Pages

Sunday, November 10, 2019

Singo Barong

Jumpa lagi gaeesss...

     Pada kesempatan kali ini, penulis akan menelusuri tentang sebuah tempat yang agak terdengar keramat dari segi penamaannya maupun keadaan lokasi dan wilayahnya.
     Singo Barong... Ya, sebuah nama tempat yang ada di dusun Tepus desa Somorejo, merupakan tempat yang agak anget (angker, keramat).
     Konon menurut ceritanya dari para pemangku setempat, dulunya merupakan alas roban atau hutan belantara yang dihuni oleh sosok mahkluk Raja demit berwajah singa yang terkenal sakti ing ngalogo beserta para pengikutnya.
     Suatu ketika ada seorang Raja kelana yang masih muda dan para pengikutnya melewati wilayah hutan belantara tersebut. Singkat cerita kedua raja tersebut bertemu dan beradu tanding. Raja kelana memiliki pengawal sakti bernama Mbah Wiro yang mengobrak- abrik prajurit Singo. Patih dari raja kelana juga tak kalah sakti yaitu Patih Puji Anom melawan patihnya raja Singo.
     Pada akhir pertempuran Raja Kelana mengeluarkan senjata pusaka berupa Pecut kyai Sa Mandi Man yang mengeluarkan suara menggema sampai angkasa membuat seluruh pasukan Raja Singo hancur lebur berhamburan.
     Hingga akhirnya pertempuran dimenangkan Raja Kelana dan alas roban yang menjadi tempat pertempuran tersebut dinamai Singo Barong yang keramat atau angker.
Yang menjadi pertanyaan siapa Raja Kelana itu?
     Menurut pakar ahlinya ahli dibidang pawang per-demitan, Nama Raja muda kelana itu bernama Prabu Se Wan Dana.
Dan masih menurut ahlinya ahli pawang per-demitan, untuk mengenang peristiwa tersebut dan juga mengenang kemenangan dari Sang Raja Kelana para pelaku seni mengadopsinya pada atraksi kesenian kuda lumping atau jathilan di babak Sewandono.
     Begitulah kira-kira sedikitnya gambaran tentang kisah cerita Singo-Barong.