Oke gaeesss... hallo semuanya dan semuanya hallo...
Sebagai warga Indonesia tentunya mengenal beragam macam makanan cepat saji, banyak jenis makanan cepat saji yang dijual diberbagai gerai penjualan salah satu diantaranya dan menjadi favorit semua kalangan yaitu Mie instan.
Berbicara soal mie instan tentu sangat erat kaitannya dengan berbagai macam citarasa dan aromanya. Yang pastinya pihak produsen faham betul tentang citarasa karena berurusan dengan banyak lidah para konsumennya, maka dari itu para produsen mengutamakan citarasa itu dari dulu hingga sekarang jangan sampai berubah citarasa dari mie instan yang diproduksinya tersebut.
Permasalahannya muncul dikonsumennya, dengan berbagai macam cara memasaknya ditambah lagi dengan campuran bahan lain diluar bawaan produk mie instan tersebut, seperti yang dialami "guwe" dan mungkin ada juga yang merasakan hal yang sama seperti "guwe" (terbawa bahasa rantau bro) kaya mas Purno pemeran sitkom TOP (tukang ojek pengkolan).
Pernah suatu ketika guwe memasak mie rebus seperti kebanyakan orang umumnya, dengan cara memanaskan air pada panci hingga mendidih lalu mie dimasukan kedalamnya sembari nunggu beberapa menit, bumbu diracik pada mangkok, setelah mie kelihatan matang lalu tuang pada mangkok kemudian diaduk agar bumbu bercampur, siap dah hidangan mie rebus guwe.
Setelah dirasakan dengan seksama dibanding-bandingkan dengan masakan mie instan yang sebelum-sebelumnya sampai mengingat-ingat masakan mie instan jaman dulu ketika masih kecil diera 90an, muncullah statmen " mie instan sekarang gak seenak dulu ya, rasanya beda". Dan itu di Aamiini oleh beberapa orang disekitar guwe begini " iya, enakan mie instan jaman dulu kalau dikampung, bumbunya terasa".
Kebetulan guwe merantau bro,,, untuk menelusuri lebih lanjut tentang rasa mie instan yang berbeda dengan rasa mie instan jaman dulu, Guwe sampai meneliti. Widiihh,,, jadi penelitian dimulai dari segi cuaca dengan asumsi suhu dikampung kan dingin dan dikota panas mungkin itu bisa mempengaruhi, ternyata setelah dilakukan metode masak mie instan sama seperti umumnya dan disuhu dingin dikampung hasilnya rasa tetap sama dengan metode masak umumnya disuhu panas yang dikota dan tetap beda dengan citarasa mie instan jaman dulu. "Guwe mikiirr lagi".
Sekian lama mengingat-ingat ketika jaman dulu " ngemie " diwaroeng Simbah Muni (almrh), terlintas ingat sedikit mengenai metode urutan penyajian mie instan dan guwe mencoba metode itu dan hasilnya memang diluar dugaan, citarasa mie instan jaman dulu benar-benar bisa dirasakan. Sungguh nikmat yang luarr biasa, sangat terasa bumbu serta aromanya.
Mau tau gaeesss,,, metode penyajian mie instan jaman dulu?
Awalnya siapkan mie instan yang disukai lalu buka bungkusnya dengan cara tidak merusak bungkusnya/digunting bagian atas bungkusnya lalu keluarkan bumbu-bumbunya, lalu potek (dipatahkan) mie menjadi 4 bagian dengan tetap didalam bungkusnya, siapkan air mendidih dan tuang ke dalam bungkusnya dan jepit bungkus mie instan atau diikat tunggu 3 - 5 menit, kemudian tuang kedalam mangkok lalu masukkan bumbunya dan aduk sampai bumbunya campur.
Mie instan siap dinikmati dengan sensasi rasa jaman dulu era tahun 90an. Dan uniknya meskipun ditambah dengan campuran lain bumbu dan chilinya serta aromanya tetap berasa. Menurut Guwe, ini namanya bukan mie instan rebus tetapi dalam bahasa kami namanya " Mie instan Com" (mie instan yang dicom). Karena memang mie instannya tidak direbus melainkan disiram dengan air panas mendidih.
Oke gaesss... silahkan mencoba dan rasakan dengan seksama, inilah citarasa mie instan era 90an.
