Kegiatan siskamling pada umumnya dikerjakan oleh para kepala keluarga di waktu malam hari dan jika berhalangan hadir bisa mencari gantinya atau rollingan sama yang lain jika tidak bisa juga bisa menggantinya dengan salam tempel sesuai dengan kesepakatan.
Di awali dari pos ronda atau sering juga disebut Gardu ada juga yang menyebutnya Cakruk bahkan ada yang menyebutnya Patrol, para peronda yang mendapat giliran mengatur strategi untuk membagi kelompok dalam berkeliling kampung untuk ngeronda. Sambil menunggu waktu untuk berkeliling yang biasanya dimulai pukul 24.00, para peronda terlebih dahulu menikmati secangkir kopi dan cemilan ala kadarnya.
Yang harus diketahui dari sejarah Pos ronda atau Gardu atau cakruk atau patrol, bermula dari jaman kolonial Belanda. Ketika itu Gardu pos berfungsi sebagai pos pemantauan oleh kaum penjajah untuk mengawasi gerak para kaum pribumi guna mencegah gerakan-gerakan pemberontakan. Hingga di jaman penjajahan Jepang Gardu pos masih di gunakan untuk kegiatan yang sama.
Sampai masa kemerdekaan Indonesia, pos-pos tersebut diambil alih oleh masyarakat pribumi untuk mengawasi gerak sisa-sisa kaum penjajah karena setelah masa kemerdekaan banyak kaum penjajah yang masih bertahan di Indonesia.
Kemudian dimasa Orde Baru gardu pos menjadi perpanjangan kekuasaan pemerintah. Keberadaan gardu mengukuhkan bentuk militerisme dalam kemasan yang sederhana dan terasa merakyat. Presiden Soeharto menerapkan model pertahanan semesta yang berfungsi sebagai pendukung legitimasi kekuasaanya dengan dalih Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling).
Begitulah sejarah panjang daripada pos Ronda untuk siskamling. Pos ronda menyimpan banyak kepingan sejarah bangsa Indonesia dari yang besar sampai hal yang terkecil.
So... Hidupkan kembali budaya ronda dari desamu, desaku dan desa kita semua untuk merajut kebersamaan, belajar bertanggung-jawab, menjaga keamanan lingkungan dengan suka rela dan bergotong-royong.
Kemudian dimasa Orde Baru gardu pos menjadi perpanjangan kekuasaan pemerintah. Keberadaan gardu mengukuhkan bentuk militerisme dalam kemasan yang sederhana dan terasa merakyat. Presiden Soeharto menerapkan model pertahanan semesta yang berfungsi sebagai pendukung legitimasi kekuasaanya dengan dalih Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling).
Begitulah sejarah panjang daripada pos Ronda untuk siskamling. Pos ronda menyimpan banyak kepingan sejarah bangsa Indonesia dari yang besar sampai hal yang terkecil.
So... Hidupkan kembali budaya ronda dari desamu, desaku dan desa kita semua untuk merajut kebersamaan, belajar bertanggung-jawab, menjaga keamanan lingkungan dengan suka rela dan bergotong-royong.