Pages

Tuesday, July 29, 2014

Mercon Dan Lebaran

Tepus somorejo dengan tradisi sumet mercon seusai sholat Idul fitri.

Tradisi nyumet mercon usai sholat id
dipelataran masjid Al huda Tepus
     Bagi masyarakat Indonesia petasan sangat identik dengan perayaan hari besar seperti hari raya idul fitri, tak ketinggalan bagi anak-anak hingga remaja didusun Tepus desa Somorejo kecamatan Bagelen, tradisi (nyumet mercon) atau bakar petasan ini adalah moment yang selalu diadakan dan ditunggu-tunggu setelah pelaksanaan sholat Idul Fitri usai atau sebelum acara tahlil bersama dimulai.

para eksekutor/penyumet
dan pelempar mercon
     Petasan yang dipakai biasanya jenis brondongan cabe rawit/mercon lombok, mercon ukuran sedang dan ukuran kaleng susu. Ada juga yang menyalakan mercon dalam ukuran besar seukuran kaleng khongguan.
   
     Di masyarakat pedesaan muncul sebuah ungkapan " nek ora nyumet mercon yo ora udunan (kalau tidak ada petasan berarti tidak Lebaran) ", Bukti bahwa petasan adalah tradisi yang sudah turun-temurun dari anak-anak jaman dahulu.
Sedangkan didaerah perkotaan sejalan dengan perkembangan zaman, tradisi itu berangsur ditinggalkan, karena pemerintah memperketat aturan tentang membuat, membunyikan dan memperdagangkan mercon.

menyaksikan tradisi sumet mercon
     Pada petasan brondongan biasanya diseling-seling dengan kombinasi ukuran mercon yang berbeda, ada yang kecil dan yang besar, ketika disulut menimbulkan suara ledakan beruntun, layaknya bunyi senapan otomatis dan diselingi suara ledakan layaknya granat dan yang paling besar bunyinya menyerupai bom.

potongan kertas dari ledakan mercon
Selamat Hari Raya Idul Fitri

Mohon Maaf lahir dan Bathin

Semoga Segala Amal Kebaikan Kita Mendapatkan Ridho Dari Allah SWT, Aamiin Ya Robbal ' alamin.

Monday, July 7, 2014

Pedukuhan Tepus


Pedukuhan Tepus terletak di Desa Somorejo, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Pedukuhan Tepus terdiri dari 1 RW dan 4 RT. Jumlah kepala keluarga kurang lebih sebanyak 170 KK.
Kegiatan kelompok / perkumpulan warga dipedukuhan Tepus antara lain; kelompok panca marga, ibu-ibu PKK, pengajian jum'at (ibu-ibu), tahlil bergilir malam jum'at (kaum bapak), pengajian umum selapanan dimasjid Al-Huda, arisan pedukuhan.
Adapula kegiatan warga gotong royong kerja bakti perbaikan fasilitas umum seperti jalan, jembatan, sarana ibadah, sarana pendidikan dan fasilitas umum lainnya.

Komoditas yang ada dipedukuhan Tepus antara lain; Durian (Musiman), Manggis, Langsep, Kakao, Melinjo, Petai, Singkong, aneka rempah-rempah seperti; Cengkeh, Kapulogo, Temulawak, Cabe jawa, Puyang,  Lengkuas, Mahkota Dewa dsb. Komoditas lainnya yaitu; Gula jawa, Gula Semut serta komoditas kayu keras seperti; Jati mas, Sonokeling, Mahoni, Sengon jawa, Akasia dan Albesiah.

Mata pencaharian warga pedukuhan Tepus mayoritas adalah petani nderes yaitu membuat gula jawa/gula semut, diselingi beternak Kambing, ternak Sapi, ternak Ayam dan ada sebagian warga bekerja sebagai buruh gledek dan pengrajin meubel ada pula sebagai buruh pabrik.

Fasilitas sarana ibadah dan sarana pendidikan yang ada di pedukuhan Tepus antara lain : Masjid jami' Al huda di rt 4/5, Taman Pendidikan Al qur'an untuk anak-anak,dewasa dan orang tua yaitu Pesantren Tarbiatul Atfal di rt 4/5, Taman Pendidikan Anak di rt 3/5, Taman Pendidikan Anak di Mushola At Taufiq di rt 2/5,Taman Pendidikan di Mushola Al Muttaqin rt 1/5, Taman Pendidikan Dasar Umum di SDN Tepus di rt 1/5.

Salah satu produk tani pedukuhan Tepus yang menjadi unggulan adalah gula kelapa/gula semut kwalitas organik yang sudah merambah pasar luar negri dan merupakan penggerak utama roda perekonomian warga masyarakat di pedukuhan Tepus.