Selamat Mencoba dan nikmati sensasi "ngemie" di era 90an.
Sebagai warga Indonesia tentunya mengenal beragam macam makanan cepat saji, banyak jenis makanan cepat saji yang dijual diberbagai gerai penjualan salah satu diantaranya dan menjadi favorit semua kalangan yaitu Mie instan.
Berbicara soal mie instan tentu sangat erat kaitannya dengan berbagai macam citarasa dan aromanya. Yang pastinya pihak produsen faham betul tentang citarasa karena berurusan dengan banyak lidah para konsumennya, maka dari itu para produsen mengutamakan citarasa itu dari dulu hingga sekarang jangan sampai berubah citarasa dari mie instan yang diproduksinya tersebut.
Permasalahannya muncul dikonsumennya, dengan berbagai macam cara memasaknya ditambah lagi dengan campuran bahan lain diluar bawaan produk mie instan tersebut, seperti yang dialami "guwe" dan mungkin ada juga yang merasakan hal yang sama seperti "guwe" (terbawa bahasa rantau bro) kaya mas Purno pemeran sitkom TOP (tukang ojek pengkolan).
Pernah suatu ketika guwe memasak mie rebus seperti kebanyakan orang umumnya, dengan cara memanaskan air pada panci hingga mendidih lalu mie dimasukan kedalamnya sembari nunggu beberapa menit, bumbu diracik pada mangkok, setelah mie kelihatan matang lalu tuang pada mangkok kemudian diaduk agar bumbu bercampur, siap dah hidangan mie rebus guwe.
Setelah dirasakan dengan seksama dibanding-bandingkan dengan masakan mie instan yang sebelum-sebelumnya sampai mengingat-ingat masakan mie instan jaman dulu ketika masih kecil diera 90an, muncullah statmen " mie instan sekarang gak seenak dulu ya, rasanya beda". Dan itu di Aamiini oleh beberapa orang disekitar guwe begini " iya, enakan mie instan jaman dulu kalau dikampung, bumbunya terasa".
Kebetulan guwe merantau bro,,, untuk menelusuri lebih lanjut tentang rasa mie instan yang berbeda dengan rasa mie instan jaman dulu, Guwe sampai meneliti. Widiihh,,, jadi penelitian dimulai dari segi cuaca dengan asumsi suhu dikampung kan dingin dan dikota panas mungkin itu bisa mempengaruhi, ternyata setelah dilakukan metode masak mie instan sama seperti umumnya dan disuhu dingin dikampung hasilnya rasa tetap sama dengan metode masak umumnya disuhu panas yang dikota dan tetap beda dengan citarasa mie instan jaman dulu. "Guwe mikiirr lagi".
Sekian lama mengingat-ingat ketika jaman dulu " ngemie " diwaroeng Simbah Muni (almrh), terlintas ingat sedikit mengenai metode urutan penyajian mie instan dan guwe mencoba metode itu dan hasilnya memang diluar dugaan, citarasa mie instan jaman dulu benar-benar bisa dirasakan. Sungguh nikmat yang luarr biasa, sangat terasa bumbu serta aromanya.
proses membuat mie com |
Awalnya siapkan mie instan yang disukai lalu buka bungkusnya dengan cara tidak merusak bungkusnya/digunting bagian atas bungkusnya lalu keluarkan bumbu-bumbunya, lalu potek (dipatahkan) mie menjadi 4 bagian dengan tetap didalam bungkusnya, siapkan air mendidih dan tuang ke dalam bungkusnya dan jepit bungkus mie instan atau diikat tunggu 3 - 5 menit, kemudian tuang kedalam mangkok lalu masukkan bumbunya dan aduk sampai bumbunya campur.
Mie instan siap dinikmati dengan sensasi rasa jaman dulu era tahun 90an. Dan uniknya meskipun ditambah dengan campuran lain bumbu dan chilinya serta aromanya tetap berasa. Menurut Guwe, ini namanya bukan mie instan rebus tetapi dalam bahasa kami namanya " Mie instan Com" (mie instan yang dicom). Karena memang mie instannya tidak direbus melainkan disiram dengan air panas mendidih.
Oke gaesss... silahkan mencoba dan rasakan dengan seksama, inilah citarasa mie instan era 90an.
Selamat Mencoba dan nikmati sensasi "ngemie" di era 90an.