerugian kurang lebih Rp 10 juta. "Belum tahu mau dibangun kapan, keluarga Tasinem juga belum memberi kabar. Kami memahami hal itu karena mereka memang keluarga miskin," ucapnya.