GULA SEMUT merupakan gula merah versi bubuk dan sering pula disebut orang sebagai gula kristal. Dinamakan gula semut karena bentuk gula ini mirip rumah semut yg bersarang di tanah. Bahan dasar untuk membuat gula semut adalah nira dari pohon kelapa. Karena pohon ini masuk jenis tumbuhan palmae maka dalam bahasa asing, secara umum gula semut juga disebut sebagai Palm Sugar atau Palm Zuiker.
gula semut produksi dusun Tepus
gula cetak produksi dusun Tepus
Salah satu masjid kebanggaan warga pedukuhan Tepus yaitu masjid jami ' Al huda, masjid ini merupakan masjid utama yang berada dipedukuhan Tepus dan menjadi prasasti peninggalan para simbah-simbah pendahulu warga pedukuhan Tepus.
Masjid Al huda dusun tepus
Sentra pengembangan budidaya albesiah bagian dari program dunia untuk mengurangi pemanasan global dikemas dengan tema " Tepus Hijau "
Kebon albasiah/sengon sabrang



Sunday, July 6, 2014

Gugur Gunung

Ayo (ayo)
Konco (konco)
Ngayahi karyaning projo
Kene (kene)
Kene (kene)
Gugur gunung tandang gawe
Sayuk sayuk rukun
Bebarengan ro kancane
Rilo lan legowo
Kanggo mulyaning negoro
Siji  (loro)
Telu (papat)
Maju papat papat
Diulang ulungake
Mesthi enggal rampunge
Holobis kuntul baris, holobis kuntul baris
Holobis kuntul baris, holobis kuntul baris

foto by mas untung ; warga sedang melakukan kerjabakti
membuat jalan rabat beton dijalur somorejo-tepus

“ Gugur Gunung “sebuah Idiom yang menggambarkan aktivitas masyarakat Pedesaan di Jawa. Selain mempunyai manfaat yang besar,“ Gugur Gunung “ juga merupakan Kearifan lokal masyarakat pedesaan yang mempunyai nilai moral yang tinggi.

Jaman sekarang, orang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, sehingga waktu sangatlah berharga. Mereka cenderung tidak mau melakukan sesuatu yang tidak produktif, dan tidak menghasilkan uang. Bahkan banyak yang bilang “ Waktu Adalah Uang “, jadi sesuatu yang mereka kerjakan orientasinya adalah uang. Berbeda dengan masyarakat di pedesaan, mereka masih mau melakukan kegiatan tanpa menerima bayaran.
Foto by Nasikun ; remaja Tepus kerja bakti bikin jalan
“ Gugur Gunung “ merupakan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat pedesaan secara bersama-sama dalam hal pekerjaan yang kaitannya dengan fasilitas umum. Misalnya membersihkan jalan, membuat jalan, membuat jembatan, bersih-bersih lingkungan dan sebagainya. “Gugur Gunung “ dilakukan pada hari minggu atau hari libur dan pada hari-hari tertentu, misalnya menjelang bulan suci ramadhan, menjelang HUT RI dan lain-lain. Biasanya “ Gugur Gunung “ dilakukan secara berkelompok dalam satu RT, RW, bahkan satu kampung.
Remaja ikut andil dalam gugur gunung
Ada beberapa nilai yang dapat dipetik dari Gugur Gunung, antara lain :

1.Kebersamaan

Mereka percaya bahwa pekerjaan sebesar Gunung pun akan “ Gugur “ atau selesai kalau dikerjakan bersama-sama

2.Tanpa Pamrih

Gugur Gunung dilakukan masyarakat atas dasar kesadaran dan keikhlasan. Mereka sama sekali tidak memperoleh upah. Demikian juga kita, tidak semua pekerjaan dilakukan harus diukur dengan uang.

3.Rela Berkorban

Untuk hal-hal tertentu misalnya untuk kepentingan umum, amal dan kemanusiaan, tidak ada salahnya kita sedikit mengorbankan waktu, tenaga dan harta kita.

4.Kesederhanaan

Pada kegiataan Gugur Gunung, biasanya secara sukarela warga ada yang membawa makanan dan minuman sekedar untuk melepas dahaga dan sedikit menambah tenaga. Cukup dengan singkong rebus dan air putih terasa sudah nikmat bagi mereka yang sudah kelelahan.

5.Tanggung jawab

Kita wajib bertanggung jawab terhadap lingkungan tempat tinggal, baik kebersihan, keamanan dan ketertiban.

Sungguh suatu kearifan lokal yang patut kita junjung tinggi dan pertahankan. Apapun suku, budaya dan adat istiadatnya, sebagai bangsa yang besar kita wajib melestarikan dan menjunjung tinggi kearifan lokal masyarakat. Keanekaragaman budaya bangsa kita merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa yang tak ternilai harganya.